Sebelum Masuk Sekolah, Penting Lakukan Pemeriksaan Mata pada Anak


Penting melakukan pemeriksaan mata pada anak.(foto: pexels-pavel-danilyuk)
MERAHPUTIH.COM - SEPERTI ungkapan ‘mata adalah jendela dunia’, bagian tubuh yang berfungsi sebagai pengelihatan ini menjadi bagian penting dalam proses belajar. Pada anak-anak, pengelihatan yang sehat membantu mereka belajar dengan optimal.
Oleh karena itu, pemeriksaan mata amat penting dilakukan pada anak-anak. “Pemeriksaan mata merupakan proses pemeriksaan kesehatan mata oleh seorang profesional, seperti dokter spesialis mata, untuk mengevaluasi penglihatan dan kinerja mata,” kata dokter spesialis mata dari KMN EyeCare Dr Maria Magdalena Purba, SpM dalam keterangan resmi yang diterima Merahputih.com.
Menurutnya, pemeriksaan mata biasanya melibatkan beberapa tes untuk memeriksa tajam penglihatan, kemampuan fokus penglihatan, kekuatan otot mata dan kemampuan mata untuk bekerja bersama-sama. “Hasil periksa mata akan menentukan apakah kamu memiliki kelainan refraksi mata, seperti rabun jauh, rabun dekat, atau mata silinder,” imbuhnya.
Pada anak-anak, pemeriksaan mata bisa dilakukan saat anak usia di bawah tiga tahun. Sebaiknya segera ajak untuk periksa mata. Dokter mata anak akan memeriksa masalah mata yang paling umum dialami anak-anak seperti mata malas (amblyopia) dan mata juling (strabismus).
Baca juga:
“Pemeriksaan mata anak yang lebih komprehensif dapat dilakukan antara usia 3 dan 5 tahun untuk melihat adanya indikasi mata tidak lurus atau juling,” jelasnya.
Ketika masuk usia sekolah, anak perlu melakukan pemeriksaan mata kembali. Sebaiknya periksakan penglihatan si kecil sebelum ia masuk sekolah dasar. Hal itu mengingat anak pada usia ini sudah membutuhkan fokus penglihatan yang lebih lama.
Jika ternyata anak di usia sekolah tidak memiliki gejala gangguan penglihatan, pemeriksaan mata dapat dilakukan setiap satu atau dua tahun.
“Namun, jika terdapat gejala gangguan penglihatan pada anak dan memerlukan penggunaan kacamata, pemeriksaan mata dapat dilakukan secara berkala antara 6 bulan dan 1 tahun sekali,” tutupnya.(*)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa

Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke

Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
