Studi: Kadar Testosteron Rendah Pengaruhi Kesehatan Jantung Pria


Rendah kadar testosteron bisa pengaruhi massa otot, lemak, dan disfungsi ereksi. (Foto: Unsplash/Jenny Hill)
Merahputih.com - Menurut studi terbaru, kadar testosteron yang rendah pada pria dapat berdampak negatif pada kesehatan jantung dan meningkatkan risiko kematian prematur.
Hormon testosteron, vital untuk perkembangan dan fungsi seksual pria, memiliki kisaran normal antara 300 hingga 1.000 ng/dL, demikian diungkapkan Antara, Rabu (15/5).
Kadar testosteron yang rendah dapat memengaruhi sekitar 2,1% pria, menimbulkan gejala seperti penurunan massa otot, kehilangan gairah seksual, kelelahan, mudah tersinggung, dan disfungsi ereksi.
Baca juga:
Mitos-mitos Serangan Jantung saat Berolahraga
B. Yeap, penulis studi dari Universitas Western Australia, menjelaskan bahwa testosteron memiliki peran penting dalam berbagai fungsi tubuh, termasuk pengaruhnya terhadap massa otot, lemak, dan kepadatan tulang.
“Ada juga kemungkinan bahwa konsentrasi testosteron yang lebih rendah dapat berkontribusi terhadap perkembangan hasil kesehatan yang lebih buruk. Mengidentifikasi laki-laki yang sudah berisiko mengalami kesehatan yang lebih buruk,” kata Yeap.
Baca juga:
Studi yang dipublikasikan dalam jurnal Annals of Internal Medicine menunjukkan bahwa pria dengan kadar testosteron di bawah 213 ng/dL memiliki risiko kematian 40 persen lebih tinggi secara umum, sedang mereka dengan kadar di bawah 153 ng/dL memiliki risiko kematian akibat penyakit jantung 60 persen lebih tinggi.
Tim peneliti mengevaluasi 11 penelitian yang melibatkan lebih dari 24.000 peserta untuk memahami hubungan antara rendahnya testosteron dan risiko kematian kardiovaskular.
Baca juga:
Studi Terbaru Ungkap Kehamilan Bisa Percepat Proses Penuaan
Hasilnya menunjukkan bahwa hanya pria dengan kadar testosteron rendah yang memiliki risiko lebih tinggi terhadap kematian secara umum, terlepas dari konsentrasi hormon luteinizing.
Selain itu, konsentrasi estradiol yang rendah, suatu bentuk estrogen, juga meningkatkan risiko kematian pada pria. (waf)
Bagikan
Andrew Francois
Berita Terkait
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga

Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak

Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas

Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan

Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
