Sudah Bertemu KASN, Gubernur Anies Anggap Masalah Mutasi Wali Kota Selesai


Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. (MP/Asropih)
MerahPutih.Com - Keputusan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan melakukan pergantian (mutasi) sejumlah wali kota dan pejabat di lingkungan Pemprov DKI menuai kontroversi. Sejumlah wali kota yang diganti mengaku hanya diberitahu melalui pesan whatsapp.
Selain itu, pola rekrutmen dan seleksi jabatan dipersoalkan karena berbeda dari biasanya. Kontan saja, pencopotan wali kota dan beberapa kepala dinas, mendapat sorotan publik. Menanggapi hal itu, Gubernur Anies mengaku sudah bertemu dengan Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) pada Kamis lalu terkait mutasi di Pemprov DKI Jakarta.
"Sudah ketemu Kepala ASN pada Kamis lalu. Saya sampaikan tidak semua hal yang menyangkut kinerja personalia kinerja dikomunikasikan ke umum," kata Anies di Jakarta Selatan, Rabu (18/7).
Hal tersebut terkait dengan adanya mutasi wali kota dan bupati di Jakarta.Slah satunya yang tidak menerima dengan keputusan tersebut adalah mantan wali kota Jakarta Timur Bambang Musyawardana, karena diberitahukan mutasi lewat pesan singkat WhatsApp.
"Komunikasi dengan KASN tapi nggak dikomunikasikan hal - hal yang tidak diharuskan. Ada hal - hal yang kalau diungkapkan malah kasihan sama yang bersangkutan. Kita ingin menjaga agar iklim organisasi tetap sehat, komunikasi tetap jalan terus kok," kata Anies.

Mutasi adalah sesuatu yang normal dan biasa. semua tahu akan ada perubahan itu normal jangan didramatisasikan, katanya.
"Saya telepon satu-satu saya bicara semuanya. Saya sampaikan juga semua karena waktunya relatif cepat maka yang tinggal rumah dinas jangan buru - buru pindah yang masih gunakan fasilitas. Saya panggil Biro Umum tolong fasilitasi agar semua trasnsisi berjalan baik meskipun secara penugasan sudah selesai," kata Anies.
Menurut Gubernur Anies sebagaimana dilansir Antara, malah kesempatan bagi semua, karena sebagian akan bisa mengikuti promosi terbuka. Sikap ASN menerima keputusan, menjalankan, melaksanakan keputusan.
"Ini jadi bahan kita juga untuk juga melakukan 'assessment', karena ini kerja profesional dan jalankan secara profesional pula. Ini bukan politik, ormas, ini organisasi pemerintahan yang ditata jadi biasa aja. Jangan kagetan, gak usah 'gumunan' (heran, red) ini biasa dan kita berdoa agar semua dapat pensiun," kata Anies Baswedan.
Sedangkan terkait keluhan adanya pelayanan kelurahan yang semakin memburuk, itu juga salah satu alasan dilakukanya mutasi terhadap wali kota, katanya.
"Karena itulah wali kota kenapa diupgrade sekarang dan instruksinya jelas bahwa pelayanan harus meningkat. Bila Pelayanan ada penurunan maka rotasi, mutasi, demosi akan kita kerjakan. Bagi para lurah camat kita akan sangat responsif. Kalau ada laporan kinerja menurun kita lakukan assessment , apalagi kalau ada pungli, siap-siap berhenti," pungkas Anies Baswedan.(*)
Baca berita menarik lainnya dalam artikel: Gubernur Anies Dukung Mantan Wali Kota Jakarta Pusat Ikut Nyaleg
Bagikan
Berita Terkait
Pramono Tegaskan Lokasi Baru Pedagang Pasar Burung Barito Tempat Berhenti Banyak Orang

Dukung Program Prabowo, Pemprov DKI Gratiskan BPHTB & PBG demi Wujudkan 3 Juta Rumah

Heboh Tanggul Beton Laut di Cilincing, Pramono Segera Panggil PT KCN

Rencana Pramono Anung Ubah Badan Hukum PAM Jaya Dapat Penolakan dari Legislator Kebon Sirih

Gubernur Pramono Targetkan MRT Tersambung ke Tangerang Banten dalam 5 Tahun

Target Ambisius Pemprov DKI untuk Penuhi Kebutuhan Air Bersih Warga Jakarta Hingga 2029

Gubernur Pramono Pamer Jakarta Tempati Peringkat 17 Kota dengan Transportasi Umum Terbaik di 2025

Gulkarmat Jakarta Beri Peringatan Keras tentang Bahaya Kebakaran Perkantoran pada Akhir Pekan

Lonjakan Harga Sewa Kios Blok M, Gubernur Pramono Anung Pasang Badan untuk UMKM

Jakarta Telan Kerugian Rp 80 Miliar Akibat Kerusakan Infrastruktur Pasca-demo
