Penjelasan Lengkap YLBHI Terkait Diskusi Berujung Pengepungan Massa

Zaimul Haq Elfan HabibZaimul Haq Elfan Habib - Senin, 18 September 2017
Penjelasan Lengkap YLBHI Terkait Diskusi Berujung Pengepungan Massa

Peserta dan panita diskusi di kantor YLBHI yang dikepung massa. (Merahputih.com/Ponco Sulaksono)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Gedung Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (LBHI) dan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, dikepung ratusan massa sejak Minggu (17/9) malam hingga Senin (18/9) dinihari. Massa menuding bahwa di dalam gedung tersebut sedang dilakukan kegiatan yang berkaitan dengan Partai Komunis Indonesia (PKI).

Padahal, menurut Ketua Umum Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia Asfinawati, pihaknya telah berulang kali menjelaskan bahwa tidak ada acara terkait PKI di tempatnya.

Bahkan, kata dia, aparat kepolisian mulai dari Kapolsek Menteng AKBP Ronald Purba, Kapolres Jakarta Pusat Kombes Pol Suyudi Ario Seto, Kabaintelkam Mabes POLRI Komjen Lutfi Lubihanto dan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Idham Aziz telah melakukan klarifikasi langsung.

Menurut Asfinawati, aparat kepolisian telah melihat semua bahan, mengawasi terus menerus dan mengakui serta menjelaskan kepada massa bahwa tidak ada acara yang berkaitan sama sekali dengan PKI atau Komunisme.

"Tetapi massa tidak mau mendengar dan melawan aparat," kata Asfinawati dalam rilis resmi LBH-YLBHI, Senin, (18/9).

Karenanya, sambung dia, LBH-YLBHI mengucapkan terimakasih atas respon dan perlindungan aparat Kepolisian yang telah melindungi rekan-rekan yang di dalam gedung, serta menjelaskan kepada massa tentang acara yang sebenarnya.

Dia menegaskan, informasi di media sosial yang menyebutkan pihaknya menggelar kegiatan berbau PKI adalah hoax yang sangat sistematis untuk menyerang pihaknya.

"Padahal sama sekali tidak ada, kami khawatir ini ditunggangi oleh pihak-pihak yang menghendaki chaos dan rusuh," tegas dia.

‎Sementara itu, Direktur LBH Jakarta Alghiffari Aqsa menyatakan bahwa LBH-YLBHI adalah rumah bagi masyarakat miskin buta hukum, tertindas dan semua kelompok untuk mengadu dan meminta bantuan hukum.

"Sesuai semangat LBH, prinsip negara hukum dan kode etik profesi dan bantuan hukum, semua didampingi tanpa pandang bulu, tidak memandang suku, agama, ras, keyakinan politik, golongan dan lainnya," kata Alghiffari.

"LBH mendampingi juga korban-korban yang distigma 65, mereka yang sama sekali tidak berafiliasi dengan PKI tapi jadi korban kemudian," tambahnya.

Karenanya, dengan ini LBH-YLBHI juga mengucapkan terimakasih atas perhatian, bantuan dan solidaritas rekan-rekan yang mensupport dan membantu dengan cara-masing-masing.

Hal senada disampaikan Ketua Bidang Advokasi YLBHI Muhamad Isnur. Menurutnya, kebersamaan ini meneguhkan pihaknya untuk terus kuat dan berjuang bersama rekan-rekan ditengah darurat demokrasi saat ini.

"Juga mengajak semua untuk terus bergandengan tangan berjuang untuk penghormatan, perlindungan, pemenuhan hak asasi manusia, Demokrasi, dan Rule Of Law," kata Isnur. (Pon)

Baca juga berita terkait massa yang mengepung gedung LBH/YLBHI di: Massa Anggap Diskusi di YLBHI Terkait PKI, Ini Penjelasan Kapolda

#YLBHI #LBH Jakarta #Direktur LBH Jakarta, Alghiffari Aqsa #Aksi Massa
Bagikan
Ditulis Oleh

Zaimul Haq Elfan Habib

Low Profile

Berita Terkait

Indonesia
Tegas Tolak Soeharto Diberi Gelar Pahlawan Nasional, Marzuki Darusman: Cermin Pengabaian HAM dan Reformasi
Mantan Jaksa Agung Marzuki Darusman menolak rencana pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada Soeharto, menyebutnya simbol kekerasan Orde Baru dan pelanggaran HAM.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 04 November 2025
Tegas Tolak Soeharto Diberi Gelar Pahlawan Nasional, Marzuki Darusman: Cermin Pengabaian HAM dan Reformasi
Indonesia
Kontroversi Gelar Pahlawan untuk Soeharto, Bivitri Susanti: Alarm Bahaya bagi Demokrasi
Pakar hukum tata negara Bivitri Susanti menilai wacana gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto sebagai ancaman bagi demokrasi dan hasil reformasi Indonesia.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 04 November 2025
Kontroversi Gelar Pahlawan untuk Soeharto, Bivitri Susanti: Alarm Bahaya bagi Demokrasi
Indonesia
1 Tahun Prabowo Berkuasa, YLBHI Soroti Ruang Demokrasi Kian Menyempit
YLBHI menyoroti terjadi berbagai peristiwa yang menunjukkan penyempitan ruang kebebasan sipil, pelanggaran HAM, serta lemahnya komitmen terhadap prinsip demokrasi sepanjang satu tahun ini.
Wisnu Cipto - Senin, 20 Oktober 2025
1 Tahun Prabowo Berkuasa, YLBHI Soroti Ruang Demokrasi Kian Menyempit
Berita Foto
Aksi Mahasiswa Gelar Rapat Dengar Pendapat Warga di Gedung DPR Jakarta
Pengunjuk rasa melakukan aksi teaterikal dengan membentangkan poster aspirasi dan memasang kursi kosong saat aksi bertajuk Rapat Dengar Pendapat Warga di depan Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (6/10/2025).
Didik Setiawan - Senin, 06 Oktober 2025
Aksi Mahasiswa Gelar Rapat Dengar Pendapat Warga di Gedung DPR Jakarta
Indonesia
Demo Ojol 17 September 2025 di Istana dan DPR, Massa Tuntut Pencopotan Menteri Perhubungan
Asosiasi Pengemudi Ojek Online Garda Indonesia menilai sejak Dudy diangkan menjadi Menhub, kinerja kementerian mengalami kemunduran.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 16 September 2025
Demo Ojol 17 September 2025 di Istana dan DPR, Massa Tuntut Pencopotan Menteri Perhubungan
Indonesia
Kondisi Nepal Memanas akibat Kerusuhan, Kemlu Jamin 134 WNI Tak Ada yang Jadi Korban
KBRI Dhaka turut berkoordinasi dengan otoritas Nepal untuk membantu WNI.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 12 September 2025
Kondisi Nepal Memanas akibat Kerusuhan, Kemlu Jamin 134 WNI Tak Ada yang Jadi Korban
Indonesia
DPRD DKI Awasi Perbaikan Fasilitas Rusak Akibat Kericuhan, Pastikan Tak Melenceng dari Tenggat Waktu
Perbaikan fasilitas umum yang terdampak kericuhan ditargetkan rampung pada 8 September 2025.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 04 September 2025
DPRD DKI Awasi Perbaikan Fasilitas Rusak Akibat Kericuhan, Pastikan Tak Melenceng dari Tenggat Waktu
Indonesia
Pelaku Aksi Anarkis Terbukti Pakai Narkoba sebelum Merusuh saat Demonstrasi, Polisi: Untuk Tambah Motivasi dan Hilangkan Rasa Takut
Polisi melakukan tes urine terhadap 337 orang yang diamankan saat demonstrasi di depan Gedung MPR/DPR.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 03 September 2025
Pelaku Aksi Anarkis Terbukti Pakai Narkoba sebelum Merusuh saat Demonstrasi, Polisi: Untuk Tambah Motivasi dan Hilangkan Rasa Takut
Indonesia
Catatan YLBHI Demo 25-31 Agustus: 3.337 Orang Ditangkap, 1.042 Luka-Luka, 10 Meninggal
YLBHI menyoroti aparat kepolisian juga menutup akses bantuan hukum bagi warga yang ditangkap
Wisnu Cipto - Rabu, 03 September 2025
Catatan YLBHI Demo 25-31 Agustus: 3.337 Orang Ditangkap, 1.042 Luka-Luka, 10 Meninggal
Indonesia
Polisi Tembaki Kampus Unpas - Unisba dengan Gas Air Mata, Ketua Komisi X DPR: Kami Sangat Menyesalkan Terjadinya Aksi Kekerasan
Ketua Komisi X DPR RI meminta aparat keamanan untuk hadir secara profesional dan proporsional dalam mengawal dinamika di kampus.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 02 September 2025
Polisi Tembaki Kampus Unpas - Unisba dengan Gas Air Mata, Ketua Komisi X DPR: Kami Sangat Menyesalkan Terjadinya Aksi Kekerasan
Bagikan