Sentuhan Fisik dengan Pasangan Bermanfaat Bagi Kesehatan


Sentuhan fisik dengan pasangan memiliki manfaat bagi kesehatan. (Foto: pixabay/free-photos)
SEJUMLAH pasangan kerap mengungkapkan rasa sayangnya dengan bergandengan tangan atau berpelukan. Di balik sentuhan fisik tersebut, ada sejumlah manfaat bagi kesehatan.
Seperti yang dilansir dari laman Alodokter, sentuhan fisik memiliki beragam manfaat untuk kesehatan fisik dan mental kamu dan pasanganmu.
Baca Juga:
Manfaat pertama ialah mempererat hubungan dengan pasangan. Dengan rutin melakukan sentuhan fisik dengan pasanganmu, maka dapat membuat hubungan batin serta emosional jadi lebih kuat.

Sentuhan fisik seperti berpelukan atau bergandengan tangan bisa meningkatkan hormon oksitosin. Hormon oksitosin memengaruhi suasana hatimu menjadi lebih baik. Selain itu, hormon tersebut akan meningkat bila kamu merasakan kasih sayang atau hubungan emosional yang intens.
Manfaat kedua yakni meredakan stres. Ketika kamu bersentuhan fisik dengan orang yang kamu sayangi, tubuhmu akan menghasilkan zat kimia di otak yang bernama serotonin.
Zat tersebut bisa menimbulkan perasaan bahagia. Ditambah lagi, sentuhan fisik mampu menurunkan hormon stres atau kortisol. Berpegangan tangan atau berpelukan dengan pasangan membuat detak jantung lebih teratur, menurunkan tekanan darah, dan mengurangi stres.
Baca Juga:
5 Tips Dahsyat Agar Hubungan Asmara Kamu Langgeng dan Harmonis
Manfaat sentuhan fisik dengan pasangan yang ketiga, yakni memperkuat daya tahan tubuh. Hal ini dibuktikan dengan sejumlah riset. Manfaat ini diduga terjadi karena sentuhan fisik dengan orang yang kamu sayangi mengurangi stres dan membuat perasaan lebih bahagia, sehingga turut berpengaruh pada peningkatan kerja sistem imun.

Manfaat keempat ialah meredakan nyeri. Nyeri di tubuh, misalnya nyeri punggung, nyeri otot, dan sakit kepala, dapat muncul ketika kamu sedang stres, cedera, atau sedang tidak fit.
Riset menunjukkan bahwa sentuhan fisik bisa membuat tubuh mengeluarkan hormon endorfin. Hormon ini merupakan hormon pereda nyeri dan stres. (ryn)
Baca Juga:
Jangan Diam Ketika Ada Masalah dalam Hubungan, Ini Dampak Berbahayanya
Bagikan
Berita Terkait
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
