Sektor Parekraf Harus Jadi Pelopor Kesetaraan Gender


Pay gap atau kesenjangan gaji antara perempuan dan laki-laki tercatat di angka rata-rata 20 persen. (Foto: Unsplash/Microsoft 365)
MerahPutih.com - Sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dinilai dapat menjadi pelopor kesetaraan gender memberikan ruang yang adil bagi perempuan untuk berkreasi dan berkarya.
Jika itu tercapai, langkah selanjutnya adalah terwujudnya pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan.
Demikian dikatakan Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Wakil Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf/Wakabaparekraf) Angela Tanoesoedibjo dalam Seminar Nasional Hari Kartini di Gedung Sumekto Djajanegara, Politeknik Pariwisata Negeri Medan, Sumatra Utara, Selasa (23/4/2024).
Angela juga mengatakan sejatinya perempuan memiliki peranan besar dalam kehidupan masyarakat.
Baca juga:
Perputaran Ekonomi di Sektor Parekraf Berpotensi Lebih dari Rp 250 Triliun Saat Libur Lebaran
"Kita ketahui UMKM di Indonesia adalah tulang punggung ekonomi Indonesia. Serapan tenaga kerja di sektor UMKM mencapai 97 persen, dan yang ingin saya sampaikan di sini bahwa 64 persen pemilik UMKM adalah perempuan," kata Wamenparekraf Angela, seperti dikutip dalam siaran pers Kemenparekraf.
Namun, di dunia profesional dan formal, peranan perempuan masih terbatas. Kiprah perempuan di level managerial di Indonesia hanya sebesar 33 persen. Sedangkan di sektor pariwisata, sedikit lebih tinggi, yakni 37 persen.
"Tapi kalau kita bicara representasi, belum merepresentasikan yang sesungguhnya karena populasi perempuan di Indonesia sudah lebih dari 49 persen," ujarnya.
Pay gap atau kesenjangan gaji antara perempuan dan laki-laki tercatat di angka rata-rata 20 persen.
"Inilah yang ingin kita perjuangkan, kita harus mulai dari sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Pariwisata dan ekonomi kreatif harus jadi pelopor karena bagaimanapun juga mayoritas tenaga kerja di sektor parekraf adalah perempuan dan terbukti juga para pelajar di sektor parekraf juga mayoritas perempuan sebesar 75 persen," kata Angela.
Baca juga:
Angela memperkenalkan konsep memperjuangkan hak-hak perempuan pada masa kini.
"Adalah equity, bukan equality. Equity adalah konsep keadilan, equality adalah konsep kesetaraan. Selama ini kita selalu bicara kesetaraan, satu titik itu bahwa memang perlu kesetaraan tetapi pada faktanya di lapangan tidak bisa demikian," kata Angela.
Karena itu, pemerintah harus hadir membuat satu kesempatan dan ekosistem yang sesuai dengan situasi dan kondisi perempuan.
"Di momen Hari Kartini ini, mari kita mulai untuk mendorong dan memulainya dari sektor pariwisata dan ekonomi kreatif," kata Angela. (*)
Baca juga:
Menparekraf Jajaki Potensi Kolaborasi dengan Singapura, Salah Satunya soal Konser Musisi Dunia
Bagikan
Hendaru Tri Hanggoro
Berita Terkait
Dukung Desa Kreatif dan UMKM, Kemenparekraf Ajukan Anggaran Rp1,06 Triliun

Bantah Kasih Duit untuk Penggarapan Film Animasi 'Merah Putih: One for All', Pemerintah Sebut Hanya Kasih Masukan soal Teknis Cerita

Menekraf Bocorkan Potensi Esports Indonesia: Bukan Cuma Main Game, Tapi Bisa Jadi Ladang Cuan

Kemenpar Ingin Bentuk Pusat Penyelamatan, Pelatihan Porter dan Pemandu Wisata Gunung Kurangi Kecelakaan Saat Pendakian

Perjalanan Wisata Nusantara Naik, Kemenpar Optimalkan Gerakan Wisata Bersih

Jakarta Menuju Kota Global, Pemprov DKI Gandeng Kemenparekraf Kembangkan Ekonomi Kreatif

Kota Tua Jakarta Siap Sambut Wisatawan untuk Liburan Tahun Baru 2025

Pemprov DKI Kembali Gelar Chistmas Carol, Catat Waktu dan Lokasinya

Kemenparekraf Dipisah, Yovie Widianto Berharap Hal ini

Jumlah Penonton MotoGP Indonesia di Mandalika Ditarget Tembus 120 Ribu
