Setelah Bayar Pakai Sampah, Naik Suroboyo Bus Kini Tapping Uang Elektronik

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Selasa, 12 Oktober 2021
Setelah Bayar Pakai Sampah, Naik Suroboyo Bus Kini Tapping Uang Elektronik

Suroboyo Bus. (Foto: Pemkot Surabaya)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya hadirkan sistem pembayaran Suroboyo Bus dengan menggunakan uang elektonik. Penumpang kini cukup tapping (menempelkan kartu) saat hendak naik.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya Irvan Wahyudrajat menyampaikan, sesuai visi misi Kota Surabaya yang merencanakan sustainable transport, khususnya di bidang transportasi, sekaligus merealisasikan misi Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi gjna menjadikan Kota Surabaya sebagai smart city atau smart mobility.

Baca Juga:

Surabaya Klaim Hampir Seluruh Kelurahan Zona Hijau COVID-19

"Jadi, jika sebelumnya membayar dengan menggunakan sampah plastik dan menggunakan Qris yang diluncurkan Bapak Wali Kota Surabaya, maka kini kita kembangkan lagi alternatif pembayarannya dengan sistem pembayaran tapping, seperti yang biasa kita lakukan di tol, sehingga cukup menempelkan kartu ke sebuah alat atau mesin yang sudah kita siapkan,” tutur Irvan saat peluncuran sistem pembayaran baru ini, Senin (11/10/2021).

Menurutnya, sistem pembayaran ini semakin menambah alternatif pembayaran saat menggunakan jasa layanan Suroboyo Bus. Selama ini, sistem pembayaran menggunakan sampah botol plastik, menggunakan pembayaran non tunai melalui scan QRIS, dan kali ini ditambah dengan menggunakan sistem tapping pakai kartu Flazz.

"Kami menghindari transaksi non tunai, sebab program Bapak Wali Kota juga terus mengembangkan sistem cashless. Kami juga mendukung program Bank Indonesia (BI) yakni Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT), dan juga pembayaran semacam ini sangat cocok di tengah pandemi ini, karena tidak ada proses bersentuhan yang bisa memicu tersebarnya COVID-19,” imbuh Irvan.

Irvan menyampaikan, terimakasih kepada pihak bank yang membantu alat untuk sistem pembayaran baru itu dan mendukung terealisasinya sistem pembayaran baru ini dan Jasa Raharja yang telah memberikan jaminan perlindungan kepada penumpang dan crew Suroboyo Bus.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya, Irvan Wahyudrajat saat peluncuran sistem pembayaran Suroboyo Bus via kartu e-money di Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ), Senin (11/10/2021). (Foto: Humas Pemkot Surabaya)
Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya, Irvan Wahyudrajat saat peluncuran sistem pembayaran Suroboyo Bus via kartu e-money di Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ), Senin (11/10/2021). (Foto: Humas Pemkot Surabaya)

"Alhamdulillah juga saat naik angkutan Suroboyo Bus, itu dijamin oleh asuransi. Untuk tarifnya masih sama, yalni Rp 5 ribu untuk umum dan Rp 2.500 untuk pelajar dan mahasiswa,” terangnya.

Pimpinan Jasa Raharja Surabaya I Wayan Pica mengungkapkan, penumpang dan crew Suroboyo Bus mulai naik di titik keberangkatan hingga titik tujuan diberi perlindungan. Artinya, negara ikut hadir melindungi penumpang angkutan umum sesuai undang-undang yang berlaku.

"Perlindungan itu jika penumpang maupun crew mengalami musibah kecelakaan dan korban luka-luka, maka diberikan perlindungan biaya perawatan hingga Rp 20 juta. Lalu jika korban itu mengalami kecelakaan hingga mengakibatkan meninggal dunia, maka ahli warisnya berhak memperoleh santunan atau dana perlindungan senilai Rp 50 juta," katanya. (Andika Eldon/ Jawa Timur)

Baca Juga:

KA Airlangga Relasi Pasar Senen-Surabaya Diluncurkan, Tarifnya Mulai Rp 49 Ribu

#Uang Elektronik #Layanan Digital #Ekonomi Digital #Pemulihan Ekonomi
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Riset Prasasti: ICOR Ekonomi Digital 4,3, Dinilai Lebih Efisien Dibanding 17 Sektor Lain
Hasil riset Prasasti mencatat, bahwa ICOR ekonomi digital lebih efisien dibanding 17 sektor lainnya. Ekonomi digital berperan penting dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Soffi Amira - Rabu, 13 Agustus 2025
Riset Prasasti: ICOR Ekonomi Digital 4,3, Dinilai Lebih Efisien Dibanding 17 Sektor Lain
Indonesia
Pekerja Profesional Bidang TIK Minim, Baru 0,8 Persen Dari Total Angkatan Kerja Nasional.
Selama empat tahun terakhir, pekerja profesional di bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK) baru mencapai 0,8 persen dari total angkatan kerja nasional.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 31 Juli 2025
Pekerja Profesional Bidang TIK Minim, Baru 0,8 Persen Dari Total Angkatan Kerja Nasional.
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Kartu E-Money Bank Mandiri Tak Bisa Lagi Dipakai untuk Transaksi Tiket KRL
Kebijakan ini dikabarkan berlaku mulai April kemarin.
Frengky Aruan - Jumat, 02 Mei 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Kartu E-Money Bank Mandiri Tak Bisa Lagi Dipakai untuk Transaksi Tiket KRL
Indonesia
Minta Tak Pedulikan Protes AS, Ekonom Sebut QRIS Jadi Pendorong Ekonomi Digital
Ekonom Achmad Nur Hidayat menyebut, bahwa QRIS menjadi pendorong ekonomi digital. Ia pun meminta Indonesia tak perlu mempedulikan protes AS.
Soffi Amira - Jumat, 25 April 2025
Minta Tak Pedulikan Protes AS, Ekonom Sebut QRIS Jadi Pendorong Ekonomi Digital
Indonesia
AS Kritik QRIS-GPN, Legislator Demokrat Dorong Pemerintah Tegakkan Prinsip Kedaulatan Digital
Menunjukkan kesiapan Indonesia menjadi pemimpin dalam pembangunan ekosistem keuangan digital yang adil, aman, dan berkelanjutan.
Dwi Astarini - Kamis, 24 April 2025
AS Kritik QRIS-GPN, Legislator Demokrat Dorong Pemerintah Tegakkan Prinsip Kedaulatan Digital
Indonesia
Senada Gubernur DKI Jakarta, Bank DKI Pastikan Data dan Dana Nasabah Tetap Aman
Bank DKI memastikan data dan dana nasabah tetap aman. Pernyataan ini sejalan dengan yang disampaikan Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung.
Soffi Amira - Jumat, 11 April 2025
Senada Gubernur DKI Jakarta, Bank DKI Pastikan Data dan Dana Nasabah Tetap Aman
Indonesia
Bank DKI Sudah Laporkan Gangguan Sistem Layanan ke Bareskrim pada 1 April
Bank DKI mengaku, sudah melaporkan kasus gangguan layanan pada 1 April 2025 lalu. Mereka melaporkan hal itu kepada Bareskrim Polri.
Soffi Amira - Jumat, 11 April 2025
Bank DKI Sudah Laporkan Gangguan Sistem Layanan ke Bareskrim pada 1 April
Indonesia
Bikin Pramono Geram, Bareskrim Polri Cari Bukti Pidana Kasus Gangguan Layanan Bank DKI
Bareskrim Polri kini mencari bukti dalam kasus gangguan layanan Bank DKI. Hal ini juga membuat Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, merasa geram.
Soffi Amira - Kamis, 10 April 2025
Bikin Pramono Geram, Bareskrim Polri Cari Bukti Pidana Kasus Gangguan Layanan Bank DKI
Indonesia
Serangan Siber Bikin Layanan Bank DKI Terganggu, Cuma Penegak Hukum yang Bisa Simpulkan
Serangan siber disebut jadi penyebab layanan Bank DKI terganggu. Namun, pakar menyebutkan bahwa hanya penegak hukum yang bisa menyimpulkan.
Soffi Amira - Rabu, 09 April 2025
Serangan Siber Bikin Layanan Bank DKI Terganggu, Cuma Penegak Hukum yang Bisa Simpulkan
Indonesia
Sekjen Gerindra Sebut Megawati Ajarkan Prabowo soal Pemulihan Ekonomi
Sekjen Gerindra, Ahmad Muzani mengatakan, Megawati Soekarnoputri mengajarkan Prabowo soal pemulihan ekonomi.
Soffi Amira - Rabu, 09 April 2025
Sekjen Gerindra Sebut Megawati Ajarkan Prabowo soal Pemulihan Ekonomi
Bagikan