Kesehatan

Suka Menahan Perut ke Dalam? Awas Ngompol

Dwi AstariniDwi Astarini - Jumat, 04 November 2022
Suka Menahan Perut ke Dalam? Awas Ngompol

Kebiasaan menahan perut ke dalam bisa membuat ngompol. (foto: pexels-andres-ayrton)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

PERUT. Bagian itu pastilah selalu jadi perhatian saat berpose. Tak sedikit yang menyarankan untuk menahan perut ke dalam, menegakkan posisi tubuh, lalu tahan napas kala berpose. Namun, tak banyak yang tahu bahwa kebiasaan menahan perut ke dalam untuk jangka waktu tertentu bisa berisiko untuk kesehatan. Salah satu yang paling memalukan ialah membuatmu mengompol.

Banyak video di Tiktok yang memberikan edukasi mengenai sindrom jam pasir sebagai efek dari menahan perut ke dalam untuk jangka waktu tertentu. Menahan hanya perut bagian atas ke dalam mengakibatkan terjadinya ketidakseimbangan pada bagian inti tubuh. Hal itu membuat bagian tengah tubuh terlihat kisut atau berlekuk.

BACA JUGA:

Lebaran Berlalu, Waktunya Mengecilkan Perut



Meski disebut sebuah sindrom, ini bukanlah penyakit ataupun diagnosis resmi. “Ini merupakan sebuah strategi bagaimana kamu menggunakan otot-ototmu. Kamu memilih menggunakannya dengan cara tertentu yang menciptakan cekungan yang aestetik,” kata asisten profesor terapi fisik di Universitas Michigan, Amerika Serikat, Julie Wiebe, seperti dilansir South China Morning Post.

perut
Standar kecantikan mengharuskan perut rata nan kencang. (foto: pexels-szabolcs-toth)



Sindrom jam pasir merupakan efek mengencangkan dan menahan perut ke bagian dalam. Saat melakukannya, kamu akan menegangkan otot perut bagian atas. Sementara itu, perut bagian bawahmu akan menjadi makin lemah dan jarang digunakan. Secara kasat mata, sindrom jam pasir dicirikan dengan kerutan di bagian pangkal rusuk bagian bawah.

Terapis fisik yang tinggal di Houston, Texas, AS, Alexis Shoope, mengatakan inspirasi di balik standar tampilan tersebut ialah tekanan lingkungan untuk menjadi lebih kurus. “Coba saja lihat bagaimana tubuh Barbie digambarkan. Perut mereka teramat cekung, dengan pinggul yang tak mekar. Itulah yang membuat banyak perempuan berpikir, ‘oh, jika aku menahan perutku ke dalam, aku akan mendapatkan penampilan sedemikian’,” katanya.

Dalam jangka panjang, kebiasaan ini bisa menekan struktur pelvis. Efek yang ditimbulkan dari tekanan terhadap pelvis meliputi inkonstinasi atau mengompol saat melakukan aktivitas harian, seperti tertawa atau batuk.

BACA JUGA:

Tips Sederhana untuk Mengecilkan Perut Buncit



Wiebe menjelaskan bagian perut memiliki peran penting dalam mengontrol bagian tengah tubuhmu agar tetap seimbang saat beraktivitas. “Karena kita ditekankan betapa pentingnya bagian perut ini, kita jadi percaya bahwa kita membutuhkan perut nan kuat. Sayangnya, kita melakukannya dengan cara yang tak seimbang,” jelasnya.

Tak hanya risiko mengompol, menahan perut ke dalam untuk jangka waktu lama juga menyebabkan pinggul kaku, sakit leher dan punggung, serta pernapasan yang tak efektif. Padahal, menurut Wiebe, menghirup udara dalam-dalam amat penting dalam pengurangan stres dan respons terhadap sakit.

Untuk menghindari efek negatif tersebut, Shoope menyarankan untuk segera menghentikan kebiasaan tersebut. Pengetahuan, kata Shoope, menjadi langkah awal untuk menghentikan efek negatinya bagi tubuh.

latihan perut
Sebaiknya lakukan latihan yang tepat. (foto: pexels-web-daytona)



“Banyak orang telah menahan perut mereka ke dalam selama bertahun-tahun. Mereka melakukannya dengan melewati latihan tertentu atau bahkan mempraktikkannya saat duduk,” katanya. Pada mereka, perubahan drastis yang cepat, menurut Wiebe, tak akan terlihat. Butuh waktu untuk benar-benar berhenti. Meski demikian, menyadari dampak buruknya kemudian mencari cara untuk menghentikan kebiasaan buruk ini merupakan langkah awal nan tepat.

Sebagai praktisi yang telah berpengalaman dalam kesehatan pelvis dan perut, Wiebe merekomendasikan latihan pernapasan perut untuk melatih ulang otakmu dan membiarkan tubuhmu mengembang secara alami.

Namun, kata Wiebe, hal terpenting ialah mengubah mental kita terhadap standar kecantikan problematik yang mengharuskan perut rata dengan mengorbankan kesehatan kita. “Kenyataannya, perut kita haruslah dinamis dan fleksibel. Kita harus mengubah standar kecantikan nan berbahaya tersebut,” tutupnya.(dwi)


BACA JUGA:

3 Latihan untuk Membentuk Otot Perut

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.

Berita Terkait

ShowBiz
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Konsumsi suplemen zat besi sejak dini penting bagi perempuan.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Lifestyle
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Hanya dengan 15 menit 9 detik gerakan sederhana setiap hari, partisipan mengalami peningkatan suasana hati 21 persen lebih tinggi jika dibandingkan ikut wellness retreat.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Indonesia
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Penonaktifan itu dilakukan BPJS Kesehatan karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan menunggak pembayaran iuran sebesar Rp 41 miliar.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Terlalu sering mengonsumsi mi instan bisa membuat usus tersumbat akibat cacing. Namun, apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Rabu, 08 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Fun
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Bagikan