Simulasi Kemenhub, Macet Parah Saat Mudik Bikin Jakarta-Semarang 14 Jam


Dinas Perhubungan bersama petugas Terminal Cikarang melakukan pengecekan kelaikan armada mudik tahun ini. (ANTARA/Pradita Kurniawan Syah).
MerahPutih.com - Masyarakat diminta untuk mudik atau pulang kampung lebih awal biar bisa menghindari penumpukan arus kendaraan mendekati hari lebaran mulai tanggal 23 (April).
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyampaikan, pihaknya bersama dengan Kakorlantas Polri dan Kementerian PUPR, melakukan persiapan yang sangat detil untuk mudik lebaran kali ini.
Baca Juga:
Polisi Terus Imbau Masyarakat untuk Mudik Lebih Awal
"Bayangkan mudik kali ini naik 40 persen dibandingkan 2019. Kalau 40 persen itu tinggi sekali. Presiden khawatir, kami disuruh simulasi," kata Menhub.
Simulasi tersebut, kata ia, dilakukan dengan berbagai rekayasa seperti aturan ganjil genap, one way, contra flow, dan truk berporos tiga tidak diperbolehkan melintas di jalan tol dan arteri.
"Dengan 40 persen kalau tingkat keberhasilan ganjil genap itu 30 persen sama dengan DKI, baru itu menjadi baik. Kalau tidak, itu fail. Tingkat kegagalan itu cukup tinggi," ujar Menhub.
Ia menegaskan, pihaknya memprediksi apabila tidak ada kesadaran masyarakat untuk tidak bersama-sama mudik 29 dan 30 April 2022, maka akan terjadi kemacetan.
"Jadi jangan harap bisa ke Semarang itu 6 sampai 7 jam, bisa dua kali lipatnya," kata Menhub.
Menhub mengatakan, imbauan untuk mudik lebih mulai terasa di masyarakat. Hal ini, saat kunjungannya ke Madura, warga tampak sudah mulai melakukan mudik lebih cepat.
"Tinggal sekarang di darat, yang memang paling complicated. Terjadi di Palimanan, Jakarta sampai ke Semarang dan exercise-nya adalah di situ," ujar Menhub.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengatakan 23 juta unit mobil dan 17 juta unit sepeda motor akan pemudik pada arus mudik Idul Fitri 1433 Hijriah, berdasarkan survei yang dilakukan Kementerian Perhubungan, sedangkan puncak arus mudik diperkirakan berlangsung pada 28, 29, dan 30 April 2022.
Presiden mengingatkan persiapan manajemen lalu lintas yang betul-betul matang, di antaranya soal aturan ganjil genap, pemberlakuan satu arah, dan larangan bagi truk untuk menggunakan ruas jalan tol.
Jokowi menilai berbagai antisipasi yang disiapkan belum bisa menjamin untuk mengurangi potensi kemacetan di jalan tol, karena banyaknya jumlah pemudik menggunakan mobil dan motor seperti hasil survei Kemenhub.
"Tetapi, itu belum jaminan. Oleh sebab itu, saya mengajak masyarakat untuk mudik yang memakai mobil, (berangkat) lebih awal daripada nanti macet. Lebih awal mudiknya, karena betul-betul angka 23 juta itu bukan angka kecil," ujar Jokowi. (Knu)
Baca Juga:
KPK Serukan Pejabat Tidak Gunakan Fasilitas Negara untuk Mudik Lebaran
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Deretan Fakta Menarik Arus Mudik 2025, Salah Satunya soal Diskon Tarif Tol

Pakai Drone Thermal, Rata-Rata Respons Situasi Darurat Basarnas 2 Kali Lebih Cepat Jadi 15,7 Menit

Menhub Sebut Kebijakan WFA Ubah Pola Mudik Lebaran 2025

Legislator Gerindra Sebut WFA Jadi Salah Satu Teroboson Urai Puncak Saat Arus Mudik

DPR Sebut WFA Efektif Kurangi Kemacetan saat Puncak Arus Mudik Lebaran 2025

Kenapa Kita Halalbihalal sepanjang Bulan Syawal? Ini Asal-Usul dan Sejarahnya yang Jarang Diketahui

H-1 Lebaran, Mantan Artis Sekar Arum Masukkan Uang Palsu Rp 10 ke Kotak Amal Istiqlal

Angka Kecelakaan saat Arus Mudik dan Balik Lebaran 2025 Diklaim Menurun

Barang Pemudik Senilai Lebih daripada Rp 1,28 Miliar Tertinggal di Kereta Api selama Angkutan Lebaran 2025

Polisi Jerat Petugas Palang Pintu Kereta Api Akibatkan Kecelakaan 4 Pemudik Tewas
