Soal Kerumunan Pasar Tanah Abang, NasDem DKI: Pemprov DKI Harus Tegas
Petugas keamanan di Pasar Tanah Abang terlihat memantau penerapan protokol kesehatan pengunjung dan pedagang (ANTARA/Anisyah Rahmawati)
MerahPutih.com - Membludaknya masyarakat yang berkunjung ke Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, untuk membeli pakaian menjelang Idul Fitri 1442 Hijriah mendapatkan sorotan tajam dari DPRD DKI.
Ketua Fraksi NasDem DPRD DKI, Wibi Andrino mengingatkan masyarakat akan pentingnya protokol kesehatan, untuk mencegah penularan COVID-19. Sebab, virus corona masih ada dan dapat menyerang siapa saja.
Baca Juga
Polisi Dirikan Posko Pengamanan Cegah Kerumunan di Pasar Tanah Abang
"Kami sangat menyayangkan masih adanya masyarakat yang abai akan protokol kesehatan," kata Wibi kepada wartawan di Jakarta, Minggu (2/5).
Wibi sendiri bisa merasakan keinginan warga untuk merayakan Lebaran. Tapi, ia mengimbau masyarakat harus sadar betul dan taat akan protokol kesehatan.
"Seharusnya masyarakat bisa menahan diri, menahan hasrat untuk berbelanja, ingat selalu akan protokol kesehatan," ujar Wibi.
Dirinya mengingatkan akan pentingnya 5M, yakni memakai masker; mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir; menjaga jarak, menjauhi kerumunan, membatasi mobilisasi dan interaksi.
Agar persoalan serupa tidak terulang, Wibi meminta petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP DKI), personel kepolisian dan TNI, agar di Pasar Tanah Abang bisa membantu menegakkan prokes pencegahan COVID-19.
Bukan hanya itu, perlu juga diikut sertakan personel kepolisian dan tentunya mereka yang menjadi otoritas dan memiliki kewenangan
Selain itu, dia menyarankan agar didirikan posko pengamanan di Pasar Tanah Abang untuk pengawasan protokol kesehatan masyarakat.
"Ini harus disikapi serius. Pemprov harus tegas, masyarakat harus sadar akan pentingnya prokes COVID-19," kata Wibi.
Agar perputaran roda ekonomi dan penerapan protokol kesehatan tetap berjalan seiringan, Wibi mengusulkan agar ada pembatasan masyarakat yang berbelanja di Pasar Tanah Abang.
Dijelaskan Wibi, pembatasan itu yakni dengan memprioritaskan masyarakat pembeli dengan kuota grosiran, untuk antar kota. Sedangkan pembeli untuk pribadi, diarahkan ke penjual non grosiran.
Pada Sabtu (1/5) siang, Pasar Tanah Abang ramai didatangi pengunjung. Dalam video yang viral di media sosial, para pengunjung tersebut terlihat berbelanja sambil berdesak-desakan dan tanpa jaga jarak.
Di Blok A dan Blok B Pasar Tanah Abang, Jakpus, para pengunjung terlihat berdesak-desakan. Mereka berbelanja dalam rangka persiapan menyambut lebaran. (Asp)
Baca Juga
Ratusan Aparat Gabungan Diturunkan Awasi Prokes di Pasar Tanah Abang
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Angka Pengangguran Tinggi, DPRD DKI Kritik Kurikulum dan Kualitas Guru di Jakarta
DPRD DKI Dukung Peningkatan Layanan Transjakarta Menuju 5 Abad Jakarta
Penyesuaian Tarif Transjakarta Diperlukan, Dishub DKI: Belum Ada Kenaikan, Menunggu Surat Gubernur
Dewan PSI Sesalkan Pemotongan Anggaran Subsidi Pangan, tapi Malah Tambahin Dana Forkopimda Rp 200 Miliar
APBD DKI 2026 Disepakati Rp 81,3 Triliun, KJP dan Bansos Aman Meski DBH Dipotong
Raperda KTR DKI Final: Merokok Indoor Dilarang Total, Jual Rokok Dibatasi 200 Meter dari Sekolah
Lahan Makam Jakarta Kritis, DPRD Desak Anggaran Pembelian Tanah Baru Cuma Cukup 3 Tahun
Kenaikan Tarif Transjakarta Ibarat 'Pil Pahit' yang Wajib Ditelan Demi Bus Listrik dan Layanan Lebih Canggih
Dana Transfer Daerah Dipangkas, Pemprov DKI Hanya Bisa Uji Coba 100 Sekolah Swasta Gratis Tahun Depan
DPRD Harap Pemprov DKI Jangan Terburu Naikkan Pajak, Warga Sudah Terdampak Usai DBH Dipangkas