Skor Membaca Siswa Rendah, FSGI Kritisi Program Literasi Nasional

Luhung SaptoLuhung Sapto - Selasa, 26 Desember 2017
Skor Membaca Siswa Rendah, FSGI Kritisi Program Literasi Nasional

Pembina Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Retno Listyarti. (MP/Fadhli)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) merilis catatan akhir tahun 2017 terkait kualitas mutu pendidikan Indonesia. Hasilnya, pendidikan tanah air masih jeblok.

Berdasarkan riset Programme for International Students Assessment (PISA) terhadap siswa-siswi kelas X di sejumlah negara, ditemukan bahwa performa siswa-siswi Indonesia masih tergolong sangat rendah.

"Rata-rata skor pencapaian siswa-siswi Indonesia untuk membaca berada di peringkat 61 dari 69 negara yang dievaluasi, sementara untuk sains dan matematika skornya 62 dan 63," kata Pembina FSGI, Retno Listyarti melalui siaran persnya, Selasa (26/12).

Anehnya, kata dia, Mendikbud Muhadjir Effendy bukannya introspeksi diri malah mengkambinghitamkan siswa-siswi Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Kualitas pendidikan Indonesia masih jeblok menurut indikator PISA, namun Mendikbud bukannya menjadikan sebagai evaluasi menyeluruh, tapi malah mengkambinghitamkan anak-anak di NTT," ujar Retno.

Terkait hal itu, Retno pun mengkritisi sikap Mendikbud dan menuding program literasi nasional yang dikembangkan relatif bersifat formalitas dan administratif belaka.

"Buku-buku yang berkualitas belum hadir di perpustakaan-perpustakaan sekolah. Budaya baca bagi guru masih belum berkembang. Sehingga akses literasi guru dan siswa jauh dari kata sempurna, apalagi jikalau bicara budaya membaca, rasanya masih jauh," tegas dia.

Karenanya, FSGI mendesak agar program literasi harus diperkaya dengan pelatihan pengelolaan kelas literasi bagi guru sehingga guru-guru dapat menerapkannya di kelas dan sekolah. Kemudian guru-guru harus difasilitasi pemerintah terkait buku-buku berkualitas agar dapat mendorong budaya baca dan literasi di kalangan guru sehingga mendorong budaya baca para siswa.

"Agar program literasi pemerintah tidak hanya sekedar formalitas dan tidak mengkambinghitamkan provinsi NTT terkait rendahnya indikator penilaian PISA," tandasnya. (Fdi)

#Federasi Serikat Guru Indonesia #Retno Listyarti #KPAI
Bagikan
Ditulis Oleh

Fadhli

Berkibarlah bendera negerku, tunjukanlah pada dunia.

Berita Terkait

Indonesia
Korban Kekerasan Anak Meningkat, Komisi XIII DPR Minta Pendampingan Psikologis Diperkuat
Lemahnya langkah antisipatif membuat kasus kekerasan terhadap anak terus berulang.
Dwi Astarini - Rabu, 26 November 2025
Korban Kekerasan Anak Meningkat, Komisi XIII DPR Minta Pendampingan Psikologis Diperkuat
Indonesia
KPAI Sebut Tindakan Pendakwah yang Diduga Lakukan Pelecehan Bisa Picu Kecemasan dan Pengaruhi Mental Anak
Tindakan pendakwah berinisial E tersebut dinyatakan menyerang harkat dan martabat anak.
Dwi Astarini - Kamis, 13 November 2025
KPAI Sebut Tindakan Pendakwah yang Diduga Lakukan Pelecehan Bisa Picu Kecemasan dan Pengaruhi Mental Anak
Indonesia
3 Norma Dilanggar, KPAI Tegaskan Aksi Dai Cium Anak di Ruang Publik Bisa Masuk Ranah Hukum
KPAI menilai tindakan pendakwah berinisial E tersebut telah melanggar prinsip perlindungan anak, norma sosial, dan norma agama.
Wisnu Cipto - Kamis, 13 November 2025
3 Norma Dilanggar, KPAI Tegaskan Aksi Dai Cium Anak di Ruang Publik Bisa Masuk Ranah Hukum
Indonesia
KPAI Dorong Sekolah Perkuat Sistem Deteksi Dini Usai Ledakan di SMAN 72 Jakarta
KPAI minta sekolah perkuat sistem deteksi dini dan literasi digital siswa usai ledakan di SMAN 72 Jakarta yang diduga dilakukan murid korban perundungan.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 12 November 2025
KPAI Dorong Sekolah Perkuat Sistem Deteksi Dini Usai Ledakan di SMAN 72 Jakarta
Indonesia
Jangan Biarkan Perundungan di Sekolah, Dampak Bullying Akan di Luar Kendali
Upaya deteksi dini dan respons cepat dalam menangani kasus perundungan, penting dilakukan untuk mencegah dampak yang lebih buruk dari perilaku perundungan tersebut.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 11 November 2025
Jangan Biarkan Perundungan di Sekolah, Dampak Bullying Akan di Luar Kendali
Indonesia
Insiden Ledakan SMAN 72 Kelapa Gading, KPAI Sebut Longgarnya Pengawasan Keamanan Sekolah
Insiden ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading cukup mengejutkan. Sebab, bahan berbahaya bisa masuk ke sekolah.
Soffi Amira - Sabtu, 08 November 2025
Insiden Ledakan SMAN 72 Kelapa Gading, KPAI Sebut Longgarnya Pengawasan Keamanan Sekolah
Indonesia
KPAI Tuntut Usut Tuntas Kematian Siswa Pahoa, Jangan Sampai Korban Dicap Stigma Negatif
Pengusutan tuntas kasus ini penting untuk memberikan kejelasan kepada keluarga korban dan menghindari stigma negatif terhadap anak.
Wisnu Cipto - Jumat, 07 November 2025
KPAI Tuntut Usut Tuntas Kematian Siswa Pahoa, Jangan Sampai Korban Dicap Stigma Negatif
Indonesia
Federasi Guru Tuntut Pemerintah Beri Kompensasi Korban Keracunan MBG
Pemerintah harus bertanggung terhadap para korban keracunan MBG.
Wisnu Cipto - Kamis, 02 Oktober 2025
Federasi Guru Tuntut Pemerintah Beri Kompensasi Korban Keracunan MBG
Indonesia
Puluhan Anak Masih Ditahan Imbas Demo Agustus 2025, KPAI Sebut Ada Indikasi Mobilisasi Anak Secara Masif
KPAI menerima 203 laporan pengaduan melalui Sistem Informasi Sahabat Anak (SIGA) yang memperkuat temuan awal.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 30 September 2025
Puluhan Anak Masih Ditahan Imbas Demo Agustus 2025, KPAI Sebut Ada Indikasi Mobilisasi Anak Secara Masif
Indonesia
KPAI Sesalkan Polisi Tetapkan Ratusan Anak Tersangka Demo Rusuh Agustus 2025
Sebelumnya, ada 959 orang yang ditetapkan sebagai tersangka kerusuhan di sejumlah daerah pada akhir Agustus 2025. Dari jumlah tersebut, 295 di antaranya anak-anak.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 26 September 2025
KPAI Sesalkan Polisi Tetapkan Ratusan Anak Tersangka Demo Rusuh Agustus 2025
Bagikan