Soal Poligami, Grace Natalie Disebut Tak Paham Syariat Islam


Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia Grace Natalie. (MP/Rizki Fitrianto)
MerahPutih.Com - Ketua Umum Syarikat Kebangkitan Pemuda Islam (SKPI) Farhan Hasan menilai penolakan poligami oleh Grace Natalie yang juga Ketua Umum PSI sebagai sikap gagal paham.
Lebih lanjut, Farhan menganggap Grace Natalie tidak mengerti syariat Islam, sebab jika paham syariat tentu tidak akan melontarkan gagasan yang seolah melecehkan.
"Poligami adalah bagian dari Syariat islam yang ditetapkan menurut Alquran, Sunnah dan Ijma' para ulama. Syariat Poligami tersebut berlaku sepanjang zaman hingga hari akhir," tegas Farhan dalam keterangan persinya di Jakarta, Minggu (16/12).
Meskipun dibolehkan, syariat Islam juga memberikan syarat yang tujuannya untuk melindungi hak-hak perempuan, diantara syarat itu adalah berlaku adil. Sang suami haruslah memiliki kemampuan untuk berlaku adil diantara istri-istrinya.
"Keadilan yang dibebankan oleh Allah disesuaikan dengan kemampuan suami yaitu memperlakukan para istri dengan baik dan tidak mengutamakan sebagian yang lain dalam hal-hal yang termasuk dalam ikhtiar, seperti pembagian jatah bermalam dan nafkah. Adapun hal-hal lainnya diluar kemampuan manusia seperti adil dalam kecintaan, pelayanan dan lainnya adalah hal yang dimaafkan oleh Syariat," kata Farhan mengutip ucapan Ahmad Musthafa al-Maraghi, Tafsir al-Maraghi, Toha Putra: Semarang, 1993, halaman 289-290.
Farhan Hasan bahkan menegaskan gagasan melarang poligami bagi pejabat negara dan ASN tidak mencerminkan sikap toleran.
"Gagasan yang diusung Ketum PSI Grace Natalie itu jauh dari kata toleran. Itu juga merupakan sikap arogan yang sulit diterima. Betapa tidak, Grace Natalie yang selama ini sering mengkampanyekan Indonesia yang toleran sepertinya gagal membawa pesan itu dalam tatanan praktik," katanya.
Bagi seorang muslim, kata dia, semua syariat Allah itu baik dan mengandung maslahat, baik maslahat murni yang tidak ada keburukannya, ataupun mashlahat rajihah (yang lebih kuat) atau lebih sedikit keburukannya dari dua kondisi yang ada.
"Termasuk dalam hal ini syariat poligami yang telah dihalalkan oleh Allah di dalam kitab suci-Nya, dihalalkan oleh Rasul-Nya, serta disepakati oleh umat Islam. Sebab Dia (Allah) yang telah menciptakan seluruh makhluk lebih mengetahui apa yang terbaik untuk makhluk-Nya," papar Farhan Hasan seperti dilansir Antara.
Oleh karena itu, dari pada menyoroti ajaran Islam, Farhan mengimbau ada baiknya PSI menyoroti para pejabat yang melakukan tindakan-tindakan yang tidak bermoral yang dilarang oleh seluruh agama daripada menyoroti hukum dalam suatu agama yang mungkin PSI tidak memiliki kapasitas dalam hal itu.
"Dengan begitu PSI dapat mewujudkan visi Indonesia yang toleran dan berkeadaban," tutup Farhan.(*)
Baca berita menarik lainnya dalam artikel: Jose Mourinho di Antara Benci dan Cinta Kepada Liverpool
Bagikan
Berita Terkait
IPO Sudah Sesuai Aturan, KAHMI Jaksel: Kader PSI Salah Alamat jika Sebut PAM Jaya Tabrak Aturan

PSI Tolak Rencana Sistem Ganjil-Genap di Jalan TB Simatupang, Dinilai Bukan Solusi Atasi Macet

Anak Jokowi Minta Wamenaker Immanuel Ebenezer Ikuti Proses Hukum

Kaesang Ziarah ke Makam Presiden ke-3 BJ Habibie, PSI Ingin Anak Muda Berkiprah di Bidang Iptek

Semprot Dewan PSI, Ketua Dewas PAM Jaya: Kita Mau Kerja, Bukan Cari Benar atau Salah

PSI Tolak Rencana Pramono Buka Ragunan hingga Malam Hari, Pertanyakan Kesiapan Fasilitas

Pagar Pedestrian Stasiun Cikini Sudah Ditinggikan, PSI Usul Minta Dibangun JPO

Pedagang Pasar Barito Jadi Korban Ambisi Gubernur Pramono di Mata PSI

PSI DKI Kritik Pemprov tidak Punya Nurani, Relokasi Pedagang Barito ke Lahan Kosong Tanpa Fasilitas

3 Eks Fraksi PDIP Pindah Ke PSI, FX Rudy Cap Mereka Cuma Pemburu Kekuasaan
