Subsidi Jadi Alasan Pertamina Tak Ikut Turunkan Harga Solar dan Pertalite

Mula AkmalMula Akmal - Selasa, 03 Januari 2023
Subsidi Jadi Alasan Pertamina Tak Ikut Turunkan Harga Solar dan Pertalite

SPBU. (Foto: Antara)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - PT Pertamina (Persero) resmi menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis bahan bakar umum (JBU) yakni Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite dan Pertamina Dex. Namun, tak semua harga BBM ikut turun.

Dirut Pertamina, Nicke Widyawati mengatakan penurunan harga hanya terjadi pada BBM non subsidi.

Baca Juga:

[HOAKS atau FAKTA]: Ahok Bubarkan Pertamina

"Khusus untuk Pertalite dan Solar, harganya tetap," ungkap Nicke saat ditemui di SPBU Pertamina MT Haryono, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa, (3/1).

Nicke mengungkapkan alasannya. Ia menyampaikan bahwa, saat ini subsidi yang dikucurkan oleh pemerintah untuk BBM jenis Pertalite dan Solar sudah sangat besar sekali.

Untuk Solar saja pemerintah mengeluarkan subsidi Rp 6.500 per liter. Nicke mengatakan, Pertamina menjual harga Solar setengah dari harga pasar

"Contoh seperti Solar, Solar kami jual Rp 6.800, padahal kalau kita lihat kompetitor menjual ini lebih dari dua kali lipatnya. Artinya yang disubsidi negara masih sangat besar," terangnya.

Sementara untuk BBM jenis Pertalite, lanjut Nicke, subsidi dari pemerintah juga masih cukup besar.

Menurutnya, kompetitor sudah menjual harga BBM setara Pertalite dengan harga Rp 12 ribu hingga Rp 13 ribu. Sedangkan Pertamina masih tetap menjual di harga Rp 10 ribu per liter.

Baca Juga:

KPK Perpanjang Masa Cekal Tersangka Kasus LNG Pertamina

"Pemerintah masih memberikan subsidi besar," tuturnya.

Namun dengan turunnya harga Pertamax, Nicke meyakini bisa bersaing dengan kompetitor. Selain itu produktivitas masyarakat pun diharapkan meningkat.

"Pertamax diturunkan, ini sangat bersaing dengan kompetitor lain. Dan sangat berarti karena market share Pertamax 97,4 persen di antara BBM RON 92 lain, ini beri dampak pada masyarakat untuk meningkatkan produktivitas," imbuhnya.

Sebagai informasi, harga Pertamax turun dari Rp 13.900 per liter menjadi Rp 12.800 per liter. Kemudian harga Pertamax Turbo turun dari Rp 15.200 per liter menjadi Rp 14.050 per liter.

Selanjutnya, harga Dexlite turun dari Rp 18.300 per liter menjadi Rp 16.150 per liter dan harga Pertamina Dex dari Rp 18.800 per liter menjadi Rp 16.750 per liter.

Namun, harga Pertalite tetap Rp 10.000/liter. Sementara harga solar tetap Rp 6.800/liter. Harga minyak dunia turun dari US$ 87 per barel menjadi US$ 79 per barel. Hal ini seharusnya berpengaruh ke harga Pertamax yang mengikuti harga minyak dunia. (Knu)

Baca Juga:

Pertamina Jamin Kelancaran Distribusi BBM dan LPG Selama Natal dan Tahun Baru

#Pertamina #BBM #Pertalite #Solar #Subsidi
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Pelaku Dugaan Korupsi Kasus Mesin EDC Bank BRI, Sama Dengan Kasus EDC Pertamina
KPK mengusut pengondisian dalam pengadaan mesin EDC untuk membandingkan kualitas barang dari vendor dengan harganya.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 24 Oktober 2025
Pelaku Dugaan Korupsi Kasus Mesin EDC Bank BRI, Sama Dengan Kasus EDC Pertamina
Indonesia
Bahlil Dikecam Karena 'Memaksa' SPBU Swasta Beli BBM Pertamina, Pengamat Nilai Ada Kekacauan Logika Tata Kelola Energi
CBA bahkan memprediksi dampak buruk jika kebijakan ini terus diterapkan, yaitu potensi gulung tikarnya banyak SPBU swasta
Angga Yudha Pratama - Rabu, 22 Oktober 2025
Bahlil Dikecam Karena 'Memaksa' SPBU Swasta Beli BBM Pertamina, Pengamat Nilai Ada Kekacauan Logika Tata Kelola Energi
Dunia
Warga Berebut BBM dari Truk Tangki Terguling, 30 Orang Tewas 40 Luka-Luka
Para korban sedang berebut mengambil bahan bakar minyak (BBM) dari truk yang terguling itu sebelum ledakan dahsyat terjadi.
Wisnu Cipto - Rabu, 22 Oktober 2025
Warga Berebut BBM dari Truk Tangki Terguling, 30 Orang Tewas 40 Luka-Luka
Indonesia
Nasib E10 Tergantung Tebu dan Pabrik Gula, Begini Peringatan Profesor ITB
Implementasi E10 harus bertahap, tidak tiba-tiba, serta didukung oleh insentif fiskal dan regulasi yang memadai
Angga Yudha Pratama - Selasa, 21 Oktober 2025
Nasib E10 Tergantung Tebu dan Pabrik Gula, Begini Peringatan Profesor ITB
Indonesia
Pakar Otomotif ITB Jelaskan Higroskopis Beda Jauh dari Korosif, Jamin E10 Ramah Mesin
Pemerintah Indonesia sendiri sedang menyiapkan peta jalan implementasi BBM E10 sebagai bagian dari transisi energi
Angga Yudha Pratama - Selasa, 21 Oktober 2025
Pakar Otomotif ITB Jelaskan Higroskopis Beda Jauh dari Korosif, Jamin E10 Ramah Mesin
Indonesia
BBM E10 Rusak Mesin? Guru Besar UB Bongkar Mitos yang Bikin Rugi
Langkah ini bukan hanya bertujuan mencapai kemandirian
Angga Yudha Pratama - Jumat, 17 Oktober 2025
BBM E10 Rusak Mesin? Guru Besar UB Bongkar Mitos yang Bikin Rugi
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA] : Menkeu Purbaya Menyebut Harga Pertalite Harusnya di Rp5.400 per Liter dan LPG 3 Kg di Rp14.700 per Tabung
Menteri Purbaya mengatakan harga BBM jenis Pertalite sebelum diberikan subsidi sebetulnya sebesar Rp 11.700 per liter. Artinya pemerintah harus menanggung selisih Rp 1.700 per liter agar harga BBM yang diterima masyarakat dapat mencapai Rp 10.000 per liter.
Dwi Astarini - Rabu, 15 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA] : Menkeu Purbaya Menyebut Harga Pertalite Harusnya di Rp5.400 per Liter dan LPG 3 Kg di Rp14.700 per Tabung
Indonesia
BBM 'Hijau' Bikin Was-Was, Kementerian ESDM 'Paksa' Industri Otomotif Uji Ketahanan E10
Saat ini, penerapan bioetanol belum bersifat mandatori
Angga Yudha Pratama - Rabu, 15 Oktober 2025
BBM 'Hijau' Bikin Was-Was, Kementerian ESDM 'Paksa' Industri Otomotif Uji Ketahanan E10
Indonesia
Bye-Bye Knocking! BBM E10 Bikin Mobil Modern Senyum, Mesin Tua Auto Menangis
Pada kendaraan berteknologi lama umumnya produksi sebelum 2010, materialnya belum comply etanol dalam persentase lebih dari 5 persen
Angga Yudha Pratama - Rabu, 15 Oktober 2025
Bye-Bye Knocking! BBM E10 Bikin Mobil Modern Senyum, Mesin Tua Auto Menangis
Indonesia
DPR RI Desak Pemerintah dan Aparat Hukum Tindak 13 Perusahaan Diduga Kongkalikong Solar Subsidi
Pemerintah bersama Kejaksaan Agung harus bergerak cepat menelusuri dugaan keterlibatan korporasi tersebut.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
DPR RI Desak Pemerintah dan Aparat Hukum Tindak 13 Perusahaan Diduga Kongkalikong Solar Subsidi
Bagikan