Setya Novanto Hadiri Halal Bihalal Golkar Sulsel
Ketua DPR Setya Novanto (tengah) didampingi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kanan) menyapa pemudik. ( ANTARA FOTO/Reno Esnir)
Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar Setya Novanto bersama para pengurus lainnya hadir di Makassar, untuk menghadiri halal bihalal yang diselenggarakan oleh Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Golkar Sulawesi Selatan.
"Halal bi halal adalah suatu keharusan bagi kita yang beragama muslim untuk saling maaf dan memaafkan sekaligus silaturrahmi," ujar Setya Novanto di Makassar, Rabu (5/7).
Bersama istri Deisti Astriani Tagor, Setnov juga memberikan sanjungannya kepada Ketua Harian DPP Partai Golkar yang merangkap Plt Ketua DPD Partai Golkar Sulsel Nurdin Halid.
Pada acara halal bihalal yang dihadiri para ketua DPD II Golkar se-Sulawesi Selatan serta anggota DPRD kabupaten dan kota itu juga menjadi ajang untuk menyemangati para kader dalam mempersiapkan diri menghadapi agenda pemilihan umum wali kota, bupati, gubernur dan presiden.
"Melalui momen ini, ada agenda besar yang harus kita persiapkan. Para kader dan anggota harus bisa memaksimalkan mesin partai dan memenangkan semua pemilihan umum," katanya.
Sebelum Setya Novanto memberikan sambutannya, Imam Besar Mesjid Istiqlal, KH Nasaruddin Umar membawakan Tausiahnya yang menyebut bahwa semangat Halal Bi Halal sangat sejalan dengan salah satu slogan pasangan bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel Nurdin Halid-Aziz Qahhar Mudzakkar yakni nasionalis-religius.
"Jadi semangat Halal Bi Halal itu sejalan dengan simbol nasionalis-religius yang menjadi representasi Tagline pasangan NH-Aziz nanti di Pilkada Gubernur," jelas Nasruddin.
Bukan hanya itu, dikesempatan itu pula, mantan Wakil Menteri Agama Republik Indonesia yang menjabat dari tahun 2011 sampai 2014 ini meyampaikan, dalam memaknai Halal Bi Halal adalah bagaimana setiap manusia menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
Ia menyebut, dalam hal kemanusian, Budaya Bugis, Makassar, Mandar, dan Toraja sangat tidak perlu dipertanyakan lagi karena mereka memiliki Budaya Siri.
"Budaya Bugis, Makassar, Mandar, dan Toraja sangat menghargai prinsip-prinsip kemanusian karena mereka memiliki budaya yang telah mendarah daging di tubuh mereka yakni Budaya Siri," jelasnya.
Sumber: ANTARA
Bagikan
Berita Terkait
Bebas Bersyarat Setya Novanto Digugat ke PTUN, Kuasa Hukum ARUKKI dan LP3HI: Masih Terlibat Kasus TPPU
Idrus Marham Yakin Bahlil Setia ke Prabowo Meski Dihujat di Media Sosial
Kritik Terhadap Bahlil Lahadalia Dinilai Sudah Kebablasan dan Menyerang Personal Tanpa Berlandaskan Fakta, Golkar Siap Tempur?
Ketum Bahlil Lahadiala Bagikan 610 Ribu Paket Sembako Peringati HUT Ke-61 Partai Golkar
Golkar Nilai Wacana Soeharto Jadi Pahlawan Nasional Sebagai Hal Wajar, Era Orde Baru Resmi Dihormati Negara?
Bahlil Tolak Tunduk Narasi Negatif, Golkar Klaim Publik Lebih Cerdas Menilai
Klarifikasi Pernyataan Atalia Praratya soal Dana Pesantren, Golkar Tegaskan Tak Ada Larangan APBN untuk Ponpes
Perpres 79 Tahun 2025 Dinilai Jadi Bukti Komitmen Prabowo untuk Lanjutkan Pembangunan IKN
Bahlil Minta Kader Golkar Jaga Ucapan dan Tindakan, Penampilan Harus Menyesuaikan
Golkar Usulkan Perubahan Sistem Pemilu, Ingin Lahirkan Budaya Politik Baru