Solo Jadi Kota Cashless, Becak Sekarang Pakai QRIS
Transaksi menggunakan QRIS. (Foto: dok/xendit)
MerahPutih.com - Solo memasang target jadi kota cashless untuk segala transaksi pada 2028. Salah satunya diwujudkan dengan penerapan pembayaran nontunai melalui QRIS pada ratusan becak wisata di Kota Solo.
“Pembayaran nontunai diterapkan bagi para tukang becak wisata di Solo. Tahap pertama ada 100 tukang becak. Jumlah itu akan terus bertambah,” kata Wali Kota Solo, Respati Ardi , Sabtu (28/6).
Untuk tahap dua nanti terdapat 250 tukang becak wisata yang akan menerapkan transaksi QRIS. "Becak sudah pelan-pelan tersosialisasi (menggunakan nontunai)," imbuh Respati.
Baca juga:
Begini Cara Gunakan QRIS Tap, Pembayaran Hanya Dengan Menempelkan Ponsel
Menurutnya, pembayaran nontunai akan diberlakukan untuk semua sektor, termasuk pembayaran pajak hingga parkir.
"Saya menarget 2028 Solo kota cashless sampai distribusinya, pajak-pajaknya (menggunakan nontunai)," ungkap orang nomor satu di Pemkot Solo itu.
Walkot menambahkan saat ini tengah pelan-pelan mensosialisasikan kepada para jukir on the street di wilayah Solo untuk menggunakan pembayaran nontunai. "Kita akan coba zona parkir cashless," tutupnya. (Ismail/Jawa Tengah)
Bagikan
Wisnu Cipto
Berita Terkait
Dinkes Solo Lakukan Inspeksi Jelang Nataru, Temukan Makanan Kedaluwarsa di Pasar
Bertemu di Masjid Agung PB XIV Hangabehi Berpelukan dengan PB XVI Purbaya
Libur Nataru, Daop 6 Yogyakarta Tambah 6 KA dari Solo dan Sediakan 391 Ribu Kursi
Bantu Aceh dan Sumatra, UNS Kirim Tim Medis dan Logistik
PMI Kota Solo Kirim 500 Kantong Darah untuk Bantuan Bencana Banjir di Pulau Sumatra, Penuhi Kebutuhan Darah
Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Agus Andrianto Resmikan Pelayanan Imigrasi di Mal, Sebut Dukung Pertumbuhan Ekonomi
Tak Ada Bantuan Pusat, Pemkot Bakal Hentikan Operasional Batik Solo Trans
Nataru 2025/2026, Angkasa Pura Berikan Potongan Tarif Jasa Bandara 50 Persen
Pemkot Solo Tahan Dana Hibah Rp 200 Juta, PB XIV Hangabehi Mengaku tak Tahu-Menahu
DPRD Solo Setujui APBD 2026 Pemkot Rp2,1 Triliun, Makan Minum Rapat Dipangkas