Seluruh Rumah Sakit di Yogyakarta Aktifkan Ruang Isolasi Antisipasi Virus Corona


RSUP Sardjito Yogyakarta telah siapkan ruang isolasi antisipasi pendeerita virus corona (MP/Teresa Ika)
MerahPutih.Com - Dinas Kesehatan DIY mendorong seluruh rumah sakit di wilayahnya untuk mengaktifkan dan menyiapkan ruang isolasi. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi penanganan potensi warga terjangkit virus corona.
Kepala Dinkes DIY Pembajun Setyaningaastuti menegaskan pihaknya sudah mengirimkan surat kepada seluruh rumah sakit di DIY terkait persiapan ruang isolasi tersebut.
Baca Juga:
Waspadai Virus Corona, Angkasa Pura akan Pulangkan 174 Wisatawan Tiongkok dari Solo
"Kami sudah surati semua RS untuk aktifkan ruang isolasi. Yang sudah punya, ruangnya diperbaiki dan dirapikan lagi," tegas Pembajun di Yogyakarta, Rabu, (29/1).

PLT Kepala RSUD Sleman Joko Hastaryo (MP/Teresa Ika)
Sejumlah ruang isolasi di rumah sakit yang sudah siap untuk menampung pasien Korona diantaranya di Rumah Sakit Umum Pemerintah (RSUP) Sardjito dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sleman Murangan.
Pemda DIY sudah menunjuk 2 Rumah Sakit sebagai rujukan jika ada pasien yang Suspect Korona yakni RSUP Sardjito di Kabupaten Sleman dan RSUD Panembahan Senopati di Bantul.
Hingga kini ia menegaskan belum ada warga atau wisatawan di DIY yang suspect maupun positif virus corona.
PLT Direktur Utama RSUD Sleman Joko Hastaryo mengatakan pihaknya sudah mengaktifkan ruang isolasi jauh sebelum virus corona merebak.

"Di RSUD Sleman ada 4 ruang isolasi. Biasa dipakai untuk mengisolasi penyakit selain corona seperti tuberkolosis (TB) atau Pneumonia. Masih bisa di tambah 12 kamar lagi jika ada penetapan status KLb," kata Joko.
Pengaktifan ruang isolasi dilakukan pasalnya Kabupaten Sleman adalah pusat pendidikan yang memiliki ratusan universitas. Beberapa universitas ini memiliki mahasiswa asing. Selain itu juga kabupaten Sleman merupakan lokasi pariwisata yang diminati oleh turis mancanegara.
Baca Juga:
Cegah Wabah Virus Corona, Puluhan Ribu Masker Bakal Dikirim untuk WNI di Wuhan
Sementara itu Kepala Humas dan Bagian Hukum RS Sardjito Banu Hermawan mengatakan pihaknya sudah memiliki ruang isolasi khusus untuk penyakit menular yang berbahaya. Ruang isolasi ini sudah disiapkan sejak wabah virus MERS sekitar tahun 2003.
"Ruang isolasi ada 8 tempat tidur. Dilengkapi alat khusus penyaring udara agar virus ga keluar ruangan.
Alat pelindung diri sudah siap. Tenaga Kesehatan kami juga sudah siap," pungkasnya.(*)
Berita ini ditulis berdasarkan laporan Teresa Ika, reporter dan kontributor merahputih.com untuk wilayah Yogyakarta dan sekitarnya.
Baca Juga:
DPRD Desak Pemprov DKI Bentuk Tim Kecil Antisipasi Virus Corona di Jakarta
Bagikan
Patricia Pur Dara Vicka
Berita Terkait
62 Persen ASN Pemprov DKI Obesitas, Dinkes Juga Buka Data Hipertensi, Diabetes hingga Kejiwaan

Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19 di Negara Tetangga, Dinkes DKI Monitoring Rutin

Kadinkes DKI Sebut 274 RW di Jakarta Berstatus Siaga TBC

PSI DKI Kesal dengan Pemprov, Fogging DBD Dilaksanakan Kalau Sudah Ada Korban

Sidak Pangan Jelang Lebaran 2025, Dinkes Solo Temukan Makanan Rusak Dijual

Puncak Kasus DBD Terjadi April, Dinkes DKI Siapkan Strategi ini

Dewan PSI Desak Dinkes DKI Realisasikan Cek Kesehatan Gratis: Jangan Hanya Jadi Wacana

Ilmuwan China Temukan Virus Corona Kelelawar Baru yang Sama dengan COVID-19, Disebut Dapat Menular ke Manusia Lewat

Dinkes DKI Diminta Gencarkan Sosialisasi Cek Kesehatan Gratis

Dinkes DKI Imbau Warga Jakarta Waspadai Lonjakan Kasus DBD saat Musim Hujan
