Warga NTT Diprediksi ke Timor Leste Demi Berjumpa Paus, Menteri Agama Beri Pesan ini


Menag Yaqut Cholil Qoumas menerima kunjungan dari Menteri Administrasi Negara Timor Leste, Tomas Do Rosario Cabral/ dok Kemenag
MerahPutih.com - Pemimpin tertinggi umat Katolik dunia Paus Fransiskus akan melakukan perjalanan ke Indonesia dan Timor Leste pada September 2024.
Kunjungan Paus ke Timor Leste diprediksi menyedot animo ribuan umat Katolik Indonesia di Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk bergerak lintas negara demi berjumpa dengan sosok karismatik tersebut. Sebab, warga NTT akan terkendala jarak yang jauh jika akan bertemu Paus di Jakarta.
Terkait hal tersebut, Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas berpesan kepada umat Katolik Indonesia yang ingin berjumpa dengan Paus Fransiskus di Kota Dili, Timor Leste untuk menjaga ketertiban dan taat aturan.
"Saya meminta masyarakat Indonesia yang akan berziarah ke Timor Leste agar dapat terkoordinir dengan baik," kata Yaqut di Jakarta, Selasa (30/7).
Baca juga:
87 Ribu Lebih Umat Katolik Bakal Ikuti Misa Akbar Paus Fransiskus di GBK
Yaqut mengimbau agar warga Indonesia yang akan melintas ke Timor Leste memiliki paspor resmi untuk memudahkan proses identifikasi dan pendataan oleh pemerintah kedua negara.
“Ikuti apa yang sudah diintruksikan oleh pihak gereja maupun pemerintah, agar saudara-saudara umat Katolik bisa mengikuti Misa dengan baik dan lancar di Dili, maupun acara-acara lain yang melibatkan Paus,” jelas Yaqut.
Yaqut juga baru saja menerima kunjungan dari Menteri Administrasi Negara Timor Leste, Tomas Do Rosario Cabral di Kantor Pusat Kemenag RI, Senin (29/7) kemarin.
Kunjungan dari Menteri Administrasi Negara Timor Leste, Tomas Do Rosario Cabral membahas terkait rencana pengaturan lalu lintas dan pengamanan pada lokasi kunjungan Paus di Timor Leste.
Baca juga:
Menag Sebut Kunjungan Paus Fransiskus Simbol Persahabatan Umat Beragama
Selain itu, Tomas juga membahas soal koordinasi dengan pihak keuskupan di NTT, rencana pengaturan sistem tiket dan tempat tinggal warga NTT, dukungan fasilitas dan layanan kesehatan, hingga soal urusan peliputan media serta penyiaran ditambah koordinasi kepolisian dan keamanan perbatasan. (knu)
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Respons Arahan Presiden, Cak Imin dan Menag Siapkan Pembenahan Pesantren

KPK Ungkap Asal Uang Rp100 Miliar dari Kasus Korupsi Kuota Haji Kemenag

Kemenag Bentuk Ditjen Pesantren, PKB Optimistis Bisa Tingkatkan Layanan Pendidikan di Indonesia

Rekrut 200 Orang Pegawai Kementerian Agama, Kementerian Haji dan Umrah Jadikan Kabid di Daerah Kepala Wilayah

KPK Cecar Eks Sekjen Kemenag Proses Terbitnya SK Kuota Haji Tambahan Era Menag Yaqut

Ungkap Modus Jual Beli Kuota Haji, KPK: Tidak Secara Langsung

Khalid Basalamah Penuhi Panggilan KPK, Jadi Saksi Kasus Korupsi Kuota Haji Kementerian Agama

KPK Sita 2 Rumah di Jaksel terkait Korupsi Kuota Haji, Nilainya Sekitar Rp 6,5 Miliar

Rampung Diperiksa KPK, Eks Menag Gus Yaqut Bungkam soal Aliran Fee Kuota Haji ke Kemenag

Penyelenggaraan Haji dan Umrah Ditangani Kementerian Baru, Komisi VIII DPR Minta Transisi tak Ganggu Layanan Jemaah
