Sebagian Korban Gempa Cianjur Masih Melawan Trauma untuk Kembali ke Rumah

Mula AkmalMula Akmal - Kamis, 01 Desember 2022
Sebagian Korban Gempa Cianjur Masih Melawan Trauma untuk Kembali ke Rumah

Salah satu tenaga kesehatan memeriksa anak yang terdampak gempa di salah satu posko pengungsian di Cianjur, Jawa Barat, Senin (22/11/2022). (ANTARA/HO-BNPB)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Sebagian korban gempa yang mengungsi di Posko Bencana Limbangan Sari, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat, masih berusaha melawan trauma untuk kembali ke rumah mereka.

"Kalau ditanyakan ingin balik ke rumah, jawabannya pasti mau. Karena siapa sih yang mau terus mengungsi di tenda pengungsian dengan kondisi seperti ini. Pingin balik lagi ke rumah, tapi masih trauma," kata Siti Fatimah, korban gempa yang mengungsi di Posko Bencana Limbangan Sari, Kamis.

Baca Juga:

Pemerintah Siapkan 16 Hektar Lahan untuk Relokasi Korban Gempa Cianjur

Warga Kampung Berenuk di Desa Limbangan Sari itu mengungsi di posko sejak 22 November 2022, sehari setelah gempa dengan magnitudo 5,6 mengguncang wilayah Cianjur.

Gempa bumi telah membuat Siti kehilangan dua anak yang masing-masing berusia enam tahun dan tiga bulan, seorang keponakan, dan seorang kakak kandung. Rumah Siti juga rusak berat akibat gempa.

"Anak saya dua-duanya meninggal, keponakan saya juga. Ada rasa penyesalan yang teramat besar karena saya tidak bisa menolong buah hati saya dan keponakan saya," kata Siti.

"Sampai sekarang saya masih ingat suara tangisan anak saya yang minta tolong, tapi saya enggak bisa nolong," kata Siti, yang saat gempa terjadi sedang berada di rumah kakaknya di Kampung Tegallega di Kecamatan Warungkondang.

Meski masih berjuang menghadapi trauma, Siti punya tekad untuk kembali ke rumah dan menata kembali hidupnya.

"Meskipun saya trauma, rumah saya rusak berat, saya masih tetap pingin balik lagi ke rumah... Membangun kembali rumah saya yang rusak daripada harus pindah ke (daerah) relokasi. Itu soalnya tempatnya jauh dari saudara saya di sini," kata dia.

Sebagaimana Siti, Dewinta (32) masih berusaha mengatasi trauma untuk kembali ke rumahnya pasca-gempa bumi.

"Tentunya pingin balik lagi ke rumah atuh, bagaimana pun juga itu rumah kita, banyak kenangannya. Tapi ya itu tadi, selain rumah saya-nya yang lumayan rusak berat, saya juga masih trauma," kata Dewinta.

"Anak bungsu saya itu, kalau saya bawa lihat kondisi rumah, dia enggak mau lihat saking traumanya," ia menambahkan.

Baca Juga:

Indonesia Diguncang 45 Kali Gempa Sesar Aktif Mematikan Sejak 1674

Menurut Koordinator Posko Bencana Limbangan Sari Ari Setiawan, masih ada sekitar 460 warga Kampung Berenuk yang mengungsi di posko.

Di Posko Bencana Limbangan Sari, yang disediakan oleh Sinergi BUMN, ada 21 tenda ukuran 4 x 6 meter dan tiga tenda pleton yang didirikan untuk menampung korban gempa bumi.

"Kami mendirikan tenda pengungsian di sini sejak Selasa (22/11) atau sehari pasca gempa," kata dia.

Ari mengatakan bahwa kebanyakan pengungsi yang menempati Posko Bencana Limbangan Sari adalah warga Kampung Berenuk yang rumahnya rusak sedang hingga berat.

Gempa bumi yang melanda wilayah Kabupaten Cianjur menurut data pemerintah hingga Rabu (30/11) telah menyebabkan 328 orang meninggal dunia.

Jumlah warga yang mengungsi karena rumahnya terdampak gempa hingga Selasa (29/11) sore tercatat sebanyak 108.720 orang, yang terdiri atas 52.987 lelaki dan 55,733 perempuan.

Bupati Cianjur Herman Suherman serta pejabat Badan Nasional Penanggulangan Bencana dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika mengimbau warga yang rumahnya masih aman dihuni untuk pulang.

"Warga yang tinggal di pengungsian sudah dapat pulang ke rumah dengan catatan rumahnya masih aman untuk dihuni, namun mereka diimbau tetap waspada," kata Herman. (*)

Baca Juga:

3.175 Tenaga Medis Layani Korban Gempa Cianjur

#Gempa #Cianjur
Bagikan
Ditulis Oleh

Mula Akmal

Jurnalis dan profesional komunikasi dengan pengalaman memimpin redaksi, menggarap strategi konten, dan menjembatani informasi publik lintas sektor. Saat ini menjabat sebagai Managing Editor di Merah Putih Media, dengan rekam jejak kontribusi di The Straits Times, Indozone, dan Koran Sindo, serta pengalaman strategis di Yayasan Konservasi Alam Nusantara dan DPRD DKI Jakarta. Bagi saya, setiap berita adalah peluang untuk menghadirkan akurasi, relevansi, dan dampak nyata bagi pembaca.

Berita Terkait

Indonesia
Gempa M 6,5 di Leeward Islands, BMKG Ungkap Ada Pergerakan Lempeng Karibia dan Amerika Utara
BMKG melaporkan belum ada aktivitas gempa susulan (aftershock) yang terdeteksi di sekitar sumber gempa.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 28 Oktober 2025
Gempa M 6,5 di Leeward Islands, BMKG Ungkap Ada Pergerakan Lempeng Karibia dan Amerika Utara
Indonesia
Gempa Magnitudo 6,5 di Laut Karibia Gemparkan Dunia, BMKG Pastikan Tsunami Jauh dari Pesisir Indonesia
Sejauh ini, belum ada laporan yang diterima mengenai kerusakan bangunan maupun korban jiwa akibat guncangan gempa tersebut
Angga Yudha Pratama - Selasa, 28 Oktober 2025
Gempa Magnitudo 6,5 di Laut Karibia Gemparkan Dunia, BMKG Pastikan Tsunami Jauh dari Pesisir Indonesia
Indonesia
BPBD Cianjur Jelaskan soal Penetapan Status Siaga Bencana Hidrometeorologi selama 7 Bulan
"Selama tujuh bulan ke depan 354 relawan di seluruh Cianjur disiagakan," kata Sekretaris BPBD Kabupaten Cianjur Asep Sudrajat
Frengky Aruan - Senin, 20 Oktober 2025
BPBD Cianjur Jelaskan soal Penetapan Status Siaga Bencana Hidrometeorologi selama 7 Bulan
Indonesia
Korban Tewas Akibat Gempa Magnitudo 6,9 di Filipina Meningkat Jadi 79 Orang
Pemerintah Filipina telah menyalurkan bantuan keuangan serta logistik untuk mendukung upaya pemulihan di wilayah yang terdampak paling parah.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 17 Oktober 2025
Korban Tewas Akibat Gempa Magnitudo 6,9 di Filipina Meningkat Jadi 79 Orang
Indonesia
BPBD Mulai Terima Laporan Bangunan Rusak Buntut Gempa Magnitudo 6,6
Dampak guncangan gempa juga terasa di wilayah lain
Angga Yudha Pratama - Kamis, 16 Oktober 2025
BPBD Mulai Terima Laporan Bangunan Rusak Buntut Gempa Magnitudo 6,6
Indonesia
Papua Digoyang Gempa Magnitudo 6,6: Tak Berpotensi Tsunami, Masyarakat Diminta Waspada
BMKG mencatat kekuatan getaran mencapai skala V MMI di Sarmi
Angga Yudha Pratama - Kamis, 16 Oktober 2025
Papua Digoyang Gempa Magnitudo 6,6: Tak Berpotensi Tsunami, Masyarakat Diminta Waspada
ShowBiz
Setelah 'Tepuk Sakinah' Terbitlah 'Tepuk Gempa' dari BMKG, Berikut Lirik Lengkapnya
Tepuk Gempa yang langsung menarik perhatian warganet,
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
Setelah 'Tepuk Sakinah' Terbitlah 'Tepuk Gempa' dari BMKG, Berikut Lirik Lengkapnya
Indonesia
BMKG Cabut Peringatan Dini Tsunami di Indonesia, Imbas Gempa M 7,6 Perairan Filipina
Guncangan gempa sempat memicu peringatan dini tsunami di sembilan kabupaten dan kota di wilayah Sulut, Malut, hingga Papua.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 10 Oktober 2025
BMKG Cabut Peringatan Dini Tsunami di Indonesia, Imbas Gempa M 7,6 Perairan Filipina
Indonesia
Gempa di Sumenep Rusak 316 Bangunan, Tersebar di 3 Kecamatan
Gempa berkekuatan magnitudo 6,5 mengguncang wilayah Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, Selasa (30/9) malam sekitar pukul 23.49 WIB.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 03 Oktober 2025
Gempa di Sumenep Rusak 316 Bangunan, Tersebar di 3 Kecamatan
Indonesia
166 Kali Gempa Susulan Guncang Sumenep, Fokus Penanganan Bencana Kini Beralih ke Kaji Cepat dan Penyaluran Bantuan Logistik
Masyarakat diimbau tetap waspada, tidak panik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 02 Oktober 2025
166 Kali Gempa Susulan Guncang Sumenep, Fokus Penanganan Bencana Kini Beralih ke Kaji Cepat dan Penyaluran Bantuan Logistik
Bagikan