Starbucks Hentikan Program 'Reusable' untuk Kurangi Penyebaran Corona

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Jumat, 06 Maret 2020
Starbucks Hentikan Program 'Reusable' untuk Kurangi Penyebaran Corona

Progoram reusable bertujuan untuk mengurangi limbah (Foto: Pixabay/henlfern)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

VIRUS CORONA masih jadi isu terhangat di seluruh dunia saat ini. Berbagai upaya preventif untuk menekan penyebaran virus yang berawal di Wuhan, China tersebut ramai-ramai dilakukan oleh perusahaan maupun individu.

Melansir laman Today, franchise raksasa untuk produk kopi yang berbasis di Seattle, Starbucks, mengatakan bahwa mereka telah meningkatkan sistem pembersihan dan sanitasi untuk semua toko yang dioperasikan.

Baca juga:

Gandeng TikTok, WHO Cegah Informasi Hoaks Seputar Virus Corona

Sebagaimana yang kita tahu, wadah minum seperti gelas yang bisa digunakan kembali (reusable) telah banyak digunakan untuk mengurangi limbah. Namun, kini program reusable itu tidak lagi dilakukan Starbucks. Hal tersebut bertujuan guna mencegah penyebaran semua kuman, termasuk virus Corona.

Dalam upaya membantu menghentikan penyebaran virus corona, Starbucks mengumumkan bahwa barista tidak akan lagi membuat minuman di wadah yang disediakan pelanggan. Pengumuman itu dilontarkan pada Rabu 4 Maret 2020 dan akan diberlakukan di toko-toko Amerika Serikat juga Kanada. Namun, program ini hanya bersifat sementara.

Starbucks Hentikan Program 'Reusable' untuk Bantu Kurangi Penyebaran Corona
Starbucks menghentikan program reusable sementara (Foto: Pixabay/gogogoharvard0)

Biasanya, pencinta produk kopi Starbucks yang sadar lingkungan menerima diskon 10 sen dari minuman apa pun jika mereka membawa gelas atau cangkir minum sendiri. Pelanggan juga bisa mendapatkan diskon jika mereka memesan minuman for here di mug keramik yang disediakan di toko.

Baca juga:

Tips Cegah Virus Corona Ala Jokowi

Rossann Williams, wakil presiden eksekutif bisnis Starbucks di AS dan Kanada, mengatakan bahwa ia mengambil pelajaran dari tim kepemimpimnan dan mitranya di Tiongkok yang telah menghadapi epidemi ini.

Guna melindungi pelanggan dan karyawannya, Williams menghentikan program reusable tersebut. Selain itu, Williams juga membatasi rencana perjalanan domestik dan internasional karyawannya hingga 31 Maret 2020.

Starbucks Hentikan Program 'Reusable' untuk Bantu Kurangi Penyebaran Corona
Menghentikan program reusable guna mencegah penyebaran virus corona (Foto: Pixabay/photodesign29)

Masih belum ada jawaban dari Starbucks atas berakhirnya menghentikan program reusable ini. Namun, pelanggan yang membawa wadah minum mereka sendiri dan menunjukkannya ke barista masih akan dapat menerima diskon 10 sen untuk saat ini.

Perusahaan yang mengoperasikan lebih dari 15.000 lokasi di AS ini mengatakan pihaknya telah memberikan diskon kepada pelanggan yang membawa wadah minum mereka sendiri sejak tahun 1985. (Arb)

Baca juga:

Selain Corona, 4 Virus ini Juga Sempat Menggemparkan Dunia

#Starbucks #Virus #Virus Corona #Pasien Corona #Penyakit Corona #Bisnis
Bagikan
Ditulis Oleh

Ananda Dimas Prasetya

nowhereman.. cause every second is a lesson for you to learn to be free.

Berita Terkait

Indonesia
Alasan Prahara Banyak Startup Bangkrut & Gagal Versi BRIN
BRIN menyoroti ketidaksesuaian antara produk yang dikembangkan startup dengan kebutuhan masyarakat sebagai faktor utama.
Wisnu Cipto - Rabu, 22 Oktober 2025
Alasan Prahara Banyak Startup Bangkrut & Gagal Versi BRIN
Indonesia
FLEI 2025 Dorong Jenama Lokal Tembus Pasar Global, Kadin Sebut Potensi Ekspor maki Terbuka
Dengan peluang yang sangat potensial, ajang tahunan ini menjadi magnet bagi pelaku usaha waralaba dan kemitraan.
Dwi Astarini - Sabtu, 11 Oktober 2025
FLEI 2025 Dorong Jenama Lokal Tembus Pasar Global, Kadin Sebut Potensi Ekspor maki Terbuka
Indonesia
Ribuan Warga Terkena Ispa Akibat Pembakaran Lapak Limbah Ilegal, Virus dan Bakteri Dapat Menular
Aktivitas itu menuai keluhan masyarakat lantaran asap pembakaran mengganggu kenyamanan warga sekitar.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 05 Oktober 2025
Ribuan Warga Terkena Ispa Akibat Pembakaran Lapak Limbah Ilegal, Virus dan Bakteri Dapat Menular
Indonesia
Dharma Jaya Catat Lonjakan Bisnis 190 Persen Sambil Jaga Ketahanan Pangan
Dharma Jaya mencatat lonjakan bisnis 190 persen sambil menjaga ketahanan pangan.
Soffi Amira - Jumat, 03 Oktober 2025
Dharma Jaya Catat Lonjakan Bisnis 190 Persen Sambil Jaga Ketahanan Pangan
ShowBiz
‘KPop Demon Hunters’ Mewarnai Lorong Camilan di Korea Selatan, dari Mi Instan hingga Cake Bikin Perusahaan Cuan Besar
Perusahaan makanan berebut menggandeng megahit Netflix tersebut.
Dwi Astarini - Rabu, 01 Oktober 2025
 ‘KPop Demon Hunters’ Mewarnai Lorong Camilan di Korea Selatan, dari Mi Instan hingga Cake Bikin Perusahaan Cuan Besar
Lifestyle
Tersangkut Kasus Pajak, Ketua Ferrari Jalani Hukuman Kerja Sosial
John Elkann dan saudara-saudaranya, Lapo dan Ginerva, akan membayar 183 juta euro atau sekira Rp 3,53 triliun kepada otoritas pajak Italia.
Dwi Astarini - Rabu, 10 September 2025
 Tersangkut Kasus Pajak, Ketua Ferrari Jalani Hukuman Kerja Sosial
Indonesia
Unsur Politis Harus Dihindari Dalam Rencana Bisnis Kopdes, Bisa Gagal Jika Ambil Alih Bisnis Eksisting
Kopdes adalah program besar yang mahal dan berisiko, sehingga pemerintah perlu test the water dengan melakukan piloting
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 21 Juli 2025
Unsur Politis Harus Dihindari Dalam Rencana Bisnis Kopdes, Bisa Gagal Jika Ambil Alih Bisnis Eksisting
Indonesia
Pendapatan KAI Melonjak 29 Persen, Catatkan Laba Bersih Rp 2,21 T di 2024
Sejalan dengan itu, kinerja operasional KAI terus menunjukkan tren perbaikan yang konsisten dan berkelanjutan.
Dwi Astarini - Selasa, 01 Juli 2025
Pendapatan KAI Melonjak 29 Persen, Catatkan Laba Bersih Rp 2,21 T di 2024
Indonesia
Indonesia Ingin Ada Peluang Bisnis Baru Dengan Prancis
Prancis dan Indonesia dapat memberi sumbangan yang baik kepada stabilitas geopolitik dan geo ekonomi.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 28 Mei 2025
Indonesia Ingin Ada Peluang Bisnis Baru Dengan Prancis
Indonesia
Tupperware Hentikan Bisnis di Indonesia Setelah 33 Tahun Beroperasi
"Keputusan ini adalah bagian dari langkah global perusahaan," tulis Tupperware.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 13 April 2025
Tupperware Hentikan Bisnis di Indonesia Setelah 33 Tahun Beroperasi
Bagikan