Sejarah Suku Minahasa, Memakamkan Jenazah dengan Posisi Duduk


Waruga adalah bangunan batu tempat jenazah suku Minahasa dimakamkan (Foto: wisata-indonesiana.blogspot)
Indonesia memiliki keanekaragaman suku dan ras. Keanekaragaman tersebut membuat setiap suku dan ras mempunyai tradisi masing-masing. Salah satunya ritual dan tradisi saat memakamkan orang yang meninggal.
Di suku Minahasa, Sulawesi Utara, terdapat cara yang unik untuk memakamkan jenazah yang dimulai sejak abad ke-9. Bahkan, bisa dibilang, cara ini agak berbeda dari cara memakamkan jenazah pada umumnya.
Di sana jenazah akan dimakamkan dengan posisi tumit kaki menempel pada bokong dan mencium lutut. Jenazah juga sengaja dihadapkan kearah Utara lantaran suku Minahasa percaya nenek moyang mereka berasal dari Utara. Menurut kepercayaan setempat, jenazah yang dimakamkan seperti itu melambangkan kesucian dan kebaikan.
Jenazah tersebut dikubur di dalam sebuah batu yang diberi nama waruga. Diberi nama waruga karena berasal dari dua kata, waru dan ruga. Waru artinya rumah dan ruga artinya badan. Dengan demikian waruga memiliki arti rumah badan atau tempat kembalinya jenazah.
Pada umumnya, waruga berupa kotak batu yang memiliki atap genting berbentuk segita. Namun ada juga waruga yang berbentuk lain seperti bulat dan segi delapan. Beberapa waruga memiliki sebuah ukiran relief di dindingnya. Kabarnya, relief tersebut adalah gambaran profesi dari jenazah tersebut sebelum meninggal. Misal ada ukiran yang berbentuk binatang, artinya jenazah tersebut dulunya adalah seorang pemburu.
Akan tetapi, tidak semua orang Minahasa dikuburkan di dalam waruga. Hanya orang yang memiliki status sosial saja yang layak dimakamkan di tempat tersebut. Makam-makam waruga tersebut saat ini dijadikan tempat wisata untuk para wisatawan.
Anda bisa menemukan makam tersebut di Taman Purbakala Waruga Sawangan, Sulawesi Utara. Di sana Anda bisa menemukan waruga sebanyak 142 buah. Namun, sejak tahun 1860 penguburan menggunakan waruga sudah tidak dilakukan karena dilarang oleh bangsa Belanda.
Baca juga artikel Tiga Ritual Rutin Di Makam Raja Imogiri
Bagikan
Berita Terkait
Korea Selatan kembali Gelar Adu Banteng, Aktivis Hewan Langsung Bereaksi Lempar Kecaman

Lebaran Sapi, Tradisi Unik Warga Lereng Merapi Boyolali Rayakan Hewan Ternak

Tarian Gundala-Gundala Ritual Pemanggil Hujan dari Tanah Karo

Lomba Dayung Jukung, Tradisi Unik 17 Agustusan di Kalimantan Selatan

3 Tradisi Unik di Indonesia Merayakan Idul Adha

Mengenal Makna Tradisi Imlek 'Yu Sheng'

Tradisi Unik di Berbagai Negara untuk Sambut Tahun Baru 2024

Jaga Kesehatan Fisik dan Mental dengan Tradisi ala Eropa
