Sparkling Water dan Air Biasa Sama-sama Menghidrasi, Lebih Baik Mana?


(Foto: Unsplash/ 21 Swan)
MerahPutih.com - Tidak seperti air biasa yang tidak berkarbonasi, air bersoda atau sparkling water memiliki gelembung memberikan sensasi berbusa. Sparkling water hadir dalam berbagai rasa dan jenis dan katanya lebih dapat menghilangkan dahaga dibandingkan air biasa.
Pada laman Today, ahli gizi menjelaskan perbedaan antara sparkling water dan air biasa untuk membuktikan mana yang lebih sehat.
"Sparkling water hanyalah air dengan karbon dioksida, yang mungkin ada secara alami dari lingkungan atau ditambahkan secara buatan," kata Julia Zumpano, ahli diet terdaftar di Cleveland Clinic Center for Human Nutrition.
Karbon dioksida dan air bereaksi untuk menghasilkan asam karbonat, yang menghasilkan air bersoda dengan buih khasnya. "Sparkling water yang berkarbonasi alami berasal dari mata air atau sumur, yang mengandung gelembung karbon dioksida dari gas bawah tanah larut dalam air," kata Grace Derocha, ahli diet terdaftar dan juru bicara Academy of Nutrition & Dietetics.
Baca juga:
Air soda alami sering kali mengandung mineral dari dalam tanah, termasuk kalsium, natrium, kalium, dan magnesium. Air mineral juga bisa tetap murni, dan dibuat bersoda melalui karbonasi buatan.
Umumnya, sebagian besar sparkling water mengandung sedikit kalori atau bahkan tidak mengandung sama sekali. Namun, nilai gizi sparkling water akan bervariasi tergantung pada perasa atau pemanis yang ditambahkan.
Meski begitu, penelitian menunjukkan bahwa sparkling water sama menghidrasinya dengan air biasa. "Keduanya mengandung dasar H2O yang sama, yaitu air, elemen penting untuk hidrasi," kata Derocha.
Minum air putih yang cukup setiap hari sangat penting untuk menjaga kesehatan secara keseluruhan. Minum air putih juga membantu mencegah dehidrasi, yang dapat menyebabkan sembelit, batu ginjal, kepanasan, perubahan suasana hati, dan pikiran tidak jernih. (ikh)
Bagikan
Berita Terkait
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
