Siasat Menghindari Konflik Pernikahan yang dapat Berujung pada Perceraian
Komitmen dibutuhkan untuk menjaga pernikahan tetap utuh. (Foto: freepik/freepik)
MerahPutih.com - Penting bagi setiap pasangan untuk menjaga komitmen pernikahan dalam upaya menghindari konflik yang dapat berujung pada perceraian.
"Pada saat kita melangkah ke perkawinan kita harus komitmen dengan pernikahan itu, kalau enggak komitmen, ada masalah sedikit bisa enggak cocok," kata Psikolog keluarga dan pernikahan Yulistin Puspaningrum seperti dillansir Antara, Selasa (27/2).
Sebelum memutuskan untuk menikah, ia mengatakan, penting untuk menelusuri serta memahami kepribadian calon pasangan dan latar belakang keluarganya agar bisa berusaha meminimalkan potensi konflik setelah menikah.
Baca juga:
Setelah menikah, Yulistin mengatakan, pasangan mesti mengupayakan komunikasi terjalin dengan baik dalam hal pemenuhan kebutuhan masing-masing.
Menurut dia, setidaknya ada lima kebutuhan yang harus dipenuhi untuk menjaga keharmonisan rumah tangga, yaitu waktu, pelayanan, penghargaan, pemberian hadiah, dan pelukan.
Ia mengatakan bahwa sentuhan atau pelukan sangat berarti bagi pasangan dan dapat membuat pernikahan menjadi lebih bahagia. Sentuhan membuat pasangan merasa dibutuhkan dan dihargai kehadirannya.
Selain itu, menurut dia, pasangan sebaiknya mengupayakan adanya "efek kejutan" agar hubungan rumah tangga tidak menjadi pasif dan monoton.
Baca juga:
"Memang secara kimia, terutama laki-laki, bisa bosan saat tidak ada unsur keterkejutan... Saat pasangan ada sesuatu, enggak pasif, selalu ada yang baru, ini perlu dijaga, kalau enggak, bisa terjadi perceraian," katanya.
Ia menambahkan, dalam hal ini upaya untuk membangkitkan lagi rasa seperti semasa berpacaran atau pada awal pernikahan bisa dicoba.
Yulistin juga mengemukakan pentingnya pasangan memahami bahwa pernikahan adalah sesuatu yang sakral dan bahwa hubungan dalam pernikahan bisa 'naik-turun'.
"Dalam pernikahan ada siklus naik turun, tapi bagaimana kita bisa menjaga supaya saat jatuh bisa bangkit lagi, di media sosial apalagi, gangguan bisa berseliweran, kalau enggak kuat bisa jatuh," tukas Yulistin. (*)
Baca juga:
Bagikan
Ananda Dimas Prasetya
Berita Terkait
Dari Pernikahan hingga Sweet Seventeen, Herloom BSD Suguhkan Ide Perayaan Penuh Makna
34,6 Juta Pasangan Nikah Siri di Indonesia, Istri dan Anak Tidak Terlindungi Hukum
Fakta Kawin Campur di Jakarta: Pria AS dan Cewek Singapura Jadi Idaman WNI
Istana Bantah Rencana Pajak Amplop Hajatan Pernikahan
DPRD Garut Siapkan Rapat Khusus Bahas Insiden Maut Pesta Rakyat Pernikahan Anak Gubernur Jabar Dedi Mulyadi
Jangan Terbawa Arus Budaya Barat, Menag Minta Pasangan di Indonesia segera Menikah
Tren Pernikahan 2025: Saat Momen Sakral Menjadi Cerminan Gaya Hidup
Cegah Modus Love Scamming, Kenali Ciri-cirinya
Ingat! KUA Sekarang Bukan Hanya Urus Pernikahan Ada Konsultasi Keluarga Sampai Bimbingan Ibadah
Ketakutan Pasangan Kelas Menengah Saat Harus Memiliki Anak