Sudahlah La Nyalla, Mundur Saja
La Nyalla Mattalitti sedang memberikan keterangan persnya (Foto: Twitter @LaNyallaMM1)
MerahPutih Sepak Bola - Selamat ya Pak, hari ini Rabu (16/3) La Nyalla dan PSSI jadi trending topik di media sosial. Mengutip tagline program sepak bola sebuah stasiun televisi, saya ingin mengucapkan salam, Bravo Sepak Bola Indonesia! Sebetulnya bukan hanya kali ini saja La Nyalla dan PSSI jadi perbincangan netizen, sudah berulang kali ya, berulang kali. Itu karena hampir 60 persen pengguna media sosial itu penggila bola seperti saya, pak. Jadi jangan GR dulu.
Sebagai penggila bola, saya membaca dan menonton tanggapan Anda terkait penetapan status sebagai tersangka kasus dugaan korupsi dana hibah pemprov Jawa Timur. Salut saya dengan cara pembelaan diri dan jawaban, yang intinya La Nyalla tak bersalah plus tidak akan mundur dari jabatan sebagai Ketua Umum PSSI. Sebagian dari kami yang masih bertekad melek menunggu laga Liga Champions Barcelona vs Arsenal terus memantau linimasa twitter terhibur dengan pro-kontra status Anda sebagai tersangka dan Ketua Umum PSSI.
Tanpa sengaja saya men-stalking akun twitter Anda, @LaNyallaMM1, hati saya terhenyuh meyaksikan sebuah foto dimana La Nyalla sedang khusyuk berdoa di samping pusara pendiri PSSI Ir Soeratin. Saya tak tahu doa apa yang sedang Anda daraskan. Apakah saat itu hati Anda bergetar? Ahay... jebret, semoga doa itu dijabah.

La Nyalla Mattalitti sedang berziarah ke makam Pendiri dan Ketua Umum PSSI pertama Ir. Soeratin (Foto: Twitter @LaNyallaMM1)
PSSI dan La Nyalla adalah dua subjek yang paling digandrungi penggila bola. Sejak dipilih jadi Ketua Umum PSSI melalui Konggres Ancol 18 April 2015 silam, semua mata anak-anak bola tertuju pada La Nyalla. Namun apa daya, belum juga melaksanakan program dan mimpi-mimpinya, PSSI dan La Nyalla telanjur dibekukan Menpora Imam Nahrawi. Pasal penyebabnya semua sudah tahu, pemerintah sudah tak tahan dengan prestasi sepak bola Indonesia yang ditengarai gemar menduplikasi gaya maju mundur cantiknya Syahrini. Belum lagi karut marut kompetisi yang diduga diisi perjudian dan segala macam tekek bengeknya. Terus aku kudu piye?
Maaf ya, La Nyalla tulisan ini bukan berita, ini hanya cetusan hati seorang penggila bola yang gemes, gregetan (meski tak segreget mas Kaesang) dan sedikit emosional menyaksikan persepakbolaan Indonesia. Dibalik kegemaran kami memuja Liverpool, MU, Chelsea, Real Madrid, AC Milan dan puluhan tim sepak bola luar negeri, dalam hati kecil kami sebenarnya berkecamuk rindu dendam kapan ada klub sepak bola dalam negeri yang membuat kami berebutan nonton di stadion dan jerseynya dipakai sehari-hari.
Sudahlah La Nyalla, mundur saja. Mau jadi apa PSSI kalau Anda ngotot bertahan, lagian sekarang PSSI masih dibekukan. FIFA sudah tidak anggap lagi sama PSSI. Lantas kalau masih disanksi FIFA apa dong kerjaan Ketua Umum PSSI? Nyambi jadi politisi? Sudah biasa ketua umum PSSI dari kader Partai Golkar lho. Mundur sajalah, La Nyalla. PSSI buat kami anak-anak bola untuk sementara ini sudah tidak guna-gananya lagi. Mau buat apa dan kemana PSSI? Terserah... Ga ngefek, kata beberapa akun bola di twitter. La Nyalla maju atau mundur, PSSI tetap tak cantik.
BACA JUGA:
- La Nyalla Mattalitti Ogah Mundur Sebagai Ketua Umum PSSI
- Jadi Tersangka Kasus Dugaan Korupsi, Ini Jawaban Ketua Umum PSSI La Nyalla
- La Nyalla Tegaskan PSSI dan Klub Berkomitmen Selenggarakan Kompetisi
- Tim Transisi Minta La Nyalla Mundur dari Jabatan Ketum PSSI
- La Nyalla Tegaskan Tak Pandang Bulu Libas Mafia Bola
Bagikan
Berita Terkait
Grup WA 'Mas Menteri Core' Bakal Dibongkar! Nadiem Makarim Siap Buka-bukaan Chat Rahasia di Persidangan
Diduga Terima Uang Rp 840 Juta untuk 'Amankan' Kasus Korupsi Baznas, Kajari Bangka Tengah Dijebloskas ke Penjara
KPK Geledah Rumah Bupati Bekasi, Bawa Toyota Land Cruiser
Sidang Korupsi Laptop Chromebook Macet! Nadiem Makarim Masih Terkapar Sakit, Orang Tua Pasrah Tunggu Kepastian Hukum
KPK Geledah Kantor Bupati Bekasi, Sita 49 Dokumen dan 5 Barang Bukti Elektronik
Orangtua Nadiem Hadiri Sidang Dugaan Korupsi Chromebook di Pengadilan Tipikor Jakarta
KPK Tahan Kasi Datun Kejari HSU, Sempat Melawan dan Kabur saat OTT
KPK Lakukan 11 OTT, Tetapkan 118 Tersangka, dan Pulihkan Aset Negara Rp 1,53 Triliun Sepanjang 2025, Tertinggi dalam 5 Tahun Terakhir
Penangkapan Oknum Jaksa Oleh KPK, LSAK: Komitmen Kejaksaan untuk 'Sapu Bersih' Ternyata hanya Pencitraan dan Retorika
OTT Beruntun KPK Disebut Cuma Kelas Kabupaten, MAKI: Mestinya Tangkap Ikan Besar, Bukan Ikan Kecil