Spesifikasi Pesawat Tempur Rafale Dibeli Indonesia Sama Dengan Prancis


Pesawat tempur Rafale di Terminal Selatan Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Rabu (26/7/2023). ANTARA/Narda Margaretha Sinambela
MerahPutih.com - Kementerian Pertahanan sebelumnya telah menandatangani kontrak kerja sama pembelian enam pesawat tempur generasi 4,5 Rafale buatan Prancis.
Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto, mengatakan hal itu usai menerima kunjungan kehormatan Menteri Angkatan Bersenjata Prancis, Florence Parly, di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, Kamis (10/2).
Baca Juga:
Prabowo akan Remajakan Seluruh Pesawat Tempur TNI AU
Menurut Prabowo, Indonesia akan membeli alat utama sistem pertahanan (alutsista) cukup signifikan untuk multirole combat aircraft dengan mengakuisisi 42 unit Rafale.
Selanjutnya akan disusul dengan kontrak 36 pesawat lagi, dengan dukungan latihan persenjataan dan simulator yang dibutuhkan, tambahnya. Selain pembelian pesawat, terdapat juga penandatanganan nota kesepahaman antara Dassault Aviation dengan PT Dirgantara Indonesia, yang menyepakati pemeliharaan dan perbaikan pesawat tempur Prancis di Indonesia.
Rafale merupakan pesawat tempur segala peran (multirole atau Prancis menyebutkan sebagai omnirole) yang dioperasikan Prancis sejak 2004. Hingga 2018, Prancis mengoperasikan sedikitnya 132 unit Rafale untuk AU dan 48 unit untuk Angkatan Laut Prancis.
Beberapa negara lain juga tertarik menggunakan Rafale sebagai pesawat tempur mereka, antara lain Mesir memiliki 24 unit, Qatar sebanyak 36 unit, dan India sejumlah 36 unit.
Pesawat tempur bersayap delta dengan canard depan itu juga rutin mengikuti latihan multinasional seperti Red Flag, ATLC, Tiger Meet, Maple Flag, Arctic Challenge, Pitch Black, dan Bold Quest. Dengan rentang sayap 10,9 meter, panjang 15,3 meter, dan tinggi 5,3 meter, Rafale menggunakan mesin ganda turbofan berkode M88, yang diklaim mampu menembus kecepatan maksimal 1.389 km per jam dengan ketinggian operasi 50.000 kaki.
Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau) Marsma R Agung Sasongkojati mengatakan, pesawat jet tempur generasi 4,5 Rafale buatan Dassault Aviation yang dibeli Indonesia akan memiliki spesifikasi yang sama seperti Angkatan Udara Prancis atau France Air and Space Force (FASF).
“Ini pesawat yang kita beli. Spesifikasi sama persis, tapi kita dapat yang baru. Kalau ini kan pesawat yang sudah dipakai oleh mereka,” kata Agung.
Adapun sejumlah pesawat milik angkatan udara Prancis mendarat di Bandara Halim Perdana Kusuma Jakarta usai menyelesaikan misi proyeksi kekuatan jarak jauh di zona Indo-Pasifik (Misi Pegase 2023) pada Senin (24/7). Pesawat tempur Rafale hingga pesawat A330 MRTT itu sudah terparkir di Apron Selatan, Bandara Halim Perdana Kusuma.
Dalam Misi Pegase 2023, Angkatan Udara Prancis membawa total enam pesawat tempur Rafale, empat pesawat angkut Airbus A400M, dan tiga pesawat tanker A330 MRTT. Namun, pesawat lain akan tiba secara bertahap.
"Jadi mereka datang dan pergi. Saat pergi datang dua pesawat lagi," jelasnya.
Kepala Detasemen Pegase 23 Letnan Kolonel Henri mengungkapkan, Rafale yang dipamerkan di Bandara Halim Perdana Kusuma telah digunakan Angkatan Udara Prancis sejak 2006.
Ia menjelaskan, dalam memperkuat pertahanan Prancis, pihaknya sering melakukan operasi dan pengerahan pasukan serta proyeksi kekuatan militer.
"Wilayah Indonesia masuk dalam tujuan strategis utama," katanya.
Baca Juga:
Fakta Menarik Tentang Jet Rafale yang Mau Dibeli Indonesia
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Kemenhan Tegaskan Usulan Darurat Militer untuk Aksi Tolak Tunjangan DPR Hoaks

Beda Saat Tahun 1998, Pam Swakarsa Versi Terkini Dinilai Tidak Akan Mengandung Unsur Politis yang Merugikan Publik

Menhan: Presiden Instruksikan TNI-Polri Bertindak Tegas Jaga Stabilitas Nasional

Atraksi Pesawat Tempur Meriahkan Peringatan HUT Ke-80 Kemerdekaan RI di Jakarta

Enam Kodam Baru TNI AD Siap Beroperasi dengan Kekuatan Penuh, Markasnya Hampir Rampung Akhir 2025

Prabowo Lantik 3 Panglima Elite TNI, Legislator Sebut Jadi Garda Terdepan Indonesia Hadapi Ancaman Paling Mengerikan

Legislator Sebut Kematian Prada Lucky Namo Akibat 'Doktrin Kekerasan' di TNI, Minta Pengawasan Eksternal Segera Dibentuk

Tradisi 'Kotor' Satuan Jadi Penyebab Kematian Prada Lucky, Purnawirawan Jenderal TNI Minta Komandan Tanggung Jawab

Lebih Baik Mati Daripada Dijajah! Prabowo Minta Para Komandan Pasukan Elite TNI Jangan Memimpin dari Belakang

Daftar Lengkap Jenderal Kehormatan Baru yang Dianugerahkan Langsung oleh Prabowo, Nomor 4 Pasti Warga Jakarta Sudah Enggak Asing
