Warna dan Pengaruhnya Memperbaiki Suasana Hati
Pengaruh warna pada psikologi tiap orang bisa saja berbeda. (Foto: Unsplash/Robert Katzki)
SETIAP orang pasti punya warna kesukaan masing-masing karena menggambarkan suasana hati tersendiri. Istilah psikologi warna digunakan untuk menggambarkan persepsi manusia terhadap warna yang dilihat mata.
Seperti dilansir Alodokter, Rabu (19/1), dalam psikologi warna, panjang gelombang dari cahaya yang ditangkap retina berubah menjadi impuls listrik, lalu menuju ke otak. Hal itulah yang bisa membuat warna dapat memengaruhi suasana hati, perasaan, emosi, bahkan perilaku manusia.
Meski begitu, pengaruh warna pada psikologi tiap orang bisa saja berbeda, tergantung pada usia, jenis kelamin, kondisi sosial, dan budaya masing-masing.
Secara umum, warna terdiri atas dua kelompok utama, yakni warna hangat dan warna dingin. Warna hangat meliputi merah, jingga, dan kuning. Sementara itu, warna dingin meliputi biru, ungu, dan hijau.
Mari kita mulai dari warnah merah yang selalu berhasil mencuri perhatian. Warna ini diyakini dapat membangkitkan energi, semangat, dan rasa percaya diri. Merah juga menjadi simbol cinta dan kehangatan, gairah, kegembiraan, kekuatan, dan kenyamanan.
Baca juga:
Warna biru banyak dilihat sebagai warna yang memberi ketenangan dan suasana hati yang baik. Warna ini dapat mengontrol denyut nadi dan suhu tubuh, sehingga baik untuk kinerja jantung dan aliran darah. Menurut penelitian, warna biru bahkan diduga dapat meningkatkan produktivitas dan membantumu menjadi lebih rileks dan tidur nyenyak.
Dalam ilmu psikologi warna, kuning dipercaya dapat meningkatkan metabolisme, membantu seseorang menjadi merasa lebih bahagia, optimistis, berenergi, sekaligus waspada. Sementara itu, hijau merupakan simbol alam yang bisa memberi dampak pada psikologi manusia berupa efek menenangkan, meredakan stres, dan memberi perasaan gembira.
Baca juga:
Sebagai warna dingin, ungu memberikan pengaruh terhadap psikologi manusia berupa ketenangan. Warna eksotis ini juga menjadi simbol kemewahan sekaligus spiritualitas. Ungu juga dianggap sebagai pemicu kreativitas dan fokus. Beralih ke warna pink atau merah muda, warna ini dianggap sebagai simbol cinta dan kesan feminim yang dapat memberikan efek bahagia, romantis, dan santai. Warna pink juga memberi kesan lembut dan memancarkan kasih sayang. Di lain sisi, warna memberikan nuansa kekanak-kanakan.
Meski identik dengan kesedihan, kekecewaan, atau kematian, pengguna warna hitam di beberapa bidang bisa menunjukkan pengaruh psikologi tersendiri. Dalam kebudayaan tertentu, hitam menggambarkan kekuatan, misteri, dan ketenangan.
Warna terakhir ialah putih yang identik dengan kesucian dan kemurnian. Dalam psikologi, warna putih cenderung memberikan makna positif, seperti bersih, segar, dan kesederhanaan. (and)
Baca juga:
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
2 Juta Anak Alami Gangguan Kesehatan Mental, Kemenkes Buka Layanan healing 119.id Cegah Potensi Bunuh Diri
Hasil Cek Kesehatan Gratis: 2 Juta Anak Indonesia Alami Gangguan Kesehatan Mental
Ibu Negara Prancis Brigitte Macron Disebut Kena Gangguan Kecemasan karena Dituduh sebagai Laki-Laki
Self-Care Menjadi Ruang Ekspresi dan Refleksi bagi Perempuan, Penting untuk Jaga Kesehatan Mental
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres
Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya
Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui