Sebagian Penghuni Pilih Bertahan di Wisma Karantina Pademangan


Pangdam Jaya Mayor Jenderal TNI Eko Margiyono selaku Pangkosgabpad wilayah DKI dan Bodetabek (Foto: antaranews)
MerahPutih.Com - Penghuni yang diisolasi memilih untuk bertahan di Wisma Karantina Pademangan, Jakarta. Sebagian dari mereka yang tiba dari luar negeri dan menjalani proses karantina atau isolasi memilih bertahan di wisma tersebut.
Komando Tugas Gabungan Terpadu (Kogasgabpad) melaporkan bahwa sebagian penghuni betah tinggal di wisma dan tidak mau pulang. Mereka yang bertahan enggan untuk meninggalkan Jakarta.
Baca Juga:
Sebanyak 750 orang seharusnya sudah dijadwalkan untuk kembali ke daerah asal. Mereka memilih bertahan di Wisma Karantina karena khawatir tidak dapat masuk kembali ke Jakarta. Mereka menunggu tahapan new normal untuk mencari lapangan pekerjaan baru.

“Pagi ini kami melaksanakan patroli di tower 8 dan 9, ada pembedaan data yang seharusnya kembali dan yang masih tinggal ada selisih 750 orang, data yang tinggal seharusnya 1.050 kenyataannya ada 1.800 orang,” ujar Pangdam Jaya Mayor Jenderal TNI Eko Margiyono selaku Pangkosgabpad wilayah DKI dan Bodetabek melalui pesan singkat pada Jumat (29/5).
Sementara itu, dalam memberikan pelayanan bagi penghuni, Kogasgabpad sebagai pengelola Wisma Karantina Pademangan menyediakan fasilitas pendukung bagi penghuni. Fasilitas tersebut bertujuan menjamin kenyamanan para penghuni yang datang dari berbagai negara.
Di samping itu, Kogasgabpad membuat prosedur yang sederhana sehingga mudah dipahami oleh para penghuni. Para pekerja maupun mereka yang baru tiba dari luar negeri yang diwajibkan untuk melakukan karantina atau isolasi sebelum mereka melanjutkan pulang ke daerah asal atau kampung halaman. Kenyamanan yang diberikan berupa makan dan minum gratis serta akomodasi yang dilengkapi dengan air conditioner (AC) dan pemanas air.
“Dalam kompleks wisma, beberapa unit ditempatkan untuk membantu operasional pelayanan bagi para penghuni, seperti pos pelaporan, tempat pengambilan paspor dan layanan BP2MI, money changer dan pelayanan travel,” ujar Eko.
Baca Juga:
Pemprov DKI Berharap Tempat Ibadah Terapkan Protokol Kesehatan Saat Dibuka Kembali
Menyikapi mereka yang tetap bertahan, Kogasgabpad merekomendasikan para penghuni untuk meninggalkan wisma karantina. Ini disebabkan masa berlaku surat dan hasil pengujian swab yang menunjukkan hasil negatif COVID-19 hanya berlaku selama 7 hari.
Meskipun demikian, mereka yang ingin tetap tinggal di wisma karena menunggu situasi pembatasan sosial akan ditampung.
Pemerintah melalui Kogasgabpad telah menyiapkan menara 8 dan 9 Wisma Karantina Pademangan untuk mengantisipasi lonjakan pasien COVID-19.(Pon)
Baca Juga:
Upaya Bappenas Dalam Mewujudkan Masyarakat Produktif dan Aman COVID-19
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

Pangdam Jaya Minta Warga Jakarta Ikut Serta Jaga Keamanan Selama Perayaan HUT RI

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat

Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis

Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025

KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19

KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI

COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin

COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif
