Soal Pernyataan Rocky Gerung, Warga Solo: Tidak Pantas Disampaikan


Warga Pelita Peduli Etika dan Adab menggelar aksi unjuk rasa di bundaran Gladak Jalan Slamet Riyadi, Rabu (9/8). (MP/Ismail)
MerahPutih.com - Belasan orang mengatasnamakan Warga Pelita Peduli Etika dan Adab menggelar aksi unjuk rasa di bundaran Gladak, Jalan Slamet Riyadi, Solo, Rabu (9/8).
Aksi tersebut menyoroti pernyataan Rocky Gerung yang dianggap telah melakukan penghinaan terhadap Presiden Jokowi.
Baca Juga
Soal Pernyataan Rocky Gerung, Prabowo: Saya Saksi Pak Jokowi Kerja untuk Bangsa
Pantauan MerahPutih.com, dalam aksi itu mereka membentangkan spanduk sepanjang 15 meter di bundaran Gladak sambil berorasi. Spanduk itu berbunyi 'Tonggone Jokowi Ora Trimo, Rocky Gerung Ojo Kumalungkung dari Solo untuk Indonesia'.
Sekretaris Warga Pelita Peduli Etika dan Adab, Narimo mengatakan, sejumlah tokoh memberikan kritikan kepada Presiden Jokowi. Akan tetapi kritikan yang disampaikan ada yang cenderung mencaci maki Presiden Jokowi, seperti yang disampaikan Rocky Gerung.
"Kritik pada Presiden Jokowi tidak dilarang. Apa yang dilakukan Rocky itu tidak pantas disampaikan," kata Narimo, Rabu (9/8).
Baca Juga
Polda Metro Serahkan Bola Panas Kasus Rocky Gerung ke Bareskrim
Dia menjelaskan kritikan kepada presiden, siapa pun Presidennya, antara lain Presiden Jokowi, Presiden Indonesia keenam Susilo Bambang Yudhoyono, Presiden Indonesia yang kelima Megawati Soekarnoputri, dan Presiden keempat Indonesia Abdurrahman Wahid boleh dilakukan.
"Kami itu semata-mata menjaga marwah dan kehormatan presiden siapa pun dia. Mau Pak Jokowi, mau Bu Mega, mau Gus Dur, mau SBY. Ketika ada penghinaan, cacian, bagi kami ini tidak etis," kata dia.
Maka dari itu, kata dia, gerakan teman-teman ini yang peduli etika dan adab itu bergerak. Dia mengatakan aksi itu tidak ada kaitannya dengan partai politik maupun kelompok tertentu.
"Kami melakukan aksi damai untuk menjaga kehormatan simbol negara. Lebih-lebih Presiden yang dikritik berasal dari Kota Solo," katanya.
Dia menegaskan pihaknya tidak akan mengambil sikap hukum dalam kasus ini. Sebagai warga Solo memilih aksi damai ini.
"Jangan terlalu sombong, terlalu angkuh. Kami berharap ini menjadi evaluasi bersama," tandasnya. (Ismail/Jawa Tengah).
Baca Juga
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
Cerita Ajudan Saat Jokowi Pemulihan Sekaligus Liburan di Bali Bersama Semua Cucu

Anggota Watimpres Era Presiden Jokowi, Djan Faridz Jalani Pemeriksan KPK

Temui Pramono, Rocky Gerung: Saya Ingin Bangsa Tumbuh dalam Demokrasi yang Fair
Pulang ke Solo, Jokowi Akan Dilibatkan dalam Kegiatan Kampung oleh Pengurus RT/RW Setempat

H-1 Pensiun, Mural Infrastruktur Era Jokowi Mejeng di Jalan Slamet Riyadi

Hari Kerja Terakhir di Istana Negara, Jokowi Bicarakan Proses Transisi Pemerintahan

Mitos Seputar Pohon Pulai yang Ditanam di Istana Negara oleh Jokowi

[HOAKS atau FAKTA]: Jokowi Marah karena Prabowo Tiba-tiba Pilih Anies Jadi Wapres
![[HOAKS atau FAKTA]: Jokowi Marah karena Prabowo Tiba-tiba Pilih Anies Jadi Wapres](https://img.merahputih.com/media/8e/c3/68/8ec368373b1f5bed8e9627aeb68c36e7_182x135.jpeg)
Di Penghujung Jabatan, Jokowi Bentuk Korps Pemberantasan Korupsi Polri

Gantikan Heru Budi, Sekda Joko Ditunjuk Jadi Plh Pj Gubernur Jakarta
