Seorang Warga Meninggal akibat Bakteri Difteri

Noer ArdiansjahNoer Ardiansjah - Jumat, 08 Desember 2017
Seorang Warga Meninggal akibat Bakteri Difteri

Ilustrasi vaksin. (Foto: Instagram @rikastevany)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Kepala Dinas Kesehatan Sumatera Barat Merry Yuliesday mengatakan, seorang warga meninggal dunia akibat terinfeksi bakteri Corynebacterium Diptheriae (difteri).

"Korban yang meninggal warga Pasaman Barat. Sementara, seorang lagi yang positif difteri dari Solok Selatan, sekarang sudah sehat setelah mendapatkan perawatan," kata Merry seperti yang dikutip dari Antara di Padang, Jumat (8/12).

Berdasarkan laporan dari Dinas Kesehatan, Merry menjelaskan bahwa ada 23 kasus yang terjadi di Sumbar pada 2017. Indikasi itu tersebar pada 10 kabupaten dan kota seperti Kota Padang, Pesisir Selatan, Padang Pariaman.

Kemudian juga terindikasi di Kota Pariaman, Tanah Datar, Pasaman Barat, Bukittinggi, Lima Puluh Kota, Solok Selatan, dan Kabupaten Agam.

Namun, setelah dilakukan pemeriksaan laboratorium dari 23 korban yang terindikasi hanya dua kasus positif yaitu di Kabupaten Solok Selatan dan Pasaman Barat.

Merry menyebutkan, korban yang meninggal dunia di Pasaman Barat pada September 2017 berdasarkan informasi, tidak pernah melakukan imunisasi, ditambah lagi korban mengidap gangguan pertumbuhan.

Sementara itu, berdasarkan hasil penyelidikan epidemiologi terhadap 23 orang yang terindikasi, kembali ditemukan fakta bahwa mereka tidak lengkap melaksanakan imunisasi.

Menurutnya, untuk mencegah jangan terjadi lagi kasus difteri, Dinas Kesehatan telah melakukan berbagai upaya, yaitu program imunisasi yang terdiri dari peningkatan cakupan imunisasi baik dasar maupun lanjutan.

Selanjutnya melakukan mapping daerah yang sudah dua-tiga tahun berturut-turut tidak Universal Child Immunization (UCI) atau tidak semua anak diimunisasi untuk segera lakukan Back Lock Fighting (BLF) atau crash program.

Selain itu, juga dilakukan sosialisasi untuk mengajak masyarakat agar memberikan imunisasi kepada anak karena difteri merupakan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.

"Difteri ini tidak bisa diobati dengan obat herbal, karena difteri ini merupakan kuman, sehingga pengobatan yang dibutuhkan ialah antibiotik," katanya.

Difteri adalah infeksi bakteri Corynebacterium Diptheriae yang umumnya menyerang selaput lendir pada hidung dan tenggorokan, serta terkadang dapat memengaruhi kulit. Penyakit ini sangat menular dan termasuk infeksi serius yang berpotensi mengancam jiwa. (*)

#Bakteri #Dinas Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Noer Ardiansjah

Tukang sulap.

Berita Terkait

Indonesia
Warga Baduy Korban Begal Ditolak RS di Jakarta, Dinkes DKI Telah Terima Rekaman CCTV Perlihatkan Perawatan Pasien
Kepala Dinkes DKI Jakarta Ani Ruspitawati memastikan seluruh fasilitas kesehatan di Ibu Kota memberikan pelayanan tanpa diskriminasi.
Dwi Astarini - Jumat, 14 November 2025
Warga Baduy Korban Begal Ditolak RS di Jakarta, Dinkes DKI Telah Terima Rekaman CCTV Perlihatkan Perawatan Pasien
Indonesia
ISPA di Jakarta Tembus 1,9 Juta Kasus, Kadinkes Ingatkan Bahaya Polusi Udara dan Perlunya Masker di Masa Pancaroba
ISPA, musim pancaroba, Dinkes DKI Jakarta, Ani Ruspitawati, infeksi pernapasan akut, jaga imunitas, flu, polusi udara, pencegahan ISPA, kasus ISPA Jakarta
Angga Yudha Pratama - Jumat, 14 November 2025
ISPA di Jakarta Tembus 1,9 Juta Kasus, Kadinkes Ingatkan Bahaya Polusi Udara dan Perlunya Masker di Masa Pancaroba
Indonesia
Gubernur DKI Tegaskan Tak Ada Penolakan RS terhadap Warga Baduy Korban Begal
Gubernur DKI Pramono Anung membantah isu rumah sakit di Cempaka Putih menolak warga Baduy korban begal. Ia sebut insiden itu hanya kesalahpahaman bahasa.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 06 November 2025
Gubernur DKI Tegaskan Tak Ada Penolakan RS terhadap Warga Baduy Korban Begal
Indonesia
PSI DKI Temukan Anggaran Fantastis Pembelian Lampu Operasi di Dinkes, Nilainya Capai Rp 1,4 Miliar
PSI DKI menemukan anggaran fantastis pembelian lampu operasi di Dinkes. Nilai anggaran tersebut mencapai Rp 1,4 miliar.
Soffi Amira - Jumat, 24 Oktober 2025
PSI DKI Temukan Anggaran Fantastis Pembelian Lampu Operasi di Dinkes, Nilainya Capai Rp 1,4 Miliar
Indonesia
Kasus ISPA di Jakarta Terus Meroket, Kenali Gejala dan Penyebabnya
ISPA dapat dicegah dengan menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Angga Yudha Pratama - Kamis, 16 Oktober 2025
Kasus ISPA di Jakarta Terus Meroket, Kenali Gejala dan Penyebabnya
Indonesia
Layanan 24 Jam Puskesmas Tingkat Kecamatan Jadi Jurus Andalan Pemprov DKI Lawan Meningkatnya Kasus ISPA
Bahkan, seluruh puskesmas di tingkat kecamatan telah membuka layanan 24 jam
Angga Yudha Pratama - Kamis, 16 Oktober 2025
Layanan 24 Jam Puskesmas Tingkat Kecamatan Jadi Jurus Andalan Pemprov DKI Lawan Meningkatnya Kasus ISPA
Indonesia
ISPA Jakarta Meledak Hampir 2 Juta Kasus, Dinkes Ungkap Biang Keladi Selain Polusi
Dinkes DKI Jakarta mengimbau masyarakat untuk senantiasa menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Angga Yudha Pratama - Kamis, 16 Oktober 2025
ISPA Jakarta Meledak Hampir 2 Juta Kasus, Dinkes Ungkap Biang Keladi Selain Polusi
Indonesia
Kasus ISPA di Jakarta Naik Gara-Gara Cuaca, Warga Diminta Langsung ke Faskes Jika Ada Gejala
Gejala umum ISPA yang harus diwaspadai meliputi batuk, pilek, nyeri tenggorokan, dan demam
Angga Yudha Pratama - Kamis, 16 Oktober 2025
Kasus ISPA di Jakarta Naik Gara-Gara Cuaca, Warga Diminta Langsung ke Faskes Jika Ada Gejala
Indonesia
Sejumlah Masalah Kesehatan Bisa Muncul Akibat Cuaca Panas Ekstrem, Ini yang Harus Dilakukan
Pemprov DKI Jakarta lewat Dinas Kesehatan diminta untuk memberikan penyuluhan kepada masyarakat terkait dampak dari cuaca panas.
Frengky Aruan - Kamis, 16 Oktober 2025
Sejumlah Masalah Kesehatan Bisa Muncul Akibat Cuaca Panas Ekstrem, Ini yang Harus Dilakukan
Indonesia
Belasan Siswa SMPN 1 Wedi Klaten Keracunan MBG, Dinkes Klaten Ambil Sampel Makanan
Sebanyak 13 siswa SMPN 1 Wedi Klaten mengalami keracunan MBG. Korban langsung dibawa ke puskesmas hingga menjalani rawat jalan.
Soffi Amira - Kamis, 09 Oktober 2025
Belasan Siswa SMPN 1 Wedi Klaten Keracunan MBG, Dinkes Klaten Ambil Sampel Makanan
Bagikan