Jangan Pernah Patah Hati, Buruk Akibatnya


Seseorang sedang patah hati. (Foto: Pixabay/PublicDomainPictures)
SAAT orang yang sangat kamu sayangi tiba-tiba pergi tanpa permisi. Seketika rasa sedih yang besar datang dan mempengaruhi jiwa. Emosi tak terkendali, angan berlarian, hingga selera makan hilang entah kemana.
Jika kamu merasakan hal di atas, dipastikan kamu sedang dilanda sensasi patah hati atau sindrom patah hati. Seperti dilansir Go-Dok, vonis tersebut merujuk kepada hasil sebuah penelitian yang dilakukan di Jepang pada 1991.
1. Mengenal sindrom patah hati

Sejatinya, sindrom patah hati adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan keluhan yang dirasakan ketika mengalami patah hati. Ketika kamu mengalami kondisi ini, akan terjadi pengembungan pada satu sisi jantung sehingga jantung berukuran tidak normal, karena adanya lonjakan hormon stres yang diakibatkan karena patah hati.
Tentunya, hal ini akan membuat fungsi jantung terganggu. Hasilnya, jantung tidak dapat bekerja sebagaimana mestinya. Kondisi jantung yang tidak normal inilah yang kemudian menyebabkan rasa nyeri pada dada dan sesak napas.
Bagikan
Berita Terkait
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
![[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat](https://img.merahputih.com/media/dd/9e/b5/dd9eb5a1bf5cdc532052d7f541d290b4_182x135.png)
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan

Lirik Lengkap 'Merelakan' dari Angie Carvalho Tentang Pahitnya Cinta

Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga

Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak

Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas

Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan

Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
