SPBU Swasta Diklaim Siap Negosiasi Dengan Pertamina Buat Lancarkan Pasokan BBM
SPBU Vivo. (Foto: Instagram/spbuvivo)
MerahPutih.com - Per 15 Oktober 2025, stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) Vivo turut mengalami kelangkaan bahan bakar minyak (BBM), menyusul SPBU Shell dan bp yang telah mengalami kelangkaan BBM sejak pertengahan Agustus.
Dalam rangka mengatasi permasalahan kelangkaan BBM di SPBU swasta, pemerintah menyarankan kepada pengelola SPBU swasta untuk bekerja sama dengan Pertamina.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan bahwa seluruh pengelola stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) swasta sepakat untuk melakukan negosiasi dengan Pertamina ihwal pembelian bahan bakar minyak (BBM).
“Semua sudah bernegosiasi sekarang. Sebelumnya kan ada yang belum, sekarang yang belum itu sudah bernegosiasi,” ujar Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM Laode Sulaeman ketika dijumpai setelah Upacara Hari Jadi Pertambangan dan Energi yang digelar di Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Jumat (24/10).
Baca juga:
Pelaku Dugaan Korupsi Kasus Mesin EDC Bank BRI, Sama Dengan Kasus EDC Pertamina
Berdasarkan informasi sebelumnya, terdapat tiga perusahaan yang sudah menjalin negosiasi dengan Pertamina, yakni PT Vivo Energy Indonesia (Vivo) dan PT Aneka Petroindo Raya (APR)-AKR Corporindo Tbk (pengelola SPBU BP).
Di sisi lain, per pekan kedua Oktober, Exxon dan Shell diinformasikan belum dapat melanjutkan pembicaraan karena Shell perlu berkoordinasi dengan kantor pusat, sedangkan Exxon akan berdiskusi untuk kebutuhan November sebab masih memiliki stok yang memadai.
“Nah, sebelumnya ada yang belum negosiasi, sekarang semuanya sudah bernegosiasi. Tapi, hasil akhirnya seperti apa, itu kita tunggu dulu sampai BBM di SPBU-nya,” kata Laode.
Dari keseluruhan perusahaan yang bernegosiasi dengan Pertamina, Laode menyampaikan ada tiga perusahaan yang sudah sepakat untuk membeli. Akan tetapi, ia belum bisa mengungkapkan perusahaan mana saja sebelum BBM-nya tersedia di SPBU masing-masing.
Adapun poin terpenting yang diperbaharui dalam negosiasi yang berlangsung adalah pengecekan kualitas BBM di titik awal pengiriman atau loading port.
“Itu (pengecekan di loading port) menjadi titik penting dalam negosiasi terakhir, yang disepakati sekarang,” ujar Laode.
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Pertamina Diskon Avtur Biar Maskapai Berikan Harga Tiket Murah Nataru
Pertamina Optimalkan Moda Suplai Darurat, Canting dan SPBU Mobile Jadi Pahlawan Warga Terdampak Banjir
KPK Temukan Koneksi Len Industri ke Skandal SPBU Pertamina
Pertamina Sediakan Bengkel Ganti Oli Gratis untuk Warga Terdampak Banjir dan Longsor di Sumatra Barat dan Utara
Percepat Distribusi BBM, Pertamina Diperintahkan Pakai Motor Pasok ke Daerah Terisolir
BBM ke Sibolga Dipercepat, Pertamina Aktifkan 5 SPBU 24 Jam Bebas Barcode
Truk BBM dan Alat Berat Bergerak ke Aceh Tamiang, Pemerintah Fokus Buka Akses Darat
Selain Kerahkan 14 Mobil Tangki ke Bencana Sumatra, Pertamina Kirimkan Bantuan Lewat Jalur Laut
Daftar Lengkap Harga BBM Naik Per 1 Desember 2025: Pertamina, Shell, BP, hingga Vivo
Shell Beli 100 Ribu Barel BBM Pertamina Masuk Tahap Final, ExxonMobil Masih Punya Stok