Sekaten dari Syiar Islam jadi Panggung Pariwisata

Eddy FloEddy Flo - Sabtu, 05 Desember 2015
Sekaten dari Syiar Islam jadi Panggung Pariwisata

Para pelajar mementaskan sendratari Tampah Sego Gurig saat pembukaan Pasar Malam Perayaan Sekaten (PMPS) di Alun-alun Utara Yogyakarta, DI Yogyakarta, Jumat (4/12). (ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih Budaya - Pasar Malam Perayaan Sekaten resmi digelar di Alun-alun Utara Yogyakarta, Jumat (4/12). Panggung seni tradisi, musik nntradisi, pajangan stand, hingga perlombaan akan diadakan selama perayaan sekatenan berlangsung, dari 4 Desember hingga 23 Desember.

Sekaten merupakan tradisi Jawa. Masyarakat asli Jawa, sebelum penyebaran Islam oleh Walisongo di Tanah Jawa, memiliki tradisi pengorbanan hewan. Tradisi itu dilakukan dalam keramaian, biasanya di sekitar kawasan tanah kerajaan.

Di masa penyebaran Islam oleh Walisongo, tradisi mulai berubah. Bentuknya tak jauh berubah, namun subtansi diubah total. Dari kepercayaan agama yang bukan Islam menjadi kepercayaan Islam. Di dalamnya menjadi penuh doa-doa Islam. Saat tradisi ini telah berbaur dengan nilai Islam, tujuannya juga berubah. Sekaten menjadi wadah mengislamkan masyarakat Jawa pada masa itu.

"Sekaten berasal dari kata 'syahadat', jadi untuk menyebarkan Islam. Tradisi ini sudah ada sejak lama, lalu diubah sejak Sunan Kalijaga menyiarkan Islam," kata Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Yogyakarta Didik Purwadi, mewakili Gubernur DI Yogyakarta, saat membuka PMPS di Alun-alun Utara, Jumat sore.

Sekaten pertama kali dilakukan berupa pemindahan dua gamelan pusaka ke Masjid Gedhe. Pemindahan itu agar gamelan berfungsi menjadi daya tarik masyarakat Jawa untuk datang ke masjid.

Menurut Didik, sekaten wujud tradisi religius masyarakat Jawa. Terdapat tradisi Jawa dengan perpaduan unsur religi Islam. "Di sekaten ini ada nilai filosofi pandangan hidup masyarakat Jawa," katanya.

Gelaran sekaten selalu digelar pada hari kelahiran Nabi Muhammad. Jelang hari Maulid Nabi Muahmmad, sekaten diawali gelaran pasar rakyat atau pasar malam. Puncaknya dilakukan pembagian gunungan ke masyarakat.

Fungsi penyebaran Islam sekaten kini tidak lagi efektif. Pasalnya, jika dahulu masyarakat masih dominan beragama bukan Islam, kini masyarakat Jawa umumnya telah memeluk Islam. "Sekaten bila dimaknai sekarang ada dua makna. Pertama, makna tradisi budaya. Kedua, makna pariwisata," kata Didik.

Makna budaya dapat dipahami ihwal tradisi dan simbol-simbol di dalamnya. Selain itu, pemahaman Jawa-Islam yang kini telah menjadi bagian hidup masyarakat di Yogyakarta.

Sementara makna pariwisata, sekaten menjadi daya tarik turis. Sekaten juga diharapkan mampu menumbuhkan gairah ekonomi di Yogyakarta. Bahkan menjadi wadah panggung seni masyarakat. "Namun kini sekaten menjadi wadah hubungan manusia dengan manusia, manusia dengan alam, dan manusia dengan Tuhannya,"

Selama 21 hari perayaan sekaten, kelompok seni musik dan tari akan beraksi di dalam sekaten. Mereka beraksi sejak pukul 15.00 WIB hingga 22.00 WIB.

Dalam panggung seni musik itu, umumnya kelompok seni kalangan remaja akan menampilkan lagu-lagu Islam. Satu lagu Jawa bernuansa Islam yang tak akan terlewatkan ialah Lir-Ilir. Lagu berlirik Jawa ini diyakini menjadi media seni penyebaran Islam oleh Sunan Kalijaga.(fre)

BACA JUGA:

  1. Pasar Malam Perayaan Sekaten Resmi Dibuka
  2. Pagelaran Seni Tradisi Lisan Jambi 2015
  3. Festival Seni Tradisi Pilih 5 Seni Tradisional Terbaik di Yogyakarta
  4. Bukan Bupati, Nyi Roro Kidul Menikah dengan Raja-Raja Jawa
  5. Mengenal Uniknya Tradisi Saparan Kopeng

 

#Keraton Yogyakarta #Wisata Yogyakarta # Sekaten #Pasar Malam Perayaan Sekaten
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Indonesia
Indonesia Lobi Inggris Pulangkan Rampasan Manuskrip Keraton Jogja Zaman Raflles
Manuskrip dirampas Thomas Stamford Raffles yang juga Letnan Gubernur di Jawa kala peristiwa penyerbuan Keraton oleh pasukan Inggris atau dikenal Geger Sepehi (Geger Sepoy) pada 1812.
Wisnu Cipto - Senin, 25 November 2024
Indonesia Lobi Inggris Pulangkan Rampasan Manuskrip Keraton Jogja Zaman Raflles
Berita Foto
Menilik Konser Yogyakarta Royal Orchestra di Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat
Aksi panggung Yogyakarta Royal Orchestra dalam acara Syukran Rapat Pimpinan DPD RI di Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Daerah Istiewa Yogyakarta, Sabtu (23/11/2024).
Didik Setiawan - Minggu, 24 November 2024
Menilik Konser Yogyakarta Royal Orchestra di Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat
Indonesia
Upacara Sekaten Keraton Surakarta Dinodai Aksi Adu Jotos Antar Kerabat Raja
Insiden gesekan saling dorong dan pukul antara kubu Ketua Lembaga Dewan Adat (LDA) Keraton Surakarta Gusti Kanjeng Ratu Wandansari dan pihak PB XIII diwakili Kanjeng Pangeran Haryo Raditya Lintang Sasongko.
Wisnu Cipto - Senin, 09 September 2024
Upacara Sekaten Keraton Surakarta Dinodai Aksi Adu Jotos Antar Kerabat Raja
Tradisi
Sekaten Dimulai, 2 Gamelan Sakral Keraton Surakarta Ditabuh
Dua gamelan ini akan dibunyikan selama sepekan pada 9-15 September.
Dwi Astarini - Senin, 09 September 2024
Sekaten Dimulai, 2 Gamelan Sakral Keraton Surakarta Ditabuh
Lifestyle
Wisata Yogyakarta Populer, Ada 10 Rekomendasi Terbaik
Wisata Yogyakarta populer wajib, 1. Prambanan, 2. Parangtritis, 3 Heha Sky View, 3. Tebing Breksi, 4. Pinus Mangunan, 4. Kaliurang, 5. Goa Jomblang
ImanK - Selasa, 03 September 2024
Wisata Yogyakarta Populer, Ada 10 Rekomendasi Terbaik
Tradisi
Tahun Ini Lokasi Pasar Malam Sekaten Solo Pindah
Pelaksanaan Sekaten dimulai 24 Agustus sampai 20 September 2024.
Wisnu Cipto - Rabu, 21 Agustus 2024
Tahun Ini Lokasi Pasar Malam Sekaten Solo Pindah
Indonesia
2 Gamelan Sakral Keraton Surakarta Ditabuh, Tanda Dimulainya Tradisi Sekaten
Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat menggeluarkan dua pusaka gamelan Kyai Guntur Madu dan Kyai Guntur Sari.
Zulfikar Sy - Jumat, 22 September 2023
2 Gamelan Sakral Keraton Surakarta Ditabuh, Tanda Dimulainya Tradisi Sekaten
Travel
Museum Wahanarata Resmi Dibuka, Terapkan Virtual Experience Sebagai Inovasi
Museum Wahanarata terdapat berbagai wahana.
Andreas Pranatalta - Sabtu, 22 Juli 2023
Museum Wahanarata Resmi Dibuka, Terapkan Virtual Experience Sebagai Inovasi
Tradisi
Pameran 'Sumakala' Ceritakan Masa Temaram Yogyakarta Setelah Peristiwa Geger Sepehi
Pameran menggambarkan masa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono III dan Sri Sultan Hamengku Buwono IV.
Hendaru Tri Hanggoro - Rabu, 19 Oktober 2022
Pameran 'Sumakala' Ceritakan Masa Temaram Yogyakarta Setelah Peristiwa Geger Sepehi
Travel
Tinjau ATF 2023, Sandiaga Uno Rekomendasikan Area Glamping di Bantul dan Sleman
Serunya glamping di Arkamaya Sembung, Yogyakarta, pilihan Menparekraf Sandiaga Uno.
Andrew Francois - Minggu, 02 Oktober 2022
Tinjau ATF 2023, Sandiaga Uno Rekomendasikan Area Glamping di Bantul dan Sleman
Bagikan