Headline

Psikolog Forensik Ungkap Media Sosial Lahan Subur Penyebaran Terorisme dan LGBT

Eddy FloEddy Flo - Senin, 10 Desember 2018
Psikolog Forensik Ungkap Media Sosial Lahan Subur Penyebaran Terorisme dan LGBT

Reza Indragiri Amriel (Foto: rri.co.id)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.Com - Media sosial seperti pedang bermata dua bagi penggunanya. Di satu tepi, media sosial membantu membangun jejaring sosial antarpenggunanya, di sisi lain, justru menjadi medium penyebaran hal-hal negatif.

Menurut ahli psikologi forensik Reza Indragiri Amriel, terdapat dua ancaman serius dalam penggunaan media sosial yakini merambatnya terorisme dan LGBT yang bisa menular secara sosial.

"Fenomena yang masif dan berbahaya yakni terorisme dan LGBT. Oleh karena itu bangun komitmen untuk bermedia sosial yang cerdas, untuk menangkal dua hal itu," kata Reza dalam Seminar Nasional 2018 dengan tema Cerdas Menggunakan Media Sosial di Kampus IPB Dramaga, Bogor, Jawa Barat, Minggu (9/12) kemarin.

Dalam Seminar Nasional yang diselenggarakan oleh Mahasiswa Ilmu Komunikasi Sekolah Vokasi IPB, Reza memaparkan tentang penggunaan media sosial dari aspek psikologis, dengan judul "Media Sosial bawa/buang sial".

Ilustrasi media sosial
Ilustrasi media sosial (Foto: Pixabay/geralt)

Lebih lanjut Reza mengungkapkan ancaman terorisme bentuk baru dari penggunaan media sosial ini disampaikan langsung oleh seorang petinggi BNPT kepada dirinya. Terorisme yang dimaksud lebih berbahaya dari saparatisme.

Terorisme tersebut tidak masuk dalam narasi yang diperbincangkan dalam apa yang disebut sebagai terorisme yang berafiliasi dengan kelompok garis keras, dan sebagainya.

"Hari ini untuk menjadi terorisme tidak harus berguru pada orang-orang tertentu, dengan media sosial bisa menjadi terorisme, lewat dua cara," katanya.

Cara pertama yakni meradikalisasi diri sendiri, lewat tayangan youtube, bisa dengan menyimak video tokoh-tokoh tertentu, bisa meredikalisasi diri sendiri. "Dengan handphone terkoneksi internet, saya sedang meradikalisasi diri sendiri," katanya. Cara kedua, perekrutan diri (self recruitment), mengangkat sumpah sendiri, sampai mati akan mematuhi tokoh-tokoh tersebut. Selain terorisme, LGBT juga menjadi ancaman serius.

Sebagaimana Lembaga Pemberdayaan Hukum Indonesia (LPHI) telah menyampaikan lima rekomendasi penting kepada presiden untuk diperhatikan bersama salah poin pertamannya adalah kekhawatiran akan bahaya LGBT. Ia menyebutkan, sangat mudah untuk menemukan kelompok-kelompok tersebut di dunia maya yang fokusnya menjadi kelompok-kelompok tersebut untuk mengkampanyekan LGBT sebagai sesuatu yang normal dan harus diterima secara hak asasi.

"Anak-anak dengan mudah membuka akun media sosial akan terpapar dengan kampanye ini," katanya.

Plus minus media sosial
Plus minus media sosial (Foto: Pexels/Pixabay)

Sebagai anggota LPHI, lanjut Reza dirinya punya kewajiban untuk mengingatkan menjaga anak-anak dari LGBT yang membahayakan kepribadian bangsa, mengancam kehidupan generasi penerus bangsa.

Reza Indragiri sebagaimana dilansir Antara, salah satu dari empat narasumber yang hadir dalam Seminar Nasional 2018 Cerdas Bermedia Sosial, hadir juga selebritis Tasya Kamila, Putri Indonesia Perdamaian 2017, Dea Goesti Rizkita, Cyber Crime Polda Metro Jaya, dan perwakilan dari Kementeria Komunikasi dan Informatika.

Bagi Tasya Kamila, penggunaan media sosial bagi publik figus sangat menguntungkan, menjadi platfrom baru untuk berbagi dengan para penggemarnya, sehingga tidak perlu membawa media infotaimen untuk berbagi kegiatan dengan penggemar.

"Medsos menjadi platfrom untuk memberikan informasi, sisi positifnya, jadi wadah buat kita menyebarkan kebaikan dan konten positif dan berita yang baik," katanya.

Sementara itu, Kepala Pusat Pengembangan Profesi dan Sertifikasi Kominfo, Hedi M Indris mengingatkan, apa yang diklik harus waspada, karena teknologi internet bisa menjadi positif dan negatif seperti pisau bermata dua.

Ia mengatakan, pemerintah mempunyai niat baik untuk menampilkan konten positif dan melarang konten negatif. Pemerintah dapat melakukan pemblokiran bila menerima pengaduan dari masyarakat. Di Indonesia tidak melarang media sosial, sehingga memanfaatkan media sosial secara baik.

"Kembali ke hati dan pikiran kita untuk bisa memilah dan memilih konten yang baik," tandas Hedi Indris.(*)

Baca berita menarik lainnya dalam artikel: Lemahnya Penegakan Tata Kelola Perusahaan Swasta dan BUMN Penyebab Investasi Melambat

#Media Sosial #Terorisme #LGBT
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Indonesia
Akun Medsos yang Hina Bahlil Dilaporkan ke Polisi, Direktur P3S: Sangat Tidak Etis
Direktur Political and Public Policy Studies, Jerry Massie menilai, pelaporan akun medsos yang dinilai menghina Bahlil tidak etis. Sebab, hal itu masih dalam batas wajar.
Soffi Amira - Rabu, 22 Oktober 2025
Akun Medsos yang Hina Bahlil Dilaporkan ke Polisi, Direktur P3S: Sangat Tidak Etis
Indonesia
AMPG Laporkan Akun Medsos yang Hina Bahlil, Polda Metro Jaya Sebut Cuma Konsultasi
AMPG melaporkan sejumlah akun medsos yang menghina Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia. Polda Metro Jaya mengatakan, bahwa baru sebatas konsultasi hukum saja.
Soffi Amira - Rabu, 22 Oktober 2025
AMPG Laporkan Akun Medsos yang Hina Bahlil, Polda Metro Jaya Sebut Cuma Konsultasi
Lifestyle
RIP Foto! Instagram Ganti Total Tampilan, Reels dan DM Jadi 'Anak Emas'
Adam Mosseri umumkan uji coba tampilan baru dengan tab khusus Reels dan DM
Angga Yudha Pratama - Senin, 13 Oktober 2025
RIP Foto! Instagram Ganti Total Tampilan, Reels dan DM Jadi 'Anak Emas'
Indonesia
Menko Yusril Sebut Pengadilan Militer AS Akan Adili Hambali Bulan Depan
Yusril menyebut pemerintah tidak menetapkan target waktu penyelesaian, karena hal ini tidak termasuk prioritas yang harus segera dirampungkan.
Angga Yudha Pratama - Kamis, 09 Oktober 2025
Menko Yusril Sebut Pengadilan Militer AS Akan Adili Hambali Bulan Depan
Indonesia
Pimpinan MPR Dukung Penerapan Kebijakan Satu Orang Satu Akun Media Sosial
Senator daerah pemilihan Sulawesi Tengah itu juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, penyedia platform, dan masyarakat sipil dalam mengawal implementasi kebijakan tersebut.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 19 September 2025
Pimpinan MPR Dukung Penerapan Kebijakan Satu Orang Satu Akun Media Sosial
Indonesia
BNPT Cari 8 Korban Bom Kepunton Solo, Biar Segera Dapat Kompensasi Negara
BNPT akan mencoba mencari korban sesulit apapun mengingat kejadiannya lebih dari 10 tahun.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 16 September 2025
BNPT Cari 8 Korban Bom Kepunton Solo, Biar Segera Dapat Kompensasi Negara
Indonesia
Marak Akun Palsu, Komisi I DPR Dorong Kampanye 1 Orang Punya 1 Akun Medsos
Komisi I DPR mendorong kampanye agar satu orang memiliki satu akun media sosial. Sebab, akun tersebut dimanfaatkan untuk menggiring opini hingga menyebarkan hoaks.
Soffi Amira - Selasa, 16 September 2025
Marak Akun Palsu, Komisi I DPR Dorong Kampanye 1 Orang Punya 1 Akun Medsos
Dunia
Sempat Disebut Meninggal Akibat Kebakaran, Istri Eks PM Nepal Masih Hidup, Dirawat Intensif
Khabarhub melapoorkan bahwa Rabilaxmi Chitrakar, dirawat intensif pada Rabu setelah mengalami luka bakar serius akibat kebakaran yang dipicu oleh para demonstran di rumahnya.
Frengky Aruan - Jumat, 12 September 2025
Sempat Disebut Meninggal Akibat Kebakaran, Istri Eks PM Nepal Masih Hidup, Dirawat Intensif
Dunia
Presiden Nepal Yakinkan Semua Pihak, Tuntutan Pengunjuk Rasa Akan Dipenuhi
Pernyataan itu disampaikan menyusul gelombang protes keras yang terjadi di Nepal sejak awal pekan, hingga membuatnya jatuhnya korban, yang meningkat menjadi 34 orang tewas
Frengky Aruan - Jumat, 12 September 2025
Presiden Nepal Yakinkan Semua Pihak, Tuntutan Pengunjuk Rasa Akan Dipenuhi
Indonesia
Klarifikasi Unggahan Anaknya Soal Lengserkan CIA, Menkeu Purbaya: Dia Anak Kecil, Tak Tau Apa-Apa
Purabaya menegaskan kejadian ini menjadi pelajaran baginya dan keluarga untuk menjaga sikap maupun ucapan.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 11 September 2025
Klarifikasi Unggahan Anaknya Soal Lengserkan CIA, Menkeu Purbaya: Dia Anak Kecil, Tak Tau Apa-Apa
Bagikan