Singapura Hadirkan Camping di Bandara


Singapura hadirkan Camping di bandara(Foto: Reuters)
APAKAH kamu pernah menginap di bandara? Ini bukanlah hal aneh, apalagi bila kamu tertinggal pesawat. Tapi apakah kamu pernah terpikir untuk melakukan hal yang berbeda seperti memilih untuk berlibur di tenda yang sengaja didirikan di bandara.
Dilansir dari Antaranews, Rabu (23/12), Akibat pandemi COVID-19, membatasi kita dalam melakukan banyak hal, seperti perjalanan ke luar negeri untuk berlibur. Namun ada sebagian warga di Singapura memiliki ide untuk berlibur dengan cara unik yakni glamorous camping (glamping) dimana mereka berkemah dengan gaya lebih mewah, seperti menginap di sebuah tenda yang dilengkapi berbagai fasilitas beragam. Glamping ini mereka lakukan di bandara internasional Changi.
Baca juga:
Layanan Ekosistem Keuangan Digital untuk Kesejahteraan UMKM di Masa Pandemi
"Biasanya kami ke luar negeri setiap liburan tapi karena sekarang tidak bisa kemana-mana dan sedang libur sekolah, saya pikir mengapa tidak melakukan hal yang berbeda untuk anak-anak," kata Fadlina Musa kepada Reuters.

Glamping sendiri bukanlah aktifitas yang murah. Para tamu setidaknya harus merogoh kocek 360 dolar Singapura (Rp3,8 juta) per malamnya untuk menikmati fasilitas tempat tidur queen, mendapatkan diskon belanja, satu buah kotak pendingin untuk piknik, serta dapat menikmati kemeriahan dari lampu-lampu Natal. Namun, fasilitas kamar mandi pribadi tidak tersedia di paket ini.
Para pengunjung tidak akan merasakan serangga, hujan, dan udara lembap di taman yang dilengkapi pendingin udara juga serta air terjun dalam ruangan yang memberi kesan seperti berada di luar ruangan.
Baca juga:
Seorang manajer yang mengunjungi mal bersama keluarganya, Serene Beh, mengatakan ia suka dengan ide gagasan liburan ini bila harga yang ditawarkan cocok. "Saya akan lihat-lihat paketnya. Kalau sepadan, sepertinya akan jadi pengalaman menarik untuk anak-anak yang belum pernah berkemah." kata Beh.

Sementara itu, baru-baru ini Singapura juga akan luncurkan kapal pesiar pertama dengan rute perjalanan tak kemana-mana alias tanpa tujuan. Kapal pesiar ini hadir untuk melepas rasa penat warga Singapura yang lama tidak berlibur karena pandemi. Penumpang dapat menikmati keindahan nuansa laut dengan tetap menerapkan prosedur kesehatan COVID-19.
Para penumpang bisa merasakan sensai berlayar beberapa hari diatas laut. Sekitar 1.400 orang calon penumpang kapal pesiar, diwajibkan memakai perangkat elektronik pelacakan kontak, dan harus menjaga jarak sepanjang waktu. (Kna)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
Singapura Serius nih, Pengguna Vape yang Kena Razia akan Kena Hukuman Cambuk dan Denda, Wisatawan Juga Bisa Kena Loh

Memaknai Inklusif dalam Aice 7th Indonesia Open Woodball Versi Pemain Senior Asal Singapura

Cara Ramah Pulau Jeju Ingatkan Wisatawan yang Bertingkah, tak ada Hukuman

PSI Tolak Rencana Pramono Buka Ragunan hingga Malam Hari, Pertanyakan Kesiapan Fasilitas

Buka Penerbangan Setiap Hari ke Singapura, Pelita Air Ingin Perbanyak Wisatawan Asing ke Indonesia

Singapura Resmi Larang Pemakaian Vape, Dianggap Sama seperti Narkoba

Kejagung Ajukan Red Notice Tangkap DPO Cheryl Darmadi di Singapura

Bikin Iri! Prabowo Subianto Disambut Bak Bintang di Parade Hari Nasional Singapura

Prabowo Hadiri National Day Parade Singapura, Disambut Hangat WNI dan Diaspora

Penyegelan Pulau Reklamasi di Perairan Gili Gede Lombok Tunggu Hasil Observasi Lapangan
