Skema Pergerakan Jemaah Saat Puncak Ibadah Haji


enda Mina yang akan digunakan jamaah seluruh dunia saat puncak ibadah haji di Mekah, Arab Saudi, Jumat (16/6/2023). ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/tom.
MerahPutih.com - Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) memetakan skema pergerakan jemaah dan persiapan fasilitas seperti penambahan toilet, pemadatan pasir, dan pemasangan AC di Masyair menjelang puncak ibadah haji.
Kabid Perlindungan Jemaah PPIH Arab Saudi Harun Ar Rashid mengatakan, telah memetakan skema pergerakan dan persiapan fasilitas untuk jemaah saat pelaksanaan puncak haji yang dimulai pada tanggal 8 Dzulhijjah.
Baca Juga:
Embarkasi Solo Berangkatkan 1.405 Jemaah Haji Tambahan 18 Juni
"Jemaah akan mulai bergerak pada 8 Dzulhijjah, namun sejak 6 Dzulhijjah tim pendahulu sudah berangkat untuk memastikan kesiapannya," ujar Harun di Arafah, Arab Saudi, Jumat.
Ia mengatakan, jemaah akan diberangkatkan dari hotel ke Arafah pada tanggal 8 Dzulhijjah mulai pukul 07.00 Waktu Arab Saudi (WAS) hingga perkiraan selesai pukul 22.00 WAS.
Setelah bermalam, pada tanggal 9 Dzulhijjah jemaah akan melakukan wukuf di Arafah mulai waktu dzuhur pukul 12.00 WAS hingga sore.
Akan ada 70 maktab mulai Jalan 902 hingga Jalan 910 dengan bilangan genap. Satu maktab di Arafah dan Mina terdiri atas 7 kloter atau sekitar 3 ribu orang yang akan ditangani oleh 11 adhoc yang berisi 48-50 petugas. Selain itu, saat di Arafah, jemaah berhemat air karena persediaan cukup terbatas.
Malam harinya, mulai pukul 19.30 WAS jamaah akan bergerak menuju Muzdalifah dan ditargetkan seluruh jamaah sudah di Muzdalifah paling lambat pukul 23.00 WAS.
"Petugas adhoc akan menyisir setiap tenda jemaah hingga toilet dan bukit Jabal Rahmah untuk memastikan seluruh jemaah sudah terangkut ke Muzdalifah," katanya.
Semalam di Muzdalifah, jamaah akan digerakkan lagi ke Mina dan tanggal 10 Dzulhijjah sudah berada di Mina semuanya untuk mabit dan melempar jumrah selama 3 atau 4 malam.
Ada dua pilihan bagi jamaah untuk melempar jumrah, jika mengambil nafar awal maka akan bermalam di Mina selama 3 malam dan jika mengambil nafar tsani akan mabit di Mina selama 4 malam. Menurut dia, jarak dari Mina ke lokasi lempar jumrah sekitar 3-7 km.
"Kami mengimbau jamaah untuk memastikan kondisi kesehatannya, tidak perlu memaksakan karena untuk lempar jumrah bisa diwakilkan oleh jamaah lain yang sehat," katanya.
Baca Juga:
Calon Jemaah Haji Asal Klaten Meninggal Dunia di Pesawat
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
KPK Telusuri Aliran Dana Kasus Korupsi Kuota Haji, Termasuk ke PBNU

Ungkap Modus Jual Beli Kuota Haji, KPK: Tidak Secara Langsung

Khalid Basalamah Penuhi Panggilan KPK, Jadi Saksi Kasus Korupsi Kuota Haji Kementerian Agama

KPK Sita 2 Rumah di Jaksel terkait Korupsi Kuota Haji, Nilainya Sekitar Rp 6,5 Miliar

KPK Periksa Wasekjen GP Ansor, Dalami Hasil Penggeledahan di Rumah Gus Yaqut

Selain Kuota, KPK Usut Keberangkatan Haji Khusus Tanpa Antre

BPKH Dukung Penyidikan KPK Terkait dengan Kuota Haji 2024

KPK Panggil Khalid Basalamah Terkait Korupsi Kuota Haji

Merepresentasikan NU dan Muhammadiyah, Kepala dan Wakil BP Haji Dinilai Cocok Naik Jabatan Sebagai Menteri-Wakil Menteri

KPK Sudan Kantongi USD 1,6 Juta Dari Dugaan Korupsi Kuota Haji, 5 Bidang Tanah, dan 4 Kendaraan Disita
