Startup Bioteknologi AS Sukses Ternakkan Tikus Imut-Imut Berambut Emas Serupa Woolly Mammoth, Gajah Purba yang Telah Punah

Hendaru Tri HanggoroHendaru Tri Hanggoro - Jumat, 07 Maret 2025
Startup Bioteknologi AS Sukses Ternakkan Tikus Imut-Imut Berambut Emas Serupa Woolly Mammoth, Gajah Purba yang Telah Punah

Colossal Biosciences berhasil menciptakan tikus berbulu mammoth melalui rekayasa gen. (Foto: YouTube/IFLScience)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih.com - Startup bioteknologi, Colossal Biosciences, baru-baru ini mengumumkan terobosan inovatif dalam upaya ambisius mereka menghidupkan kembali spesies yang sudah punah, seperti mammoth berbulu.

Perusahaan yang berbasis di Texas, AS, ini berhasil menciptakan tikus imut-imut dengan bulu tebal dan berwarna emas menyerupai mammoth, menggunakan teknik rekayasa genetika. Tikus itu disebut 'woolly mouse'.

Ben Lamm, co-founder dan CEO Colossal Biosciences, menyatakan bahwa tikus berbulu ini merupakan "poin pembuktikan besar" dalam misi mereka.

Meskipun belum ditinjau sejawat, penelitian ini dipublikasikan dalam sebuah makalah pracetak.

Namun, para ilmuwan tetap skeptis. "Saat ini, kita hanya memiliki tikus berbulu yang lucu, tanpa memahami fisiologi atau perilaku mereka," kata Robin Lovell-Badge dari Francis Crick Institute di London, seperti dikutip smithsonianmag.com (7/3).

Baca juga:

Penemu Fosil Gading Gajah Purba Usia 800.000 Tahun Dapat Kompensasi Rp 1 Juta

Colossal berencana menggunakan penyuntingan gen pada gajah Asia untuk menciptakan mammoth baru.

Embrio yang sudah dimodifikasi secara genetik akan ditanamkan ke rahim gajah betina dengan harapan akan lahir anak yang memiliki sifat seperti mammoth sebelum tahun 2028.

Eksperimen mereka pada tikus melibatkan modifikasi beberapa gen yang mempengaruhi bulu, seperti warna, tekstur, dan panjang.

Hasilnya, tikus yang lahir memiliki bulu panjang dan tebal, serta tampak sehat. Namun, efek dari modifikasi gen ini terhadap kelangsungan hidup jangka panjang tikus belum diketahui.

Para ilmuwan menilai bahwa meskipun eksperimen tikus ini menarik, memodifikasi gajah Asia akan jauh lebih sulit dan berisiko.

Selain itu, apakah menciptakan gajah yang menyerupai mammoth dapat dianggap sebagai kebangkitan spesies yang punah masih menjadi pertanyaan besar.

Baca juga:

Beijing Jual Peliharaan Hasil Rekayasa Genetika

"Anda tidak benar-benar menghidupkan kembali masa lalu kuno," kata Christopher Preston dari University of Montana.

Banyak pakar konservasi mempertanyakan arah proyek ini. Mereka menilai dana yang digunakan lebih baik dialokasikan untuk melestarikan spesies yang ada.

"Ini adalah bentuk arogansi. Ketika konservasi kekurangan dana, menciptakan hewan aneh hanya untuk dipertontonkan rasanya seperti pemborosan," ujar Sue Lieberman dari Wildlife Conservation Society. (dru)

Baca juga:

Apa Itu Sains? Definisi, Fungsi, dan Contoh dalam Kehidupan Sehari-hari

#Sains #Rekayasa Genetika #Gajah Purba
Bagikan
Ditulis Oleh

Hendaru Tri Hanggoro

Berkarier sebagai jurnalis sejak 2010 dan bertungkus-lumus dengan tema budaya populer, sejarah Indonesia, serta gaya hidup. Menekuni jurnalisme naratif, in-depth, dan feature. Menjadi narasumber di beberapa seminar kesejarahan dan pelatihan jurnalistik yang diselenggarakan lembaga pemerintah dan swasta.

Berita Terkait

Lifestyle
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Temuan ini akan membantu ilmuwan mencari pengobatan baru bagi manusia.
Dwi Astarini - Jumat, 15 Agustus 2025
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Lifestyle
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Artropoda disebut menjadi sumber makanan penting bagi burung dan hewan yang lebih besar.??
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Dunia
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Pompeii setelah tahun 79 muncul kembali, bukan sebagai kota, melainkan sebagai kumpulan bangunan yang rapuh dan suram, semacam kamp.
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Lifestyle
Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar
Dikenal dengan nama NWA 16788, meteorit ini memiliki berat 24,5 kilogram.
Dwi Astarini - Kamis, 17 Juli 2025
Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar
Lifestyle
Jokowi Terkena Alergi Parah, para Ahli Sebut Perubahan Iklim Memperburuk Kondisi Ini
Gejala alergi tak lagi bisa dianggap sepele.
Dwi Astarini - Senin, 23 Juni 2025
Jokowi Terkena Alergi Parah, para Ahli Sebut Perubahan Iklim Memperburuk Kondisi Ini
Fun
Kenapa Kita Suka Share dan Lihat Konten Hewan Lucu di Media Sosial? Ini Jawaban Ilmiahnya!
Sebuah studi dari Concordia University mengungkap bahwa membagikan foto atau video hewan lucu di media sosial ternyata bisa memperkuat koneksi dan hubungan digital. Simak penjelasannya!
Hendaru Tri Hanggoro - Jumat, 13 Juni 2025
Kenapa Kita Suka Share dan Lihat Konten Hewan Lucu di Media Sosial? Ini Jawaban Ilmiahnya!
Fun
Strawberry Moon di Yogyakarta dan Malang! Ini Fakta Menarik di Baliknya yang Terjadi 18,6 Tahun Sekali
Strawberry Moon bukan berarti bulan berwarna merah muda. Simak fakta menarik tentang fenomena langit langka yang hanya terjadi setiap 18,6 tahun sekali ini.
Hendaru Tri Hanggoro - Kamis, 12 Juni 2025
Strawberry Moon di Yogyakarta dan Malang! Ini Fakta Menarik di Baliknya yang Terjadi 18,6 Tahun Sekali
Fun
Bahaya Screen Time Terlalu Lama Bagi Anak, Dari Cemas hingga Agresif
Studi dari American Psychological Association temukan bahwa screen time berlebihan berkaitan dengan kecemasan, depresi, dan agresi pada anak-anak. Konten dan dukungan emosional juga berperan penting.
Hendaru Tri Hanggoro - Rabu, 11 Juni 2025
Bahaya Screen Time Terlalu Lama Bagi Anak, Dari Cemas hingga Agresif
Dunia
Seniman Tak Mau Kalah dari Ilmuwan yang Temukan Olo, Ciptakan Warna Baru yang Disebut Yolo
Stuart Semple klaim ciptakan warna cat baru hasil eksperimen ilmiah.
Hendaru Tri Hanggoro - Sabtu, 26 April 2025
Seniman Tak Mau Kalah dari Ilmuwan yang Temukan Olo, Ciptakan Warna Baru yang Disebut Yolo
Fun
Ilmuwan Klaim Temukan Warna Baru yang Disebut Olo, Dianggap Bisa Bantu Penyandang Buta Warna
Ilmuwan temukan warna ‘olo’ — biru-hijau super pekat yang hanya terlihat dengan teknologi laser Oz.
Hendaru Tri Hanggoro - Senin, 21 April 2025
Ilmuwan Klaim Temukan Warna Baru yang Disebut Olo, Dianggap Bisa Bantu Penyandang Buta Warna
Bagikan