Soal Sandera OPM, DPR Minta TNI Turun Tangan
Ketua Komisi I DPR RI, Abdul Kharis Almasyhari saat menyampaikan hasil keputusan dari fit and proper test di Gedung Nusantara II DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (7/9). (Foto: MerahPutih/Muchammad Yani)
MerahPutih.com - Ketua Komisi I DPR, Abdul Kharis Almasyhari mendesak TNI segera bertindak dengan seksama untuk membebaskan 1300 orang warga yang disandera oleh OPM di Kampung Kimbely dan Kampung Banti, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika.
"Ini bukan lagi soal kelompok kriminal, ini menciderai kedaulatan NKRI, setiap jengkal tanah Republik ini harus aman dari setiap rongrongan kelompok macam ini" ujar Kharis dalam keterangan tertulisnya, sabtu (11/10).
Menurut anggota Fraksi PKS itu, TNI dan BIN sudah mempunyai data dan infomasi intelijen terkait kasus tersebut. Sehingga, ia yakin TNI dapat menganalisis situasi dan kondisi di lapangan untuk mengambil langkah-langkah penyelamatan dan tindakan lain yang diperlukan. Tentu dengan kerjasama dan koordinasi dengan Kepolisian.
Kharis juga berharap semua yang dilakukan dalam rangka pembebasan sandera dapat terukur dan jangan sampai sandera terluka apalagi sampai ada yang terbunuh.
Upaya persuasif harus dilakukan apalagi menyangkut keselamatan warga yang disandera, namun upaya represif juga harus disiapkan.
"Saya setuju dengan langkah tegas yang akan diambil TNI dan Polri, tapi jangan lupa kita juga harus memangkas jaringan pemasok senjata dan amunisi yang selama ini mengambil keuntungan dari situasi konflik di Papua," beber Kharis.
"NKRI dan seluruh tanah air dari ujung timur sampai barat adalah wilayah kedaulatan yang wajib di hormati semua negara. Jangan sampai ada intervensi dalam masalah dalam negeri Indonesia" tutup Kharis. (Ayp)
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Ibu Hamil Meninggal Setelah Ditolak Berbagai RS di Papua, Ini Respon Prabowo dan Menkes
Krisis Pembiayaan, Pemerintah Pusat Siap Selamatkan Mahasiswa Papua di Luar Negeri
Polres Mamberamo Raya Papua Diserang Massa: Aparat Terluka, Mobil dan Bangunan Rusak
Penggerebekan KKB Dugwi Kogoya Berawal dari Temuan Ponsel di Lokasi Keributan
Menhut Raja Juli Minta Maaf Pembakaran Barang Bukti Mahkota Cenderawasih Dapat Reaksi Dari Warga Papua
Menhut Raja Juli Kirim Eselon 1 ke Papua Redam Ketegangan Insiden Mahkota Cenderawasih
Ketua Adat La Pago Minta Rakyat Papua Jangan Terprovokasi Insiden Pemusnahan Mahkota Cenderawasih
Kemenhut Minta Maaf Lukai Hati Rakyat Papua, Akui Salah Bakar Mahkota Cenderawasih
Rute Gerilya Undius Kogoya Bos KKB Intan Jaya Sebelum Meninggal di Wandai
Kecam Kekerasan dalam Demo di Jayapura, DPR: Ungkap Aktor Intelektual