Stafsus Jokowi Bengkak, Munculkan Citra Bagi-Bagi Jabatan

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Jumat, 22 November 2019
Stafsus Jokowi Bengkak, Munculkan Citra Bagi-Bagi Jabatan

Anak-anak muda yang ditunjuk Presiden Jokowi jadi Staf Khusus Presiden memperkenalkan diri di hadapan media, di Verranda Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (21/11) sore. (Foto: JAY/Humas)

Ukuran:
14
Audio:

Merahputih.com - Pengamat politik Wempy Hadir menyoroti membengkaknya jabatan staf khusus Presiden Joko Widodo. Sebab, jumlah mereka jauh bertambah dibandingkan dengan periode pemerintahan sebelumnya.

Wempy mengatakan, penunjukan tujuh stafsus baru Jokowi dari kalangan milenial bisa ditafsir beragam oleh publik.

"Ada yang mengatakan ini hanya sekedar bagi-bagi kekuasaan. Ada pula yang mengatakan ini bagian dari akomodasi kepentingan kaum milenial," kata Wempy kepada Merahputih.com di Jakarta, Jumat (22/11).

Baca Juga:

Putri Tanjung Jadi Role Model Anak Muda Kreatif

Ia mendesak para stafsus untuk membuktikan bahwa mereka bukan bagi-bagi jabatan tetapi kehadiran mereka adalah panggilan (calling) untuk mengabdi setulusnya kepada bangsa dan negara.

"Mereka tidak boleh terjebak dalam urusan kepentingan pribadi, perusahaan maupun kelompok. Mereka mesti menempatkan bangsa dan negara di atas kepentingan lainnya," kata Wempy.

Ia menambahkan, penunjukan tujuh stafsus milenial mesti didukung oleh kinerja dari yang bersangkutan. Kalau dilihat dari rekam jejak stafsus tersebut.

"Mereka adalah anak muda pilihan yang mempunyai kemampuan pada bidangnya masing-masing. Dengan demikian kehadiran mereka sebagai stafsus presiden bisa memberikan insight bagi presiden dalam membuat kebijakan publik," jelas Wempy.

Presiden Jokowi memperkenalkan para staf khusus presiden dari kalangan milenial
Presiden Jokowi memperkenalkan para staf khusus presiden dari kalangan milenial (Foto: antaranews)

Direktur Indo Polling Network ini menambahkan, untuk menepis bahwa ini hanya bagi-bagi kekuasaan, maka para stafsus mesti menunjukan kapasitansya dalam memberikan masukan yang terbaik bagi presiden.

"Jabatan stafsus yang banyak bisa memudahkan presiden untuk mendapatkan pandangan dari masing-masing stafsus sesuai dengan bidangnya," papar Wempy.

Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo telah mengenalkan tujuh milenial yang akan mengisi posisi staf khusus presiden. Menurut Juru Bicara Presiden, Fadjroel Rachman, ketujuh milenial itu akan bekerja dengan lima staf khusus lainnya yang sudah dipilih Jokowi.

"Semuanya merupakan putra-putri terbaik Indonesia yang akan mendampingi Presiden Joko Widodo sesuai keahlian masing-masing untuk mewujudkan lima program prioritas menuju Indonesia Maju," kata Fadjroel.

Baca Juga:

Cerita Presiden Jokowi yang Ingin Angkat Staf Khusus Disabilitas

7 Staf Khusus Presiden dari kalangan milenial tersebut adalah

1. Adamas Belva Syah Devara. Pria berusia 29 tahun ini meraih gelar master dari Harvard University dan Stanford University. Ia merupakan pendiri sekaligus CEO Ruang Guru.

2. Putri Indahsari Tanjung, Putri merupakan lulusan Academy of Art di San Fransisco, Amerika Serikat. Putri juga merupakan CEO Creativepreneur Event Creator dan CBO Kreavi.

3. Andi Taufan Garuda Putra Andi yang berusia 32 tahun merupakan lulusan Harvard Kennedy School dan merupakan CEO salah satu lembaga keuangan mikro PT Amartha.

4. Ayu Kartika Dewi Wanita berusia 36 tahun ini adalah pendiri sekaligus mentor lembaga SabangMerauke. Ia meraih gelar MBA dari Duke University di Amerika Serikat.

5. Gracia Billy Mambrasar, CEO Kitong Bisa yang berasal dari tanah Papua. Pria berusia 31 tersebut adalah lususan S2 Australian National University (ANU) dan kini tengah menempuh pendidikan master lainnya di Oxford University.

6. Angkie Yudistia Perempuan berusia 32 tahun ini adalah anak muda penyandang disabilitas yang aktif bergerak di sosiopreneur melalui Thisable Enterprise yang didirikannya. Presiden Jokowi meminta Angkie untuk menjadi juru bicara Presiden di bidang sosial.

7. Aminuddin Maruf Aminuddin merupakan santri muda berusia 33 tahun. Ia pernah menjadi Ketua Umum PB Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) periode 2014-2016.

Selain itu, ada 6 Staf Khusus Presiden lain, yaitu:

1. Anak Agung Gde Ngurah Ari Dwipayana, akademisi

2. Sukardi Rinakit, intelektual

3. Arif Budimanta, ekonom Megawati Institute

4. Diaz Hendropriyono, Ketua Umum PKPI.

5. Dini Shanti Purwono, Kader PSI, ahli hukum lulusan Harvard

6. M. Fadjroel Rachman, Juru Bicara Presiden

Ari Dwipayana, Sukardi Rinakit dan Diaz Hendropriyono adalah stafsus lama yang kembali bertugas.

Ari Dwipayana adalah staf khusus bidang politik dan pemerintahan. Tugasnya adalah menyampaikan informasi kepada publik mengenai kegiatan dan berbagai penjelasan presiden.

Sunardi Rinakit menjadi staf khusus bidang politik dan pers yang tugasnya adalah membuat pidato terkait politik dan pers. Diaz Hendropriyono sebagai staf khusus bidang sosial. (Knu)

#Staf Khusus #Presiden Jokowi
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Cerita Ajudan Saat Jokowi Pemulihan Sekaligus Liburan di Bali Bersama Semua Cucu
Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) tiba dikediaman Jalan Kutai Utara 1, Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo usai berlibur bersama cucunya di Bali, Sabtu (12/7).
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 13 Juli 2025
Cerita Ajudan Saat Jokowi Pemulihan Sekaligus Liburan di Bali Bersama Semua Cucu
Indonesia
Bank DKI Lakukan Pemeliharaan Sistem Demi Keamanan Nasabah, Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung dan Wakil Gubernur DKI Rano Karno telah memberi perhatian khusus pada persoalan ini.
Ananda Dimas Prasetya - Minggu, 06 April 2025
Bank DKI Lakukan Pemeliharaan Sistem Demi Keamanan Nasabah, Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
Berita Foto
Anggota Watimpres Era Presiden Jokowi, Djan Faridz Jalani Pemeriksan KPK
Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) era Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi), Djan Faridz usai menjalani pemeriksaan KPK di Gedung Merah Putih, Kuningan, Jakarta, Rabu (26/3/2025).
Didik Setiawan - Rabu, 26 Maret 2025
Anggota Watimpres Era Presiden Jokowi, Djan Faridz Jalani Pemeriksan KPK
Indonesia
Dedy Corbuzier Belum Lapor LHKPN ke KPK
Dari data base KPK, Yang bersangkutan belum menyampaikan
Angga Yudha Pratama - Selasa, 18 Maret 2025
Dedy Corbuzier Belum Lapor LHKPN ke KPK
Indonesia
Pramono-Rano Angkat 15 Orang Sebagai Stafsus, Pakar Bioteknologi Lingkungan ITB Firdaus Ali Jadi Koordinator
Diisi oleh orang-orang profesional
Angga Yudha Pratama - Selasa, 18 Maret 2025
Pramono-Rano Angkat 15 Orang Sebagai Stafsus, Pakar Bioteknologi Lingkungan ITB Firdaus Ali Jadi Koordinator
Indonesia
Yovie Widianto Dorong Sinergi Lembaga untuk Perlindungan Pejuang Kreatif
Yovie berharap hal ini menghasilkan langkah konkret untuk meningkatkan jaminan sosial bagi pejuang kreatif.
Ananda Dimas Prasetya - Minggu, 09 Maret 2025
Yovie Widianto Dorong Sinergi Lembaga untuk Perlindungan Pejuang Kreatif
Indonesia
Istana Sebut Gaji Stafsus Menteri Kecil, Tak Ganggu Pemangkasan Anggaran
Kepala Komunikasi Kepresidenan meminta masyarakat ikut mengecek jumlah gaji stafsus.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 14 Februari 2025
Istana Sebut Gaji Stafsus Menteri Kecil, Tak Ganggu Pemangkasan Anggaran
Indonesia
Angkat Deddy Corbuzier Jadi Stafsus di Tengah Efisiensi Anggaran, Kemhan: Alokasi untuk Pegawai Tak Terdampak
Deddy Corbuzier diangkat di tengah efisiensi anggaran yang dilakukan pemerintah.
Frengky Aruan - Kamis, 13 Februari 2025
Angkat Deddy Corbuzier Jadi Stafsus di Tengah Efisiensi Anggaran, Kemhan: Alokasi untuk Pegawai Tak Terdampak
Indonesia
Berikan Posisi Stafsus Menhan, Kemhan Sebut Deddy Corbuzier Wajib Angkat Citra Positif Pertahanan Negara
Deddy Corbuzier dianggap memiliki daya jangkau pengaruh yang luas kepada masyarakat.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 11 Februari 2025
Berikan Posisi Stafsus Menhan, Kemhan Sebut Deddy Corbuzier Wajib Angkat Citra Positif Pertahanan Negara
Indonesia
KPK Ingatkan Deddy Corbuzier Wajib Setor LHKPN
KPK menyebut jabatan yang diemban Deddy tergolong wajib lapor LHKPN.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 11 Februari 2025
KPK Ingatkan Deddy Corbuzier Wajib Setor LHKPN
Bagikan