Sekjen Parpol Koalisi Adil Makmur Mendadak Datangi KPU, Ada Apa?


Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani (tengah) bersama sekjen parpol KIAM di KPU (MP/Ponco Sulaksono)
MerahPutih.Com - Sekretaris Jenderal partai politik Koalisi Adil Makmur pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mendatangi Kantor KPU RI, untuk memberikan masukan kepada lembaga penyelenggara pemilu tersebut.
Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani, mengatakan kedatangan pihaknya tidak terlepas dari masih adanya masalah Daftar Pemilih Tetap (DPT).
"Jadi kita ke KPU tadi diterima tiga komisioner yakni Pak Viryan, Ibu Evi dan Mas Pram untuk menyampaikan beberapa hal, karena kita tahu 15 Desember akan datang akan dilakukan penetapan DPT setelah diperbaiki untuk tahap ketiga," kata Muzani di Kantor KPU, Senin (10/12).
Muzani mengugkapkan, dalam pertemuan tersebut pihaknya juga ingin mesatikan kepada KPU jika masyarakat yang sudah memiliki hak pilih masuk dalam DPT. Hal itu penting, kata dia, agar hak politik masyarakat yang sudah memiliki hak pilih bisa memberikan suaranya di Pilpres 2019.

"Untuk memastikan bahwa 17 April tahun depan seluruh warga negara Indonesia untuk memilih dapat menggunakan hak pilihnya dalam hal memilih, makanya kami datang ke KPU untuk memastikan tidak boleh ada satu warga negara pun yang tercecer tidak menggunakan hak pilihnya," ungkapnya.
Selanjutnya, imbuh dia, pihaknya ingin memastikan nama warga yang sudah memiliki hak pilih di Pemilu 2019 tidak ganda. Pasalnya, kata Muzani, DPT ganda bisa menentukan hasil Pemilu 2019.
"Kedua untuk memastikan nama tersebut atau nama yang memiliki kepastian memilih tidak terdaftar dua kali, baik dialamat yang sama ataupun berbeda. Kami ingin memastikan bahwa nama tersebut adalah nama yanf tidak terulang dua kali," ujar Muzani.
Dalam kesempatan yang sama, Sekjen Partai Berkarya Priyo Budi Santoso menambahkan, pihaknya juga menanyakan tentang 31 juta data kependudukan belum masuk DPT yang disodorkan Kementerian Dalam Negeri.
"Jadi tadi kita konsentrasi untuk mempertanyakan kembali tentang 31 juta yang tiba-tiba disodorkan oleh Dukcapil. Karena kami masih berasumsi, masih ada pertanyaan besar jangan-jangan apakah ini pintu masuk penggelembungan atau apa, kami ingin memastikan. Tadi dari jawaban KPU kita sedikit merasa nyaman, karena KPU mencoba ikut menelusuri ini semua," papar Priyo.
Selain Muzani dan Priyo, hadir Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan dan politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Pipin Sopian.(Pon)
Baca berita menarik lainnya dalam artikel: Psikolog Forensik Ungkap Media Sosial Lahan Subur Penyebaran Terorisme dan LGBT
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
Alasan Kenapa Prabowo Ingin Rakyat Indonesia 'Dompetnya Tebal', Sekjen Gerindra Bocorkan Semuanya

Ketua KPU Nilai Pemilu Terpisah Ideal, Singgung Kematian Petugas di 2019

Pelantikan Letjen Djaka Jadi Dirjen Bea Cukai Tuai Kritik, Muzani: Itu Hak Prerogatif Presiden

Sekjen Gerindra Ahmad Muzani Tanggapi Isu Reshuffle Kabinet

KPU Minta Jeda Waktu Pilkada Jangan Sampai Bikin Panitia Pemilu 'Enggak Bisa Napas'

Gerindra Tegaskan Komunikasi Pemerintahan Prabowo akan Terus Dievaluasi, Masukan Masyarakat Diperhatikan untuk Perbaikan Sistem

KPU Tindaklanjuti Putusan MK Soal PSU di 24 Pilkada, Segera Koordinasi dengan Kemendagri

Gerindra: Pertemuan Prabowo-Mega Bisa Bawa Angin Segar Perpolitikan Indonesia

Sekjen Gerindra Ungkap Pesan Megawati untuk Prabowo

Bertemu di Solo, Ahmad Muzani Ngaku Udang Jokowi ke Kongres Gerindra 2025
