Stadion GBK, Kenangan Bung Karno dan Kiai Nahdlatul Ulama

Noer ArdiansjahNoer Ardiansjah - Kamis, 23 Agustus 2018
Stadion GBK, Kenangan Bung Karno dan Kiai Nahdlatul Ulama

Kondisi Stadion Gelora Bung Karno saat dibangun. (Dokumen Arsip Negara Republik Indonesia/ANRI)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MESKI baru 17 tahun merdeka, hal itu tak menghalangi langkah Presiden Sukarno untuk membuat Indonesia tersohor di mata dunia. Pada tahun 1962, Bung Karno menunjukkan kewibawaannya saat menjadi tuan rumah Asian Games IV.

Tak sekadar mampu sebagai penyelenggara, beberapa pembangunan infrastruktur telah rampung dibuatnya. Sukarno menciptakan Kampung Senayan sebagai titik pembangunan megaproyek pekan olahraga se-Asia itu, salah satunya Stadion Gelora Bung Karno.

Julius Pour dalam bukunya Dari Gelora Bung Karno ke Gelora Bung Karno mengungkapkan bahwa demi kelancaran Asian Games 1962, Sukarno memutuskan untuk membangun sebuah stadion nan megah. "Gagasan Sukarno merancang mainstadium yang terindah, terbesar, dan terunik di dunia mendorong kreativitas tim arsitek dari Rusia di bawah pimpinan Sukarno menciptakan rancangan atap temu gelang," tulis Julius.

Komplek Asian Games IV dipotret dari udara, 15 Maret 1962. (Sumber: Dokumen ANRI)

Peran kiai NU

Ketika akan diresmikan oleh Presiden Sukarno, stadion yang berada dalam kawasan dengan luas 270 Hektare itu belum memiliki nama. Hingga pada pagi hari di beranda belakang Istana Merdeka, Bung Karno mengundang Menteri Dalam Negeri Dr Soemarno, Menteri Olahraga Maladi, dan beberapa pejabat lainnya, termasuk Menteri Agama kala itu KH Saifuddin Zuhri guna membahas nama stadion.

KH Saifuddin Zuhri dalam bukunya Berangkat dari Pesantren menulis, dalam perbincangan itu hampir disepakati sebuah nama untuk kompleks tersebut, Pusat Olah Raga Bung Karno. "Nama itu tidak cocok dengan sifat dan tujuan olahraga," kata kiai sekaligus tokoh Nahdlatul Ulama.

Mendapati komentar itu, para hadirin termasuk Sukarno tampak tidak senang. "Mengapa?" tanya Sukarno.

Suasana sekonyong tenang. Sang Kiai sejenak bergeming. Kemudian kata dia, "Kata 'pusat' pada kalimat 'Pusat Olah Raga' itu kedengarannya kok statis, tidak dinamis seperti tujuan kita menggerakkan olahraga."

Lagi dan lagi. Semua terdiam. Pertemuan itu sempat menjadi canggung adanya. Beda hal dengan Sukarno, yang justru menyergah sang ulama sambil menanyakan usulan nama. "Namanya adalah Gelanggang Olah Raga. Lebih cocok dan lebih dinamis," kata Kiai Saifuddin. "Nama Gelanggang Olah Raga Bung Karno kalau disingkat menjadi Gelora Bung Karno! Mencerminak dinamika sesuai dengan tujuan olahraga."

Mendengar usulan itu, para hadiri mulai tampak tersenyum. Sukarno terperanjat. "Wah! Itu nama yang hebat! Saya setuju," kata Bung Karno. Bapak Proklamator Indonesia itu akhirnya memerintahkan Menpora Maladi untuk menyematkan nama tempat tersebut menjadi Gelora Bung Karno.

Pada kesempatan itu pula, Kiai Saifuddin mengusulkan pemerintah untuk membangun masjid di areal GBK. Usul itu diterima oleh Bung Karno.

GBK menjadi stadion kebanggaan Indonesia pada saat Asian Games IV. Impian Sukarno yang sudah ada sejak berkunjung ke Moskow pada 1956 akhirnya terwujud. Mata dunia pun menyoroti kemegahan serta keindahan Stadion Gelora Bung Karno.

Sayangnya, dalam dinamika politik Indonesia, pergantian rezin Orde Lama ke Orde Baru, di bawah kepimpinan Soeharto, nama Stadion GBK diubah. Pada 1989, Presiden Soeharto mengeluarkan Keputusan Presiden Nomor 4 yang berisi tentang pergantian nama Gelora Bung Karno menjadi Stadion Utama Senayan. Yayasan pengelolanya pun diubah dari Yayasan Gelora Bung Karno menjadi Yayasan Gelanggang Olahraga.

Hal tersebut, tak ayal mengundang kecaman dari masyarakat. Pasalnya, kebijakan tersebut menghilangkan semangat sekaligus nilai historis dari kompleks olahraga tersebut.

Namun, tak banyak pihak yang berani menentang meski pada dasarnya banyak yang tak sepakat. Sikap represif pemerintah terhadap perbedaan pendapat memaksa pelbagai pihak yang keberatan untuk tutup mulut. Tak berani memprotesnya.

Hingga akhirnya, pada masa kepemimpinan KH Abdurrahman Wahid, nama asli stadion kembali diperjuangkan. Usulan pergantian nama itu, pertama kali muncul saat digelar rapat dengar pendapat antara Komisi I DPR dan Mensesneg kala itu, yang juga menjadi Ketua Badan Pengelola Gelora Senayan (BPGS) pada 24 Oktober 2000.

Usulan tersebut, kemudian direspons Presiden Gus Dur pada saat menghadiri HUT PDI Perjuangan ke-28 di Stadion Utama Senayan, pada 14 Januari 2001. Ia mengeluarkan Keputusan Presiden No. 7 tahun 2001 tentang pengalihan nama dari Stadion Utama Senayan kembali ke nama awal, Gelora Bung Karno. (*)

#Stadion Gelora Bung Karno #Bung Karno #Nahdlatul Ulama (NU)
Bagikan
Ditulis Oleh

Noer Ardiansjah

Tukang sulap.

Berita Terkait

Indonesia
Suara Megawati Bergetar saat Ceritakan Ziarah ke Makam Imam Al-Bukhari: Ingat Bung Karno Buka Pintu Warisan Islam Asia Tengah
Suara Megawati bergetar saat menceritakan perjalanan ziarahnya ke makam Imam Al-Bukhari. Ia ingat sang ayah, Bung Karno, yang memainkan peran kunci.
Soffi Amira - Rabu, 16 April 2025
Suara Megawati Bergetar saat Ceritakan Ziarah ke Makam Imam Al-Bukhari: Ingat Bung Karno Buka Pintu Warisan Islam Asia Tengah
Indonesia
Cerita Megawati Anggap Uzbekistan Jadi Bagian Sejarah Spiritual Bangsa Indonesia
Bung Karno menyatakan, niatnya untuk berziarah ke makam Imam Bukhari, ulama besar perawi hadis Nabi Muhammad SAW.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 16 April 2025
Cerita Megawati Anggap Uzbekistan Jadi Bagian Sejarah Spiritual Bangsa Indonesia
Indonesia
Anak Gus Dur Tegaskan Muktamar Luar Biasa Hanya akan Memecah Belah NU
Yenny berharap siapapun yang mendalangi wacana dan gerakan MLB NU mengurungkan niatnya
Angga Yudha Pratama - Senin, 23 Desember 2024
Anak Gus Dur Tegaskan Muktamar Luar Biasa Hanya akan Memecah Belah NU
Berita Foto
Semangat Supporter Timnas Indonesia Meski Hujan Deras Guyur Stadion GBK
Supporter Timnas Indonesia berdatangan ke dalam Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Selasa (19/11/2024).
Didik Setiawan - Selasa, 19 November 2024
Semangat Supporter Timnas Indonesia Meski Hujan Deras Guyur Stadion GBK
Berita Foto
Mengintip Latihan Timnas Arab Saudi di Stadion GBK Jelang Lawan Timnas Indonesia
Para pemain Timnas Arab Saudi berlatih jelang laga melawan Timnas Indonesia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUBGK), Senayan, Jakarta, Senin (18/11/2024).
Didik Setiawan - Senin, 18 November 2024
Mengintip Latihan Timnas Arab Saudi di Stadion GBK Jelang Lawan Timnas Indonesia
Berita Foto
Aksi Koregrafi Godzilla dalam Laga Timnas Indonesia Lawan Jepang di Stadion GBK
Koreografi Godzilla dalam laga Grup C Babak Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Jumat (15/11/2024).
Didik Setiawan - Jumat, 15 November 2024
Aksi Koregrafi Godzilla dalam Laga Timnas Indonesia Lawan Jepang di Stadion GBK
Berita Foto
Timnas Indonesia Hadapi Jepang dalam Laga Kualifikasi Piala Dunia 2026
Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong bersama kapten Timnas Indonesia Jay Idzes saat konferensi pers di Jakarta, Kamis (14/11/2024).
Didik Setiawan - Kamis, 14 November 2024
Timnas Indonesia Hadapi Jepang dalam Laga Kualifikasi Piala Dunia 2026
Berita Foto
Latihan Resmi Timnas Indonesia Jelang Laga Lawan Jepang di Stadion GBK Senayan
Pemain Timnas Indonesia Witan Sulaiman bersama Sandy Walsh saat menjalani sesi latihan resmi jelang laga melawan Jepang di kompleks Stadion Madya Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Selasa (12/11/2024).
Didik Setiawan - Kamis, 14 November 2024
Latihan Resmi Timnas Indonesia Jelang Laga Lawan Jepang di Stadion GBK Senayan
Berita Foto
Aksi Supporter Timnas Indonesia Merahkan Stadion Gelora Bung Karno
Aksi supporter Indonesia saat mendukung Timnas Indonesia melawan Australia dalam pertandingan kedua Grup C kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Selasa (10/9/2024).
Didik Setiawan - Selasa, 10 September 2024
Aksi Supporter Timnas Indonesia Merahkan Stadion Gelora Bung Karno
Berita Foto
Aksi Latihan Timnas Indonesia Jelang Laga Lawan Australia di Stadion Madya GBK
Pemain Timnas Indonesia Sandy Walsh saat latihan jelang laga melawan Australia di Stadion Madya GBK, Senayan, Jakarta, Senin (9/9/2024).
Didik Setiawan - Senin, 09 September 2024
Aksi Latihan Timnas Indonesia Jelang Laga Lawan Australia di Stadion Madya GBK
Bagikan