Slovenia Batasi Jumlah Imigran yang Melintasi Negaranya

Ratusan imigran tiba di stasiun kereta api Munich. (Foto: EPA)
MerahPutih Internasional - Sebelumnya beredar info bahwa ribuan imigran telah memasuki wilayah Slovenia. Namun pemerintah Slovenia kali ini telah membatasi jumlah imigran tersebut.
Jumlah yang diizinkan masuk ke Slovenia adalah sebesar 2.500 sampai 3.000 jiwa. Sejumlah imigran tersebut diperbolehkan memasuki wilayah perbatasan setiap harinya.
Sekretaris Kementerian Dalam Negeri Slovenia Bostjan Sefic mengatakan bahwa mereka tak bisa menerima sebanyak 5.000 imigran karena Austria hanya membatasi jumlah imigran sebanyak 1.500 orang.
Pembatasan jumlah imigran ini pasalnya telah menyebabkan penumpukan di perbatasan Kroasia dengan Serbia. Akibatnya, otoritas Krosia mengeluhkan bahwa imigran ini tidak bisa bergerak lebih cepat. Mereka juga kehabisan ruang kamp untuk para imigran di negaranya.
Slovenia merupakan negara yang tak lebih menjadi wilayah transit bagi para imigran yang hendak ke Jerman, Swedia, dan Norwegia.
Sementara itu, bus yang mengantar imigran ini juga selalu datang terlambat. Akibatnya, banyak imigran yang terdampar di pos penerimaan.
"Kami menunggu selama empat jam. Cuacanya sangat dingin. Kami memakai banyak baju. Anak-anak juga kedinginan. Tidak ada makanan," ungkap Muhammad Samin, imigran dari Afghanistan.
Seperti yang diinfokan BBC (18/10), imigran ini mayoritas berasal dari Afghanistan, Suriah dan Irak. Mereka melarikan diri dari negaranya yang tengah mengalami konflik bersenjata.
BACA JUGA:
- Afghanistan Bebaskan Sandera asal Jerman
- 5 Orang Tewas akibat Penembakan Brutal di Arab Saudi
- Riset: Imigran Asia akan Banjiri AS pada Tahun 2055
- Bicara tentang Nasib Anak di Dunia, David Beckham Menahan Tangis
- Potret Miris Imigran Bentrok dengan Polisi Hungaria
Bagikan
Adinda Nurrizki
Berita Terkait
Lemhanas Tegaskan Pemindahan Warga Gaza ke Pulau Galang untuk Dapat Pengobatan Murni Atas Dasar Kemanusiaan

Kebakaran makin Berkecamuk, Yunani, Spanyol, dan Portugal Berpacu Padamkan Api saat Uni Eropa Tingkatkan Bantuan Lintas Negara

Eropa Mulai Bersuara Keras, Para Menteri Luar Negeri Desak Israel Akhiri Kelaparan di Gaza

Yunani Berjuang Tanggulangi Kebakaran Hutan, Gelombang Panas masih Menyapu Eropa Selatan

Eropa Selatan Dilanda Kebakaran Hutan, Suhu Ekstrem Tembus 40 Derajat Celsius

Pemerintah Mau Evakuasi Warga Gaza, Legislator Malah Khawatir Indonesia Kena Getahnya

Prancis Alami Kebakaran Hutan Terbesar Musim Panas ini, Areanya Lebih Luas daripada Kota Paris

Komisi Eropa Tolak Upaya Israel Kuasai Jalur Gaza, Tetap Bagian Negara Palestina di Masa Depan

UE Rilis Visa Schengen untuk WNI, Waka Komisi VII DPR: Perluas Pasar Produk RI di Eropa

Cuaca Panas, Negara-Negara Eropa Tutup PLTN, Harga Listrik Naik Tajam
