Protes Operasional Bajaj, Driver Ojol Solo Datangi DPRD Solo
Puluhan perwakilan komunitas Ojol lintas aplikasi mendatangi Gedung DPRD Solo memprotes Bajaj, Kamis (22/10). (Foto: Merahputih.com/Ismail)
MERAHPUTIH.COM - PULUHAN perwakilan komunitas ojek online (ojol) lintas aplikasi mendatangi Gedung DPRD Solo. Mereka datang untuk memprotes bajaj yang beroperasi di Solo meskipun belum lengkap izinnya.
Sekretaris Komisi III DPRD Kota Solo Sonny mengatakan pihaknya telah menampung seluruh aspirasi dari perwakilan komunitas ojol yang menilai keberadaan Maxride berpotensi memicu gesekan di lapangan.
“Mereka datang untuk menyampaikan protes soal keberadaan Maxride. Aspirasi mereka kami tampung,” ujar Sonny, Kamis (23/10).
Ia meminta agar sementara ini bajaj tidak berjalan dulu untuk mencegah terjadinya gesekan di lapangan antara ojol dan pengemudi bajaj Maxride. Ia memastikan aplikasi Maxride sudah dimatikan sejak Sabtu (18/10) lalu. Dari hasil penelusuran DPRD, diketahui sudah ada 21 unit bajaj yang disewa pengemudi, sedangkan 400 unit lainnya sudah dipesan, sebagian besar oleh tukang becak.
Baca juga:
Dishub Solo Setop Operasional Bajaj Online, tak Punya TNKB dan STNK
“Kami sudah pastikan aplikasinya benar-benar mati. Jadi untuk sementara ini belum bisa digunakan,” kata Sonny.
Ia menyebut driver bajaj menyewa bajaj seharga Rp25 ribu per hari dan bisa mendapat penghasilan hingga Rp 300 ribu per hari. “Jadi dari sisi kenyamanan dan penghasilan, memang menarik. Tapi karena muncul penolakan, ya kita minta hormati dulu situasi yang ada,” katanya.
Sonny menyebut, keresahan para ojol muncul karena belum adanya langkah tegas dari instansi terkait, meski mereka sudah beberapa kali melapor. “Teman-teman ojol ini sudah pernah berkomunikasi dengan Dishub dan Satlantas, tapi belum ada tindakan. Sudah diperingatkan juga, tapi pengemudi bajaj tetap jalan,” papar dia.
Ia menambahkan pihaknya berencana menggelar pertemuan lanjutan pada dengan menghadirkan pihak Maxride dan komunitas ojol, serta seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) terkait.
“DPRD juga mendorong Wali Kota Solo agar segera mengeluarkan surat edaran terkait fenomena bajaj Maxride hingga ada kejelasan regulasi dari Kementerian Perhubungan,” jelasnya.(Ismail/Jawa Tengah)
Baca juga:
Polemik Bajaj Online di Solo: Pengemudi Becak Menolak Keras, Dianggap Belum Berizin
Bagikan
Berita Terkait
Protes Operasional Bajaj, Driver Ojol Solo Datangi DPRD Solo
Jakarta Running Festival Digelar 25-26 Oktober, Transjakarta Lakukan Penyesuaian Layanan
Pelawak Kirun Menangis kala Melayat ke Rumah Duka Ki Anom Suroto
Legenda Wayang Tanah Air Anom Suroto Meninggal, Kiprah Mendalang hingga Keliling Dunia
MRT Jakarta Tambah 8 Kereta Baru dari Jepang untuk Rute HI–Kota, 'Headway' Bakal Jadi Secepat Kilat
Pemkot Solo Terapkan WFA ASN akibat TKD Dipangkas, Wamendagri Bima Minta Kaji Ulang
Purbaya Soroti Realisasi Belanja Daerah, Wamendagri Bima Arya Perintahkan Pemda Jadi Penggerak Roda Ekonomi
Walkot Solo Ngamuk, SPPG Solo Pekerjakan Karyawan Luar Daerah sehingga tak Kurangi Pengangguran
Bea dan Cukai Solo Musnahkan 12 Juta Rokok dan Alkohol Ilegal, Rugikan Negara Rp 12 Miliar
1 Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, Mahasiswa Demo Tagih Janji 19 Juta Lapangan Kerja