Suka Makan Gorengan? Hati-hati Dampaknya Bagi Kulit

Muchammad YaniMuchammad Yani - Selasa, 12 Mei 2020
Suka Makan Gorengan? Hati-hati Dampaknya Bagi Kulit

Kentang goreng (Foto: Pixabay/matthiasboeckel)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

GORENGAN kerap menjadi makanan yang biasa disantap ketika berbuka puasa. Sayangnya, jika kamu mengonsumsi secara berlebihan, maka siap-siap mengalami masalah kulit dan yang paling buruk terkena kanker.

Dilansir dari Antaranews.com, Selasa (12/5) dokter spesialis kulit dari Rumah Sakit Abdi Waluyo, Jakarta, Arini Astasari Widodo menjelaskan, makanan yang digoreng memiliki banyak komponen yang mampu memberikan dampak buruk bagi kulit.

Baca juga:

Ternyata Begini Cara Makan Burger yang Benar Menurut Para Peneliti

"Proses menggoreng meningkatkan molekul yang dinamakan advanced glycation end products (AGE) yang mengakibatkan kerusakan kolagen dan elastin, sehingga memicu penuaan kulit," ucapnya dalam diskusi via daring belum lama ini.

Gorengan bisa membuat kulit rusak (Foto: Pixabay/Pexels)
Gorengan bisa membuat kulit rusak (Foto: Pixabay/Pexels)

Proses menggoreng juga membutuhkan terperatur tinggi, sehingga meningkatkan jumlah trans fat serta membuat vitamin yang ada di dalam masakan menjadi rusak, termasuk vitamin yang berguna untuk kulit. Bukan hanya itu, proses menggoreng juga meningkatkan senyawa kimia bernama acrylamide, yang dapat meningkatkan risiko kanker.

Baca juga:

Pakai Rice Cooker, Kamu Bisa Bikin Banana Cake Enak

"Trans fat sendiri apabila dikonsumsi dalam jumlah yang banyak dapat meningkatkan respons peradangan, termasuk dapat terjadi pada kulit, sehingga kulit menjadi lebih sensitif terjadi inflamasi (radang). Hal ini perlu diwaspadai pada seseorang dengan kulit sensitif, bakat eksim atau autoimun," tutur Arini.

Bahaya buruk lainnya, makanan yang digoreng mengandung kalori tiga kali lebih besar sebelum proses menggoreng. Kalori ini bisa berdampak pada kesehatan seperti munculnya penyakit diabetes, obesitas, penyakit jantung, dan gangguan metabolik lain. Ia juga berdampak buruk pada kulit.

Gorengan manis juga berdampak sama (Foto: Pixabay/RitaE)
Gorengan manis juga berdampak sama (Foto: Pixabay/RitaE)

Hal lain yang juga patut diperhatikan ialah asupan garam dan MSG berlebih pada gorengan, terutama yang bukan buatan kamu sendiri. Kedua zat ini mengandung sodium yang mampu menarik air. Tingginya kadar sodium akan membuat retensi cairan tubuh.

"Wajah dapat tampak 'puffy', sehingga wajah cenderung tampak tidak segar," tutur Arini.

Makanan gorengan juga tak melulu gurih, banyak pula yang manis seperti donat, gemblong, pisang goreng dan lain-lain. Makanan manis seperti yang disebutkan dapat meningkatkan molekut bernama advanced glycation end products (AGE). Hal ini dapat mengakibatkan rusaknya kolagen dan elastin sehingga mempercepat penuaan kulit. (Yni)

Baca juga:

Kue Manis Khas Asia ini Bisa Jadi Sajian Istimewa saat Lebaran

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Muchammad Yani

Lebih baik keliling Indonesia daripada keliling hati kamu

Berita Terkait

Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Lainnya
Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
Vertigo merupakan istilah medis yang digunakan untuk menyebut sensasi seolah-olah lingkungan di sekitar penderita terus berputar dan biasanya disertai rasa pusing.
Frengky Aruan - Kamis, 21 Agustus 2025
Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
Indonesia
Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
Anggaran kesehatan pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 dialokasikan sebesar Rp 244 triliun.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 21 Agustus 2025
Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
Bagikan