Sekjen PSI Sebut Aksi Bela Tauhid Tidak Relevan
Sekjen PSI Raja Juli Antoni (MP/Ponco Sulaksono)
MerahPutih.Com - Sekjen Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni menanggapi Aksi Bela Tauhid yang akan digelar sejumlah ormas Islam, Jumat (2/11) besok.
Raja Juli mengaku belum menemukan relevansi aksi tersebut dengan kasus pembakaran bendera HTI di Garut, beberapa waktu lalu.
"Dalam hitungan hari, hitungan jam para tersangka, pelaku, diduga pelaku ini, sudah diamankan. Jadi saya tidak melihat ada relevansi untuk kemudian menggoreng isu ini," kata Raja Juli Antoni di Jakarta, Kamis (1/11).
Namun demikian, kata dia, jika ada yang melakukan aksi demonstrasi tentu tidak ada yang melarang, UU pun menjamin hal itu.
"Demonstrasi dan aksi apapun di negara demokratis tentu diizinkan, selama tidak melakukan anarkisme, vandalisme, ujaran kebencian dan sebagainya," terang dia.
Hanya saja pertanyaannya, pelaku sudah ditangkap oleh polisi dan ormas Islam yang merupakan representasi dari mayoritas umat Islam juga sudah bertemu dan sepakat untuk menyelesaikan perkara dengan mengedepankan persaudaraan. Lalu, untuk apa ada demonstrasi?
"Itu yang prihatin ya, jadi apakah benar Aksi itu adalah aksi Bela tauhid atau bendera tauhid? ya kalau memang aksi itu murni membicarakan itu maka tentu tidak akan ada ujaran kebencian, tidak akan ada teriakan menolak atau meminta turun presiden tertentu," ujar Wakil Sekretaris TKN Jokowi-Ma'ruf itu.
Jadi, masyarakat akan melihat apakah aksi bela tauhid itu benar murni atau hanya merupakan strategi politik menunggangi isu agama untuk kepentingan politik.
"Saya kira umat akan membaca, bangsa kita, rakyat akan membaca apa sebenarnya yang terjadi di aksi-aksi semacam ini," pungkas dia.(Fdi)
Baca berita menarik lainnya dalam artikel: RS Polri: 56 Kantung Jenazah Belum Teridentifikasi
Bagikan
Berita Terkait
PSI Desak Publik Cerdas: Peresmian Jokowi 2018 Itu Bandara Negara, Bukan Bandara yang Diributkan Menhan Sjafrie Sjamsuddin
Kader PDIP Sebut Serangan Ahmad Ali ke Jokowi Adalah Order Busuk Agar Aman dari KPK
Gimmick Baru PSI, Tinggalkan Sapaan Bro dan Sis Demi Kesan Lebih Egaliter
Prostitusi Berulang di Gang Royal, Dewan DKI Minta Penegakan Tegas untuk Tindakan Melanggar Hukum
Kritik Wacana Pembatasan Game Online Usai Ledakan SMAN 72, PSI Jakarta: Orang Tua Harus Awasi Anak, Bukan Salahkan Game
PSI Jakarta Tolak Pemotongan Subsidi Pangan, Warga Juga Disebut Sulit Akses
PSI Desak Gubernur Pramono Ubah Aturan BPHTB, Era Anies Digratisiskan Rumah di Bawah Rp 2 Miliar
Musim Hujan Ekstrem, Anggota Dewan PSI Nilai Pramono Gamang Pilih Kebijakan Hiburan atau Penanganan Banjir
Jumat Malam Tol JORR Macet Parah, PSI Minta Jam Operasional Truk di Jakarta Dibatasi
Pelantikan PSI Solo, DPD PSI Solo Undang Jokowi Jadi Saksi