Kesehatan

Jurus Anti-Ngedrop di Minggu Terakhir Puasa

Iftinavia PradinantiaIftinavia Pradinantia - Sabtu, 23 April 2022
Jurus Anti-Ngedrop di Minggu Terakhir Puasa

Makanan sehat untuk sahur dan berbuka (Sumber: Pexels/Pavel Danilyuk)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

PUASA tinggal beberapa hari lagi. Namun, banyak yang mulai 'tumbang' karena stamina yang menurun. Oleh karena itu, penting untuk memastikan kamu dapat asupan makanan yang tepat di bulan Ramadan ini. Kenapa sih kita perlu jaga makan? Seperti dilansir Muslim Pro, sebanyak 70 persen dari sistem imunitas adanya di pencernaan. Apa pun yang kita makan dan minum sangat memengaruhi daya tahan tubuh.

Oleh karena itu, kamu disarankan untuk menerapkan pola makan yang sehat dengan pilihan menu yang kaya nutrisi, baik saat sahur dan buka puasa. Pemilihan jenis makanan yang dikonsumsi pun penting, begitu juga dengan porsinya. Apa saja sih yang harus diperhatikan dan diterapkan saat menyiapkan hidangan sahur dan berbuka di Ramadan ini?

BACA JUGA:

Kiat Hindari Kantuk Saat Mudik

Tambahkan bumbu yang menggugah selera

bumbu
Manfaatkan umbu penyedap alami. (Foto: Pexels/Anastasia belousova)

Kebanyakan orang cenderung malas makan saat sahur karena tidak selera. Jadi, enggak ada salahnya membuat masakan yang menggunakan bumbu-bumbu yang aromatik dan memberi rasa yang menggugah selera. Enggak perlu menyiapkan hidangan ala bintang lima, hidangan sederhana seperti orek tempe bisa jadi pilihan. Apalagi kalau orek tempe buatanmu menampilkan paduan rasa manis, sedikit asam, dan sedikit pedas. Tentu saja, kamu tetap harus perhatikan racikan bumbu agar tidak membuat pencernaan bermasalah ya.

Konsumsi lebih banyak protein

protein
Asup makanan kaya protein hewani dan nabati. (Foto: Pexels/Polina Tankilevitch)

Kamu disarankan untuk mengonsumsi protein saat sahur. Alasannya, protein dikenal sebagai sumber pangan yang dapat membuat kenyang lebih lama karena protein dapat memengaruhi kerja hormon-hormon pemicu rasa lapar. Karena itu, saat sahur, perbanyak konsumsi protein ketimbang karbohidrat. Padukan protein hewani, seperti ikan, telur, daging sapi, dan daging unggas, dengan protein nabati, seperti tempe, tahu, dan kacang-kacangan.

Perbanyak konsumsi serat

serat
Serat bikin kenyang lebih lama. (Foto: Pexels/Foodie Factor)

Selain protein, makanan yang mengandung serat tinggi dapat membuatmu kenyang lebih lama. Hal itu disebabkan sistem pencernaan butuh waktu lama untuk mencernanya. Serat juga menjadi makanan bagi bakteri-bakteri baik dalam sistem pencernaan sehingga saluran pencernaanmu menjadi sehat. Dengan pencernaan yang sehat, sistem imunitas tubuh akan berfungsi normal. Kamu bisa mendapatkan asupan serat dari sayuran, buah-buahan, dan kacang-kacangan.

Berbuka dengan yang manis

makanan manis
Makanan manis sebagai pembuka puasa. (Foto: Pexels/Suzy Hazelwood)

Berbuka puasa dengan makanan yang manis akan mengembalikan kadar gula di dalam darahmu yang tadinya rendah menjadi normal. Untuk berbuka puasa, kamu pilih takjil berupa kolak candil yang terbuat dari pangan ubi yang diberi paduan gula merah dan santan sebagai kuah untuk memberi rasa manis dan gurih. Dengan begitu, kamu jadi punya energi untuk menjalani salat tarawih setelahnya.(Avia)

#Kesehatan #Puasa #Tips Puasa #Menu Puasa
Bagikan
Ditulis Oleh

Iftinavia Pradinantia

I am the master of my fate and the captain of my soul

Berita Terkait

ShowBiz
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Konsumsi suplemen zat besi sejak dini penting bagi perempuan.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Lifestyle
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Hanya dengan 15 menit 9 detik gerakan sederhana setiap hari, partisipan mengalami peningkatan suasana hati 21 persen lebih tinggi jika dibandingkan ikut wellness retreat.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Indonesia
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Penonaktifan itu dilakukan BPJS Kesehatan karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan menunggak pembayaran iuran sebesar Rp 41 miliar.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Terlalu sering mengonsumsi mi instan bisa membuat usus tersumbat akibat cacing. Namun, apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Rabu, 08 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Fun
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Bagikan