Sekolah Rawan Disusupi Radikalisme, Para Murid Diminta Cari Guru yang Benar

Eddy FloEddy Flo - Rabu, 12 Februari 2020
 Sekolah Rawan Disusupi Radikalisme, Para Murid Diminta Cari Guru yang Benar

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dalam diskusi tentang bahaya radikalisme di sekolah, Solo, Jawa Tengah, Rabu (12/2). (MP/Ismail)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.Com - Keberadaan sekolah menjadi salah satu sarana yang rawan disusupi untuk menyebarkan paham radikal.

Penyebaran radikalisme di sekolah bisanya dibawa oleh sejumlah guru dan disebarkan kepada siswa saat mengajar. Atas dasar tersebut para siswa, orang tua dan guru harus berhati-hati.

Baca Juga:

Muhammadiyah Berharap Pemerintah Tidak Salah Kaprah Beri Stigma WNI yang Gabung ISIS

Demikian diungkapkan Eks narapidana terorisme, Joko Triharmanto alias Jack Harun delam acara Sarasehan dan Dialog bagi Kepala Sekolah, Guru, Rohis SMA/SMK/Madrasah Aliyah Negeri dan Swasta se Eks-Karesidenan Surakarta, di SMKN 8 Solo, Rabu (12/2).

Para siswa di Solo antusias mengikuti sarasehan pencegahan radikalisme di sekolah
Para siswa di Solo antusias mengikuti sarasehan terkait penyebaran paham radikal di sekolah (MP/Ismail)

"Sekolah masih menjadi salah satu sarana yang rawan dijadikan tempat menyebarkan paham radikalisme. Maka dari itu, harus berhati-hati," ujar Joko kepada awak media.

Ia pun meminta pada siswa agar ikut berperan aktif dan kritis dalam melihat sesuatu yang tampak janggal dengan apa yang diajarkan guru bisa dilaporkan kepada kepala sekolah. Dengan itu, paham radikalisme akan sulit masuk ke sekolah.

"Lingkungan sekolah juga memegang peran strategis dalam membentengi siswa dari radikalisme. Namun, untuk membentengi siswa dari radikalisme tak cukup dengan modal kurikulum saja," kata dia.

Mantan anak buah Nurdin M Top ini mengungkapkan kurangnya kedekatan guru dan murid menjadi pemicu tumbuhnya paham radikal pada remaja. Murid yang sering menjadi sasaran perundungan, kata dia, lebih rawan disusupi paham radikal.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo bersama Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo di Solo
Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo bersama Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan Gus Miftah di Solo, (MP/Ismail)

"Guru harus jeli melihat kondisi murid-muridnya sehingga cepat mendeteksi masalah yang mereka hadapi. Sebelum tersesat selamatkan mereka mulai dari sekarang," terangnya.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengatakan melalui kegiatan ini mengingatkan pada semua pihak bahaya radikalisme bisa mengintai siapa saja. Apalagi, ada eks napiter sebagai pembicara ini bisa menguatkan semua pihak agar membentengi diri dari bahaya terorisme.

Baca Juga:

Tolak WNI Simpatisan ISIS, Presiden Jokowi Utamakan Keselamatan 267 Juta Rakyat Indonesia

"Ya dengan ini siswa bisa tahu sumber radikalisasi muncul dari mana sih? Mereka (teroris) gunakan medsos untuk mendoktrin calon korbannya. Terpenting adalah mencari guru yang benar-benar baik agar tidak tersesat," pungkasnya.(*)

Berita ini ditulis berdasarkan laporan Ismail, reporter dan kontributor merahputih.com untuk wilayah Jawa Tengah.

Baca Juga:

Daripada Cabut Kewarganegaraan, Imparsial Desak Pemerintah Pulangkan Simpatisan ISIS

#Radikalisme #Terorisme #Kaum Radikal #Ganjar Pranowo
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Lifestyle
Apa Itu Makar? Ini Penjelasan dan Sejarahnya di Dunia
Isu makar kembali menjadi sorotan publik setelah Presiden RI Prabowo Subianto menyebut adanya indikasi tindakan hal tersebut dan terorisme
ImanK - Senin, 01 September 2025
Apa Itu Makar? Ini Penjelasan dan Sejarahnya di Dunia
Indonesia
785 Korban Terorisme Telah Terima Kompensasi Dari Negara, Tertinggi Rp 250 Juta
Pada tahun 2025, jumlah korban yang masih aktif dalam layanan LPSK tercatat sebanyak 30 terlindung per Agustus,
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 21 Agustus 2025
785 Korban Terorisme Telah Terima Kompensasi Dari Negara, Tertinggi Rp 250 Juta
Indonesia
ASN Kemenag Jadi Tersangka NII, Wamenag Minta Densus 88 Tidak Gegabah Beri Label Teroris
Densus 88 saat ini menggunakan dua pendekatan, yaitu pendekatan keras (hard approach) dan pendekatan lunak (soft approach)
Angga Yudha Pratama - Jumat, 08 Agustus 2025
ASN Kemenag Jadi Tersangka NII, Wamenag Minta Densus 88 Tidak Gegabah Beri Label Teroris
Indonesia
Oknum ASN Ditangkap karena Terlibat Terorisme, Pengamat: Kemenag ‘Lalai’ dalam Tangkal Ideologi Radikal
Seorang pegawai Kementerian Agama ditangkap Densus 88 atas dugaan keterlibatan jaringan terorisme.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 07 Agustus 2025
Oknum ASN Ditangkap karena Terlibat Terorisme, Pengamat: Kemenag ‘Lalai’ dalam Tangkal Ideologi Radikal
Indonesia
Oknum ASN Ditangkap karena Terlibat Terorisme, Kementerian Agama janji Berikan Hukuman Berat
Memastikan kementeriannya mendukung langkah Densus 88 menangkap ASN yang diduga terlibat terorisme.
Dwi Astarini - Rabu, 06 Agustus 2025
Oknum ASN Ditangkap karena Terlibat Terorisme, Kementerian Agama janji Berikan Hukuman Berat
Indonesia
ASN Kemenag dan Dinas Pariwisata Aceh Ditangkap Densus 88 Antiteror Polri
MZ ditangkap di sebuah warung kopi di Kota Banda Aceh, sedangkan ZA, ditangkap di sebuah tempat penjualan mobil bekas di kawasan Batoh, Kota Banda Aceh.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 05 Agustus 2025
ASN Kemenag dan Dinas Pariwisata Aceh Ditangkap Densus 88 Antiteror Polri
Indonesia
Kenang Sosok Kwik Kian Gie sebagai Guru sekaligus Sahabat, Ganjar Pranowo: Ekonom Kritis dan Penuh Idealisme
Kwik Kian Gie meninggal dunia pada Senin (28/7) malam di Rumah Sakit Medistra, Jakarta.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 29 Juli 2025
Kenang Sosok Kwik Kian Gie sebagai Guru sekaligus Sahabat, Ganjar Pranowo: Ekonom Kritis dan Penuh Idealisme
Indonesia
Terungkap, Penghubung Teroris dengan Penyedia Dana dan Logistik Selama Ini Bersembunyi di Bogor
Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap terduga pelaku terorisme berinisial Y di wilayah Rumpin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Frengky Aruan - Senin, 21 Juli 2025
Terungkap, Penghubung Teroris dengan Penyedia Dana dan Logistik Selama Ini Bersembunyi di Bogor
Indonesia
BNPT Beberkan 4 Sistem Deteksi Dini Cegah Terorisme di 2026
BNPT juga menekankan perannya dalam mewujudkan keamanan nasional yang esensial bagi Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2026
Angga Yudha Pratama - Rabu, 16 Juli 2025
BNPT Beberkan 4 Sistem Deteksi Dini Cegah Terorisme di 2026
Indonesia
Pemerintah Bakal Coret Penerima Bansos yang Terbukti Terlibat Pendanaan Terorisme Hingga Tipikor
Presiden Prabowo Subianto sendiri telah menekankan pentingnya kerapian data agar program pemerintah menjangkau pihak yang benar-benar membutuhkan
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 12 Juli 2025
Pemerintah Bakal Coret Penerima Bansos yang Terbukti Terlibat Pendanaan Terorisme Hingga Tipikor
Bagikan