Skema Operasi Super Rahasia AS 'Midnight Hammer': Serang dan Targetkan Fasilitas Nuklir Iran
Situs Fordow, salah satu fasilitas nuklir Iran yang diserang AS. (foto: BBC/Maxar Technologies)
MerahPutih.com - Amerika Serikat (AS) memutuskan ‘ikut campur’ dalam perang Iran vs Israel. Buktinya, Negeri Paman Sam ini menyerang sejumlah fasilitas nuklir di Teheran, Iran.
AS menuturkan serangannya ke Iran melibatkan sedikitnya tujuh pesawat bomber siluman B-2 yang menjatuhkan puluhan bom penghancur bunker.
Amerika melancarkan serangan-serangan ini dalam operasi yang dinamakan Midnight Hammer. Dikutip laman Breaking Defense, operasi ini menyasar tiga situs nuklir besar.
Operasi yang diberi sandi Operation Midnight Hammer ini dilaksanakan oleh Komando Pusat AS (US Central Command) di bawah komando Jenderal Erik Kurilla.
Operasi ini dirancang untuk secara signifikan melumpuhkan infrastruktur senjata nuklir Iran.
Kepala Staf Militer Gabungan AS, Jenderal Dan Caine, menuturkan pihaknya turut mengerahkan setidaknya 25 pesawat militer, puluhan pesawat tanker minyak, sebuah kapal selam rudal, dan menembakkan setidaknya 75 artileri presisi ke wilayah Iran dalam operasi ini.
Ketika paket serangan Operasi Midnight Hammer memasuki wilayah udara Iran, AS menggunakan berbagai taktik pengelabuan, termasuk decoy (umpan).
Baca juga:
Sementara, pesawat tempur generasi keempat dan kelima menyebar di depan paket serangan pada ketinggian dan kecepatan tinggi, menyisir area terlebih dahulu.
“Ini untuk mengantisipasi keberadaan jet tempur musuh dan ancaman rudal darat ke udara," jelas Caine.
Menurut Caine, serangan ini adalah misi dengan klasifikasi sangat tinggi.
"Operasi Midnight Hammer adalah misi yang sangat rahasia dengan sangat sedikit orang di Washington yang mengetahui tentangnya--waktu atau sifatnya," kata Jenderal Dan Caine.
Baca juga:
Operasi Midnight Hammer, Orkestrasi Militer Amerika Serikat Serang Situs Nuklir Fordow Milik Iran
Serangan terkoordinasi tersebut melibatkan lebih dari 125 pesawat militer, termasuk pesawat pengebom siluman B-2, penyebaran 14 bom penghancur bunker GBU-57, dan lebih dari 30 rudal Tomahawk yang diluncurkan dari kapal selam AS di Teluk Persia dan Laut Arab.
Caine, yang mengawasi operasi itu, mengatakan bahwa serangan udara tersebut "dirancang dengan presisi dan dilaksanakan tanpa peringatan".
Sementara, penilaian kerusakan pertempuran awal menunjukkan ketiga lokasi itu mengalami degradasi dan kerusakan struktural yang parah.
“Luasnya kemampuan nuklir Iran yang tersisa masih dinilai," ujarnya. (Knu)
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Warga Asal Negara Dengan Pemerintahan Tidak Stabil Bakal Sulit Masuk AS
Lawan Rencana Agresi Militer AS ke Venezuela, Kuba: Kawasan Amerika Latin-Karibia Zona Damai
Trump Ultimatum Maduro Segera Tinggalkan Venezuela, AS Bersiap Lakukan Operasi Darat
4 Dari 14 Orang Korban Penembakan di California Utara Meninggal, Penembakan Terjadi Saat Ulang Tahun
Airlangga Sebut Indonesia Tujuan Investasi, Buktinya AS sudah Tertarik
Pembahasan Tarif Ekspor ke AS Belum Rampung, Airlangga Ingin Beberapa Komoditas Nol Persen
AS Kerahkan Kapal Induk ke Karibia, Venezuela Mobilisasi 200.000 Personel Militer
Shut Down Pemerintahan masih Lanjut, Ribuan Penerbangan di AS Dibatalkan
AS Kembali Percaya Ekspor Udang Indonesia Setelah Diterpa Isu Radioaktif Cs-137
Zohran Mamdani Resmi Terpilih sebagai Wali Kota New York, Tercatat sebagai Termuda dan Prokemerdekaan Palestina