Subsidi Tiket KRL Berbasis NIK, DPR Sebut Rumit dan Rentan Kebocoran Data

Frengky AruanFrengky Aruan - Senin, 02 September 2024
Subsidi Tiket KRL Berbasis NIK, DPR Sebut Rumit dan Rentan Kebocoran Data

Anggota Komisi V DPR RI Toriq Hidayat. (Dok. Media DPR)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Rencana pemerintah mengubah skema pemberian subsidi tiket KRL menjadi berbasis Nomor Induk Kependudukan (NIK) menuai kontroversi. Anggota Komisi V DPR RI Toriq Hidayat menilai, skema ini memiliki potensi menimbulkan berbagai permasalahan yang merugikan masyarakat pengguna KRL.

Dia menuturkan, penggunaan NIK bisa menambah kerumitan dalam implementasi skema subsidi.

“Sistem verifikasi yang rumit dan kesalahan data NIK bisa menghambat akses masyarakat terhadap subsidi,” jelas Toriq kepada wartawan di Jakarta, Senin (2/9).

Politisi Fraksi PKS ini mengkhawatirkan risiko privasi dan keamanan data dalam penerapan skema ini. Penggunaan data NIK yang sensitif bisa berpotensi disalahgunakan atau mengalami kebocoran, yang akan merugikan masyarakat.

Selain itu dia menilai skema subsidi berbasis NIK mungkin tidak cukup fleksibel menangkap dinamika sosial-ekonomi masyarakat.

“Perubahan kondisi ekonomi masyarakat bisa membuat subsidi tidak merata dan memperlebar ketimpangan sosial di Jabodetabek,” ujarnya.

Baca juga:

5 Fakta soal Rencana Tarif KRL Berbasis NIK

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Toriq mengusulkan beberapa langkah yang dianggap lebih efektif. Pertama, integrasi skema subsidi dengan data kesejahteraan sosial, seperti Bansos atau PKH, sehingga subsidi lebih tepat sasaran.

Lalu perlunya penerapan subsidi berbasis tingkat pendapatan yang lebih adil dan penguatan infrastruktur digital serta sistem verifikasi.

“Kami hanya ingin memastikan bahwa subsidi dapat diakses secara efisien dan aman oleh masyarakat yang membutuhkan,” tutup Toriq.

Sekadar informasi, Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan, soal skema pemberian subsidi KRL Jabodetabek merencanakan menggunakan Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang akan dimulai di 2025. Wacana ini tertuang dalam Buku II Nota Keuangan RAPBN 2025 yang telah diserahkan pemerintah ke DPR untuk dibahas bersama. (Knu)

#Kereta Rel Listrik (KRL) #DJKA Kemenhub #Kementerian Perhubungan
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Bupati Pati Sudewo Irit Bicara Usai Diperiksa KPK 5 Jam terkait Kasus Korupsi Proyek DJKA
Sudewo sebelumnya juga pernah terseret kasus dugaan suap proyek pengadaan barang dan jasa di DJKA Kemenhub.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 22 September 2025
Bupati Pati Sudewo Irit Bicara Usai Diperiksa KPK 5 Jam terkait Kasus Korupsi Proyek DJKA
Indonesia
Layanan KRL Jabodetabek Dipastikan Normal dan Aman Pasca Terganggu Unjuk Rasa Rusuh di Jakarta
KAI Commuter berkomitmen memberikan layanan terbaik dengan memprioritaskan keselamatan perjalanan dan penumpang
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 30 Agustus 2025
Layanan KRL Jabodetabek Dipastikan Normal dan Aman Pasca Terganggu Unjuk Rasa Rusuh di Jakarta
Indonesia
Kasus Korupsi DJKA Kemenhub, KPK Dalami Aliran Uang Lewat Bupati Pati Sudewo
Penyidik juga melakukan pendalaman terkait apa yang diketahuinya mengenai proyek pembangunan jalur kereta api, khususnya di bagian Jawa Tengah, yaitu di wilayah Solo Balapan
Frengky Aruan - Kamis, 28 Agustus 2025
Kasus Korupsi DJKA Kemenhub, KPK Dalami Aliran Uang Lewat Bupati Pati Sudewo
Indonesia
Sempat Mangkir, Bupati Pati Sudewo Akhirnya Penuhi Panggilan KPK
Bupati Pati Sudewo diperiksa sebagai saksi dalam kapasitasnya sebagai mantan anggota Komisi V DPR RI, terkait kasus korupsi proyek Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub)
Frengky Aruan - Rabu, 27 Agustus 2025
Sempat Mangkir, Bupati Pati Sudewo Akhirnya Penuhi Panggilan KPK
Indonesia
Demo ‘Revolusi Rakyat’ di Gedung DPR, KRL dari Arah Serpong Hanya Bisa sampai Stasiun Kebayoran, Penumpang Menumpuk di Stasiun
Terhambatnya rute KRL imbas dari demo di DPR.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 25 Agustus 2025
Demo ‘Revolusi Rakyat’ di Gedung DPR, KRL dari Arah Serpong Hanya Bisa sampai Stasiun Kebayoran, Penumpang Menumpuk di Stasiun
Indonesia
Sempat Dicabut, Bandara Adi Soemarmo Kini Kembali Berstatus Internasional
Status bandara internasional Adi Soemarmo Solo sempat dicabut pada 2024 melalui Keputusan Menteri Perhubungan.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 25 Agustus 2025
Sempat Dicabut, Bandara Adi Soemarmo Kini Kembali Berstatus Internasional
Indonesia
KPK Periksa Bupati Pati Sudewo terkait Kasus Korupsi DJKA, Diduga Terima Suap
KPK akan memeriksa Bupati Pati, Sudewo, terkait kasus proyek Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA). Ia diduga menerima uang dalam kasus tersebut.
Soffi Amira - Jumat, 22 Agustus 2025
KPK Periksa Bupati Pati Sudewo terkait Kasus Korupsi DJKA, Diduga Terima Suap
Indonesia
Pagar Stasiun Cikini Ditinggikan, Penumpang KRL Justru Bikin Pramono Anung Pusing
Pramono berencana untuk memperbanyak pintu masuk stasiun
Angga Yudha Pratama - Kamis, 14 Agustus 2025
Pagar Stasiun Cikini Ditinggikan, Penumpang KRL Justru Bikin Pramono Anung Pusing
Indonesia
Kasus Korupsi DJKA Melibatkan Bupati Pati Sudewo Mencuat Lagi, Ada Intervensi Prabowo?
Direktur Indonesia Political Review (IPR) Iwan Setiawan meyakini kembali terbukanya kasus korupsi DJKA tanpa adanya intervensi dari Presiden Prabowo Subianto.
Frengky Aruan - Kamis, 14 Agustus 2025
Kasus Korupsi DJKA Melibatkan Bupati Pati Sudewo Mencuat Lagi, Ada Intervensi Prabowo?
Indonesia
Setelah 'Mati Suri' 2 Tahun, KPK Kembali Usut Keterlibatan Bupati Pati Sudewo dalam Kasus Korupsi DJKA
Sudewo, yang sebelumnya menjabat sebagai anggota Komisi V DPR RI (2019-2024), diduga menerima uang komitmen fee dari sejumlah proyek pemeliharaan jalur kereta api di berbagai daerah
Frengky Aruan - Kamis, 14 Agustus 2025
Setelah 'Mati Suri' 2 Tahun, KPK Kembali Usut Keterlibatan Bupati Pati Sudewo dalam Kasus Korupsi DJKA
Bagikan