Semut Bekasi Itu Mejeng di Laman The Smithsonian
Semut Gelantungan foto makro karya Eko Adiyanto yang masuk finalis kontes foto the Smithsonian. (the smithsonian/eko_adiyanto)
Inilah Merah Putih.
Ini cerita tentang semut merah asal Bekasi Jawa Barat.
Semut merah itu yang menjadi salah satu karya finalis kontes foto Smithsonian, mengejutkan Alex Wild kurator serangga di Universitas Texas Austin Amerika Serikat.
Terkejut karena dalam pandangan dirinya sebagai ahli biologi semut, semut merah yang tampil dalam foto yang dibuat Eko Adiyanto tersebut. tidak akan melakukan hal seperti yang terlihat digambar.
Sebagai spesies yang bukan herbivora, cara yang mereka lakukan dalam mengangkut makanan menurut Wild adalah sangat tidak efisien. Namun foto semut yang dihasilkan Eko menurut Wild adalah “sangat unik dan jarang terjadi.”
Tapi Alex Wild tahu foto itu bukan hasil photoshop.
Semut merah dengan nama latin Oecophylla smaragdina, bukan hewan yang suka basa-basi terutama kepada mereka yang hendak menyerang atau menyusup ke wilayahnya. Adegan foto itu bisa terjadi karena, semut penjaga selalu menggigit sesuatu yang disodorkan padanya.
Spesies semut merah terkenal ulet luar biasa dan sang semut penjaga akan mempertahankan benda digigitannya selama beberapa waktu. Strategi inilah yang mereka lakukan untuk mencegah serangan semut lainnya.
Semut merah terkenal kuat. Mereka membangun sarang dengan menyeret daun-daun bersama dan mengikatnya dengan larva sutra. Kekuatan dan cengkeraman mereka yang menghasilkan daun dan batang yang ditekuk bukan hal yang biasa dikalangan semut.

Foto makro karya Eko Adiyanto lainnya yang mejeng di laman The Smithsonian. (The Smithsonian/Eko_Adiyanto)
Sebagai pengamat, Eko Adiyanto sang fotografer yang mengambil spesialis makro, berhasil mengarahkan semut merah asal bekasi yang terkenal temperamental ke adegan yang dikehendakinya. Dan Wild memuji kecerdasan Eko.
Dalam penjelasannya setelah dihubungi The Smithsonian Eko mengatakan, ia memberi makan biji dari tumbuhan yang berbeda untuk semut, kemudian mengangkat, menempatkan dan menumpuk semut-semut itu di cabang pohon. Kemudian ia mengabadikannya.
Dalam emailnya, fotografer yang senang hunting foto di kawasan Narogong Park Bekasi itu beralasan, karena kekuatan semut merah yang luar biasa itulah, ia tertarik mengamati dan mempelajari mereka. Hingga akhirnya mereka mejeng di laman The Smithsonian (2012) yang fokus dalam berbagai jenis riset. (dsyamil)
BACA JUGA
Drone Photography, Masa Depan Fotografi Travel
Lasem, Kota Unik dan Surga Fotografer
Reporter dan Fotografer Tangerang Ditantang Adu Karya Jurnalis
Bagikan
Berita Terkait
Pengelola GBK Siapkan Aturan Anyar Bagi Komunitas Fotografi, Foto Kegiatan Komersil Harus Bayar
Pemprov DKI Jakarta Diminta Segera Tata Ulang Izin Foto Komersial di Tebet Eco Park
Tarif Resmi Fotografi Komersial di Tebet Eco Park dan RTH Jakarta
Viral Komunitas Fotografer Minta Pungutan Rp 500 Ribu, Anak Buah Pramono Tegaskan Taman Eco Park Bukan Lahan 'Preman' Berkedok Komunitas
Viral Pungli Foto di Tebet Eco Park, Pemprov DKI Tegaskan Taman Milik Bersama
200 Foto Pemenang World Press Photo 2024 Hadir di Erasmus Huis Jakarta
Tips Memotret Pakai Gawai dari Jerry Aurum
Solusi untuk Lini Kartu Memori dan Dual-Card Reader yang Kurang Mendukung