Merawat Ingat

Suharto Lengser!

P Suryo RP Suryo R - Sabtu, 21 Mei 2022
Suharto Lengser!

Suharto menyampaikan pidato pengunduran diri. (Foto: wikipedia.org)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

PRESIDEN Suharto akhirnya turun dari takhtanya pada tanggal 21 Mei 1998. Dia memimpin rakyat Indonesia selama 32 tahun. Hari itu Presiden Suharto menyatakan berhenti dari jabatannya melalui pidato yang disampaikan di Istana Negara.

Pada hari yang sama, B. J. Habibie langsung disumpah menjadi presiden menggantikan Suharto. Mundurnya Suharto bukan terjadi tiba-tiba. Ada berbagai konflik yang akhirnya memicu kemarahan masyarakat sehingga terbentuk gerakan reformasi yang diperingati setiap tanggal 21 Mei sebagai pengingat tumbangnya rezim Orde Baru.

Baca Juga:

JPO Sarinah, Jembatan Penyebrangan Pertama di Jakarta

suharto
Suharto memimpin Indonesia selama 32 tahun. (Foto: wikipedia.org)

Sebenarnya rakyat Indonesia hanya menginginkan pemerintahan yang adil sesuai dengan janjinya bahwa dari rakyat kembali untuk rakyat. Tetapi selama Orde Baru, aspirasi rakyat bagaikan angin sore yang lewat begitu saja. Ibarat masuk telinga kanan keluar kiri, suara rakyat dibungkam oleh pemerintahan yang otoriter dan keras. Orang-orang yang dengan lantang menyampaikan kritiknya akhirnya dibungkam dengan ancaman atau bahkan hilang tanpa jejak hingga hari ini.

Rakyat sudah sejak lama geram terhadap pemerintah terutama kepada pemimpinnya yaitu Presiden Suharto. Sebut saja penculikan para aktivis, krisis moneter yang tak kunjung usai, tragedi penembakan mahasiswa Trisakti, sampai kerusuhan Mei 98 yang mendorong mahasiswa untuk melakukan demo besar-besaran dan menduduki gedung DPR/MPR.

Tak berhenti di situ, demonstrasi menuntut reformasi juga dilakukan di beberapa wilayah lain seperti Bogor, Tangerang, Bekasi, dan Medan. Demo besar-besaran ini akhirnya semakin pecah ketika terjadi penjarahan dan pembakaran area publik hingga memakan banyak korban jiwa. Nahas, kerusuhan massal yang semakin meledak malah mengarah ke sentimen rasial kepada warga keturunan Cina yang dibantai habis-habisan. Kerusuhan berhasil diredam setelah pengamanan ketat oleh TNI di beberapa titik rawan dan pengunduran resmi Suharto dari jabatannya. (Mar)

Baca Juga:

Lahirnya PSSI Sebagai Bentuk Perlawanan Kepada Belanda

#Merawat Ingat #Hari Reformasi #Reformasi 1998
Bagikan
Ditulis Oleh

Maria Theresia

Your limitation -- it's only your imagination.

Berita Terkait

Berita Foto
Aksi Demo Koalisi Masyarakat Sipil Melawan Impunitas Geruduk Kementerian Kebudayaan
Aksi demonstrasi Koalisi Masyarakat Sipil Melawan Impunitas bertajuk “Aksi Geruduk Kementerian Kebudayaan” di depan Gedung Kementerian Kebudayaan RI, Kawasan Senayan, Jakarta, Kamis (26/6/2025).
Didik Setiawan - Kamis, 26 Juni 2025
Aksi Demo Koalisi Masyarakat Sipil Melawan Impunitas Geruduk Kementerian Kebudayaan
Indonesia
Prabowo Didesak Pecat Menbud Fadli Zon, Aktivis 98 Beberkan 3 Bukti Perkosaan Massal Bukan Rumor
Para aktivis 98 yang terdiri dari Pena 98, Barikade 98, Gerak 98 dan KA KBUI 98 mendesak kepada Presiden Prabowo Subianto untuk memecat Fadli Zon dari jabatannya.
Wisnu Cipto - Kamis, 19 Juni 2025
Prabowo Didesak Pecat Menbud Fadli Zon, Aktivis 98 Beberkan 3 Bukti Perkosaan Massal Bukan Rumor
Indonesia
Sebut Fadli Zon Lukai Hati Korban, Pdt Lorens Minta Perkosaan 98 Meskipun Sejarah Pahit Harus Diakui
Pernyataan Menbud bukan hanya sekadar kekeliruan, tetapi mencederai nilai-nilai kemanusiaan serta mengabaikan fakta sejarah kelam bangsa
Wisnu Cipto - Selasa, 17 Juni 2025
Sebut Fadli Zon Lukai Hati Korban, Pdt Lorens Minta Perkosaan 98 Meskipun Sejarah Pahit Harus Diakui
Indonesia
Suara Ibu Indonesia Datangi Polda Metro Jaya, Desak Polisi Bebaskan Mahasiswa yang Ditahan karena Demo
Suara Ibu Indonesia menuntut Kapolda Metro Jaya membebaskan mahasiswa yang ditahan usai demo damai. Mereka ingin keadilan untuk generasi muda.
Hendaru Tri Hanggoro - Selasa, 27 Mei 2025
Suara Ibu Indonesia Datangi Polda Metro Jaya, Desak Polisi Bebaskan Mahasiswa yang Ditahan karena Demo
Indonesia
Peringati 27 Tahun Reformasi, Aktivis 98 Pamerkan Tengkorak Korban Kekejaman Orba
Pemajangan tengkorak-tengkorak memiliki simbol nyata dari berbagai tragedi pelanggaran HAM di masa lalu
Wisnu Cipto - Sabtu, 24 Mei 2025
Peringati 27 Tahun Reformasi, Aktivis 98 Pamerkan Tengkorak Korban Kekejaman Orba
Berita Foto
Diskusi Publik dan Instalasi Seni Refleksi 27 Tahun Reformasi 1998
Aktivis 98 memegang instalasi seni pada diskusi publik refleksi reformasi 1998 di Jakarta, Sabtu (24/5/2025).
Didik Setiawan - Sabtu, 24 Mei 2025
Diskusi Publik dan Instalasi Seni Refleksi 27 Tahun Reformasi 1998
Berita Foto
Sarasehan Aktivis Lintas Generasi Memperingati 27 Tahun Reformasi 1998
Aktivis reformasi Indonesia Hariman Siregar menyampaikan pandangan dalam Sarasehan Aktivis Lintas Generasi Memperingati Reformasi 1998, di Jakarta, Rabu (21/5/2025).
Didik Setiawan - Rabu, 21 Mei 2025
Sarasehan Aktivis Lintas Generasi Memperingati 27 Tahun Reformasi 1998
Indonesia
Menko Yusril Ralat Pernyataan Peristiwa 1998 Bukan Pelanggaran HAM Berat
Yuril langsung meralat pernyataan Peristiwa 1998 Bukan Pelanggaran HAM Berat sehari kemudian
Wisnu Cipto - Selasa, 22 Oktober 2024
Menko Yusril Ralat Pernyataan Peristiwa 1998 Bukan Pelanggaran HAM Berat
Indonesia
Melihat Instalasi Ribuan Tengkorak dan Kuburan Korban Pelanggaran HAM di Peringatan 26 Tahun Reformasi
Peringatan 26 Tahun Reformasi di markas Front Penyelamat Reformasi Indonesia.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 21 Mei 2024
Melihat Instalasi Ribuan Tengkorak dan Kuburan Korban Pelanggaran HAM di Peringatan 26 Tahun Reformasi
Indonesia
Ribka Tjiptaning: Tanpa Kudatuli Tak Akan Lahir Reformasi
Kudatuli menjadi pemantik lahirnya iklim demokrasi sekaligus mengakhiri hegemoni Presiden Soeharto.
Zulfikar Sy - Kamis, 27 Juli 2023
Ribka Tjiptaning: Tanpa Kudatuli Tak Akan Lahir Reformasi
Bagikan