Studi Terbaru Ungkap Solusi untuk Masalah Kebotakan Rambut


Penelitian baru menunjukkan bahwa obat untuk kebotakan terletak pada pemahaman tentang TGF-?. (Foto: freepik/freepik)
LEBIH dari 80 persen laki-laki dan hampir 50 persen perempuan mengalami kerontokan rambut yang substansial. Namun, hanya ada dua obat yang disetujui Food and Drug Administration (FDA) AS untuk kerontokan rambut laki-laki dan satu untuk perempuan.
Ketika jutaan orang di seluruh dunia mencari cara untuk memperlambat atau menghentikan kebotakan, ada satu bahan kimia menjadi kunci dari permasalahan ini.
Penelitian baru dari University of California, Riverside menunjukkan bahwa obat untuk kebotakan terletak hanya pada pemahaman satu ini: transforming growth factor beta (TGF-β).
Studi yang diterbitkan dalam Biophysical Journal mengidentifikasi TGF-β sebagai moderator siklus pertumbuhan folikel rambut, menentukan kapan sel folikel rambut tumbuh dan mati.
Baca juga:

TGF-β merupakan salah satu dari banyak protein kecil yang disebut sitokin yang membantu mengontrol sel sistem kekebalan dan sel darah lainnya.
Dengan mempelajari folikel rambut atau sumber sel punca, penelitian ini juga mendalami pengobatan regeneratif dan mengusulkan model untuk mempercepat penyembuhan luka.
"Dalam fiksi ilmiah, ketika karakter sembuh dengan cepat dari cedera, idenya adalah bahwa sel punca mengizinkannya," kata ahli biologi matematika UC Riverside dan rekan penulis studi Qixuan Wang dalam rilis yang dilansir WebMD (29/7).
“Dalam kehidupan nyata, penelitian baru ini membuat kami lebih dekat untuk memahami perilaku sel induk, sehingga kami dapat mengontrolnya dan mendorong penyembuhan luka,” tambahnya.
Kekuatan TGF-β tergantung pada intensitasnya, dan para peneliti menggambarkan mekanisme bahan kimia itu sebagai 'saklar yang mengambang'. Terlalu banyak bahan kimia menyebabkan sel mati, menyebabkan rambut rontok. Pada saat yang sama, dosis yang lebih rendah memungkinkan sel untuk tumbuh dan membelah.
Baca juga:

Mampu secara tepat mengontrol kadar TGF-β dan memahami bagaimana bahan kimia berinteraksi dengan gen tertentu, menurut para peneliti dapat memungkinkan ilmuwan masa depan untuk merangsang pertumbuhan rambut.
Sementara itu, sel punca berfungsi seperti kanvas kosong, tubuh dapat memprogramnya untuk berubah menjadi sel jenis lain. Di dalam folikel rambut, sel punca memainkan peran unik yang menarik perhatian para peneliti. Menurut para peneliti, folikel rambut adalah satu-satunya organ dalam tubuh manusia yang terus beregenerasi, bahkan tanpa cedera.
“Bahkan ketika folikel rambut membunuh dirinya sendiri, ia tidak pernah membunuh reservoir sel induknya. Ketika sel induk yang masih hidup menerima sinyal untuk beregenerasi, mereka membelah, membuat sel baru, dan berkembang menjadi folikel baru,” kata Wang.
Dengan fokus pada sel-sel regeneratif yang unik ini, para peneliti berharap untuk mempromosikan penyembuhan luka lengkap yang membutuhkan regenerasi rambut. “Kemungkinan besar pekerjaan kami dapat menawarkan sesuatu untuk membantu orang yang menderita berbagai masalah,” pungkas Wang. (aru)
Baca juga:
Bagikan
Ananda Dimas Prasetya
Berita Terkait
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
